Bola.com, Jakarta - Sir Jim Ratcliffe, pemilik minoritas Man Utd dan pendiri INEOS, telah mengalami penurunan kekayaan bersih sebesar 5,04 miliar dolar AS (Rp80 triliun) dalam setahun terakhir.
Meski begitu, kekayaan bersihnya tetap berada di angka luar biasa sebesar 16,1 miliar dolar AS (Rp256 triliun), menurut Bloomberg's Billionaire Index.
Pada awal tahun 2024, Ratcliffe membeli 27,7 persen saham Man Utd dengan nilai 1,2 miliar dolar AS, memberikan dirinya kendali atas aspek sepak bola dan strategi klub melalui kesepakatan dengan keluarga Glazer.
Namun, posisi Ratcliffe dalam daftar orang terkaya dunia turun dari peringkat ke-110 menjadi ke-131 dalam setahun terakhir. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh kinerja INEOS dan investasi lainnya, termasuk Man Utd.
Industri Volatilitas dan Dampaknya pada Kekayaan
Sebagai pengusaha di sektor industri melalui INEOS, kekayaan Ratcliffe cenderung berfluktuasi karena sifat volatilitas bisnis petrokimia.
Meski begitu, penurunan ini tidak dipandang sebagai ancaman serius bagi ambisi besarnya, terutama rencana renovasi Old Trafford.
Ratcliffe telah mengusulkan pembangunan stadion baru yang ia sebut sebagai "Wembley of the North", dengan beberapa pendanaannya berasal dari dana publik.
INEOS, perusahaan yang ia dirikan pada 1998 setelah mengakuisisi aset dari Inspec Group, telah menjadi satu di antara raksasa di industri petrokimia global. Langkah strategis besar pada 2006, seperti pembelian kilang minyak BP di Eropa dan Kanada, menjadi katalis utama keberhasilan INEOS.
Jejak INEOS di Dunia Olahraga
Dalam satu dekade terakhir, Ratcliffe melalui INEOS juga memperluas pengaruhnya ke dunia olahraga.
Beberapa investasi besar meliputi tim balap sepeda profesional INEOS Grenadiers, tim layar INEOS Britannia, serta kepemilikan mayoritas klub Ligue 1 Prancis, OGC Nice. Investasi ini mencerminkan minat pribadi Ratcliffe terhadap berbagai cabang olahraga.
Kendati kekayaan Ratcliffe menurun secara signifikan, pengaruh dan komitmennya untuk mendukung Man Utd tetap kuat, terutama dalam upayanya menjadikan klub tetap kompetitif di tingkat global, baik secara finansial maupun olahraga.
Sumber: Manchester Evening News