Bola.com, Solo - Persis Solo harus menghadapi ujian yang berliku untuk mendatangkan pelatih barun pada BRI Liga 1 2024/2025. Ada beberapa dokumen yang butuh waktu lama untuk diproses guna memenuhi persyaratan administrasi.
Proses penjajakan juru taktik baru ini sudah berlangsung cukup lama, tepatnya sejak Persis Solo resmi berpisah dengan Milomir Seslija. Pelatih asal Bosnia-Herzegovina itu dicopot dari posisinya sejak akhir September 2024.
Manajer Persis Solo, Chairul Basalamah, menjelaskan saat ini pihaknya masih fokus mengurus beberapa dokumen serta surat-surat untuk mendatangkan pelatih baru tersebut. Ia masih enggan membongkar secara detail identitas pelatih yang dimaksud.
“Untuk perkembangan pelatih baru, saat ini suratnya sedang kami urus. Kami masih belum bisa menyampaikan banyak hal sebelum semuanya syarat administrasinya sudah selesai,” kata Chairul Basalamah.
Batal karena Kendala Administrasi
Awalnya, Persis memiliki 15 kandidat pelatih yang diseleksi sesuai dengan kebutuhan. Dari semua nama itu, akhirnya mengerucut pada lima nama. Seusai proses wawancara, ada tiga nama yang dianggap sesuai dengan kriteria.
Namun, satu pelatih yang diincar pada tahap awal terkendala persyaratan administrasi, sehingga kerja sama antara kedua pihak batal dilanjutkan. Akhirnya, mereka mengupayakan kandidat lain untuk dikontrak.
“Karena begini, ada satu kejadian bahwa kemarin itu sempat ada yang tidak beres dengan surat-suratnya. Akhirnya batal. Dari tiga minggu yang lalu sebetulnya sudah ada satu nominasi yang sudah kami pilih. Namun akhirnya batal,” ujar dia.
“Setelah Coach Milo diberhentikan, saat itu masih ada proses dan menghasilkan lima kandidat. Setelah itu mengerucut kepada tiga sosok pelatih, dan akhirnya kami memilih satu nama,” tambah lelaki yang akrab disapa Abud itu.
Terkendala Surat
Abud menjelaskan,satu nama yang batal dikontrak ini tak terlepas dari proses administrasi yang membutuhkan waktu lama. Dokumen yang dimaksud ialah penyetaraan lisensi pelatih sebagai salah satu persyaratan.
“Lalu kemudian ada beberapa surat-surat yang kami rasa membutuhkan waktu yang lama. Karena, waktu itu targetnya setelah pertandingan melawan Borneo FC pelatih baru ini sudah harus datang,” katanya.
“Namun, pengurusan surat penyetaraan ini tidak bisa cepat. Sudah ada kandidatnya. Intinya, kami akan mengumumkan secara resmi jika benar-benar sudah aman. Kami tidak mau mengumumkan, tetapi nanti ada apa-apa lagi,” tambahnya.
Harus Ada Penyetaraan
Dengan munculnya satu persyaratan ini, calon pelatih baru Persis dipastikan belum pernah melatih di Indonesia. Syarat ini dibutuhkan bagi calon juru taktik yang baru pertama kali mengasuh klub Indonesia.
Apabila pelatih tersebut belum pernah berkarier di kompetisi yang berada di bawah Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), maka mereka harus mendapatkan dokumen yang menjelaskan soal penyetaraan lisensinya.
“Penyetaraan ini dibutuhkan karena dia tidak pernah melatih di Indonesia. Kalau seorang pelatih yang tidak pernah berkarier di Indonesia atau minimal di kompetisi rumpunnya AFC, maka dia harus ada penyetaraan AFC,” ujarnya.
“Misalnya begini. Sosok pelatih ini datang dari Brasil, mereka di bawah konfederasi CONMEBOL. Jadi nanti surat menyuratnya antarfederasi. Kami hanya memasukan nama, lalu mengisi formulir, kemudian PSSI yang akan bersurat ke AFC,” lanjutnya.
Baca Juga
BRI Liga 1: Ong Kim Swee Ungkap Posisi Krusial di Persis Solo yang Perlu Tambahan Pemain Baru di Bursa Transfer
BRI Liga 1: Kekuatan Persis Makin Rontok Jelang Laga Kontra Persib, Sho Yamamoto Berpotensi Absen
Fakta 3 Klub Tetangga yang Sedang Terjerembap di Papan Bawah BRI Liga 1: Harus Berbenah, Perbaiki Masalah!