Bola.com, Jakarta - Tuntas sudah rangkaian FIFA Matchday pada November 2024. Timnas Indonesia berhasil merengkuh tiga poin pertamanya setelah mengalahkan Arab Saudi pada pertandingan keenam Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Selasa (19/11/2024) malam WIB.
Sebelumnya, Timnas Indonesia meraih tiga hasil beruntun dan dua kekalahan. China dan Jepang menghukum Merah Putih sekaligus memberikan pelajaran penting, dan semuanya terbayar ketika dua gol Marselino Ferdinan memulangkan Arab Saudi tanpa sebiji poin pun.
Ya, Marselino Ferdinan mencatatkan brace yang berarti banyak buat Timnas Indonesia. Selain kemenangan pertama pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, tiga poin itu membuat Skuad Garuda jadi 'raja ASEAN' karena menjadi kesebelasan Asia Tenggara dengan perolehan poin terbanyak (6 poin), unggul dari Vietnam (4 poin) dan Thailand (2 poin).
Kemenangan perdana atas Arab Saudi setelah lebih dari 4 dekade juga direngkuh, sekaligus menjadi tim ASEAN pertama yang mengalahkan The Green Falcons sejak 2008. Ahh, terlalu banyak catatan positif Timnas Indonesia setelah hasil membanggakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) malam itu.
Shin Tae-yong pun bisa bernapas lebih lega. Sebab, tekanan dari berbagai penjuru sempat menggema. Bahkan tagar #STYOut menjadi trending topic di jagat maya, menunjukkan betapa besar ekspektasi suporter Timnas Indonesia terhadap pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Tiket Piala Dunia dipertaruhkan di sini, sehingga wajar kesempatan yang teramat jarang didapat Timnas Indonesia membuat seluruh pencinta sepak bola Merah Putih menaruh harapan akan membumbungnya prestasi Skuad Garuda di era sekarang ini.
Shin Tae-yong juga diberkahi banyak pemain berkualitas yang mentas di daratan Eropa. Kolaborasi dengan talenta-talenta di Liga 1 terbukti ampuh menempatkan Indonesia di 'peta dunia' menyusul serangkaian performa trengginas di berbagai kompetisi elite Asia.
Konsistensi dan stabilitas penampilan positif penggawa Timnas Indonesia tentu jadi kunci. Lantas, sepanjang Kualifikasi Piala Dunia 2026, siapa saja pemain yang sukses menampilkan performa ciamik? Berikut ini ulasan Bola.com.
Marselino Ferdinan
Mundur sedikit ke belakang, Marselino Ferdinan sempat 'menghilang' dari skuad Timnas Indonesia karena cedera hamstring. Ia melewatkan empat pertandingan awal rangkaian Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Keempat laga tersebut adalah ketika Timnas Indonesia menang dengan agregat 12-0 atas Brunei Darussalam pada November 2023, lalu dua partai putaran kedua di Grup F, kala Merah Putih dipukul Irak 1-5 dan diimbangi Filipina 1-1.
Memasuki Maret 2024, Marselino Ferdinan kembali masuk skuad Timnas Indonesia. Dua kemenangan penting melawan Vietnam (1-0 dan 3-0) menandai comeback pemain yang karib disapa Marceng tersebut.
Ia tidak mencetak gol, tetapi sumbangsihnya cukup terlihat di tengah kehadiran beberapa pemain naturalisasi. Marceng juga tetap jadi pemain inti pada dua laga pemungkas putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Memasuki putaran ketiga, Marselino Ferdinan mulai kehilangan menit bermain, termasuk ketika dirinya hanya jadi pemain pengganti saat menahan imbang Arab Saudi 1-1. Lawan Australia, ia dipercaya sebagai starter dengan peran winger kanan.
Tiga laga berikutnya, Marselino Ferdinan selalu turun sebagai pemain pengganti. Publik mulai gelisah, terpecah, antara yang ingin melihatnya tampil sejak menit awal dan sebaliknya.
Satu hal yang pasti, tiap kali dipercaya turun, Marceng selalu memberikan yang terbaik. Hasilnya, melawan Arab Saudi, konsistensi itu terbayar dengan dua gol ciamik ke gawang Ahmed Alkassar, sekaligus menyetop puasa gol yang kali terakhir disarangkannya pada Januari 2024.
