Dear Timnas Indonesia, Ada Masukan Nih soal Kinerja Lini Depan dan Belakang: Bisa Jadi Modal Ladeni Arab Saudi

oleh Choki Sihotang diperbarui 19 Nov 2024, 10:30 WIB
Pemain Timnas Indonesia, Kevin Diks (kedua kanan) berfoto bersama dengan para starting XI saat laga lanjutan putaran ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Jumat (15/11/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Jakarta - Mantan striker yang berkiprah di Liga Indonesia, Cristian Carrasco, mengomentari performa Timnas Indonesia yang sedang berjuang di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. 

Dulu ia dijuluki Spiderman. Setiap kali menjebol gawang lawan ia pasti melakukan selebrasi dengan mengenakan topeng Spiderman. Tak salah lagi, dia adalah Cristian Carrasco.

Advertisement

Di awal 2000-an, Cristian Carrasco merupakan salah satu striker yang sangat ditakuti. Jasanya pernah dipakai sejumlah klub papan atas Indonesia macam PSMS Medan, Persebaya Surabaya, dan Persipura Jayapura.

Bagi penikmat Liga Indonesia masa itu, nama Cristian Carrasco sangat familier di telinga. Aksinya selalu ditunggu, termasuk selebrasi uniknya.

Meski tak lagi wara-wiri di kompetisi domestik, tepatnya setelah memperkuat Persita Tangerang dari 2009 hingga 2013, Spider Carrasco tak lantas melupakan begitu saja sepak Indonesia yang telah melambungkan namanya sejak memperkuat klub pertamanya, Persim Maros, pada 2002.

Diam-diam, legenda asal Cile yang kini berusia 46 tahun ternyata mengikuti perkembangan sepak bola dalam negeri, termasuk Timnas Indonesia yang saat ini tengah berjuang di Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

 

2 dari 3 halaman

Komentari Barisan Serang Timnas Indonesia

Ilustrasi - Cristian Carrasco (Bola.com/Adreanus Titus)

Saat laga kontra Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno beberapa waktu lalu yang berakhir dengan kekalahan 0-4, Cristian Carrasco ikut angkat suara.

Sebagai eks penyerang, Cristian Carrasco mengomentari barisan serang Skuad Garuda yang diisi oleh Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick.

Kedua penyerang naturalisasi itu menyia-nyiakan peluang. Jika saja bisa memaksimalkannya dengan baik, bisa jadi tim asuhan Shin Tae-yong terhindar dari kekalahan telak karena peluang yang diperoleh Ragnar Oratmangoen tersaji di menit-menit awal pertandingan.

"Itu di menit awal Oratmangoen seharusnya bisa langsung tendang ke gawang, itu malah di-keeping ke kaki kiri dan sudah hilang momentum," kata Cristian Carrasco via tayangan YouTube Bicara Bola besutan Akmal Marhali.

 

3 dari 3 halaman

Lini Belakang Juga Disorot

Timnas Indonesia - Dua Bek Tangguh Timnas Indonesia: Rizki Ridho dan Jay Idzes (Bola.com/Adreanus Titus)

Cristian Carrasco juga mengoreksi lini belakang Indonesia yang dimotori sang kapten Jay Idzes.

Menurut Cristian Carrasco, bek-bek Indonesia seharunya tak terlalu dekat dengan gawang Maarten Paes. Memainkan bola di daerah kotak penalti, dimana Jepang memiliki penyerang-penyerang yang cepat bernaluri gol tinggi, jelas sangat berisiko.

Walhasil, para tukang gedor Samurai Biru tampak begitu leluasa mengeksploitasi lini belakang Skuad Garuda.

"Seharusnya Indonesia bisa lebih berani pegang bola. Lini belakang dan tengah tidak kompak, lini depan juga sekalinya mendapatkan peluang tidak bisa jadi gol," pungkas Cristian Carrasco.

Usai dibantai Jepang, tim asuhan Shin Tae-yong akan kembali bertempur pada Selasa (19/11/2024) malam pukul 19.00 WIB di tempat yang sama. Lawan yang dihadapi juga sangat tangguh yakni Arab Saudia.

Pada pertemuan perta di Jeddah September lalu, Jay Idzes dan kawan-kawan berhasil mencuri poin menyusul hasil imbang 1-1 dengan The Green Falcon.

Semoga kritikan dan masukan Cristian Carrasco membuat permainan Indonesia lebih spartan, kompak, dan tentunya bisa memenangkan duel.

Berita Terkait