Calvin Verdonk
Kemenangan 2-0 Timnas Indonesia atas Filipina pada 11 Juni 2024 menandai debut Calvin Verdonk. Ia bermain selama 67 menit dan value-nya langsung terlihat.
Meski terkenal dengan kelihaiannya menyisir sisi lapangan, Calvin Verdonk tidak canggung saat dipercaya bermain di posisi bek tengah. Dua kali sudah ia diturunkan di posisi tersebut.
Dari enam pertandingan Timnas Indonesia di putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Verdonk selalu bermain full. Tidak ada assist apalagi gol yang ia catatkan, tetapi performa canggih nan lugas bak full back modern ia perlihatkan selama itu pula.
Verdonk menginisiasi gol kedua Marselino Ferdinan melawan Arab Saudi. Bek NEC Nijmegen itu juga sempat berubah posisi menjadi wing back kanan untuk menutup celah Sandy Walsh yang beberapa kali menerima perawatan, dan itu dijalaninya dengan sangat baik.
Cepat, visioner, tangguh, dan composure-nya ketika berhadapan dengan pemain lawan tak perlu diragukan. Selain kekalahan dari China dan Jepang, Verdonk selalu mendapat rating di atas 7,0 dari beberapa laman penyedia statistik.
Bicara teknis, Verdonk juga ternyata piawai dalam memerankan role inverted wing-back, yang membuatnya bebas bermanuver di lini tengah saat dalam penguasaan bola. Namun satu hal yang terpenting, konsistensinya sudah terbukti, dan Timnas Indonesia sangat beruntung bisa memiliki bek berusia 27 tahun berdarah Aceh ini.
Rizky Ridho
Baru 22 tahun, menjadi kapten Persija Jakarta, dan telah mengoleksi 80 caps buat Timnas Indonesia di berbagai kategori usia, Rizky Ridho adalah satu di antara manifestasi terbaik yang lahir dari program grassroots sepak bola Tanah Air.
Saat Timnas Indonesia banyak kedatangan pemain naturalisasi dari Eropa, Ridho, begitu ia karib disapa, menunjukkan ketangguhannya dan mampu bersaing dengan nama-nama seperti Jordi Amat, Jay Idzes, Mees Hilgers, hingga yang teranyar, Kevin Diks.
Ridho adalah satu di antara sedikit pemain yang sudah tergabung dalam skuad Timnas Indonesia pada Kualifikasi Piala Dunia 2022. Ya, ia dipercaya tampil membela Merah Putih pada 2021, atau saat usianya masih 19 tahun!
Memang dari tiga pertandingan, Rizky Ridho gagal mencegah bola bersarang di gawang kiper sebanyak 11 kali, tetapi dengan tekad tinggi, jebolan Persebaya junior ini terus dipercaya oleh beragam pelatih Timnas Indonesia.
Dari 12 pertandingan Timnas Indonesia pada putaran dua dan tiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Rizky Ridho hanya dua kali saja turun sebagai pemain pengganti. Sisanya, 10 kali ia bermain sebagai starter, bahkan cuma satu laga, yakni melawan Vietnam, di mana ia digantikan setelah 80 menit di atas lapangan.
Catatan tambahan, pada duel melawan Vietnam itu, Rizky Ridho dipercaya sebagai kapten. Alasannya? Tentu saja konsistensi, kepemimpinan, dan kualitasnya sebagai bek tengah yang tidak perlu diragukan.
Tujuh cleansheet dari 17 pertandingan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan 2026 menunjukkan betapa Rizky Ridho adalah elemen penting yang tak boleh dikesampingkan dalam perjalanan Merah Putih menuju Piala Dunia 2026.
Baca Juga
BRI Liga 1: Mazola Junior Klaim PSS Sleman Makin Kuat di Putaran Kedua, Ini Alasannya
Stadion Nasional Dipakai Konser, Timnas Singapura Terpaksa Geser ke Jalan Besar di Semifinal Piala AFF 2024: Kapasitas Hanya 6 Ribu Penonton
Gelandang Newcastle United Bantah Punya Darah Negeri Jiran, Minta Jangan Dihubungkan Lagi dengan Timnas Malaysia