Bola.com, Solo - Gelandang Persis Solo, Zanadin Fariz, mengakui penyelesaian akhir masih menjadi problem yang harus segera diatasi jelang menghadapi Malut United pada laga pekan ke-11 BRI Liga 1 2024/2025.
Sebab, masalah akut ini bisa menjadi hambatan bagi Persis Solo yang bertekad mencuri poin dari Malut United dalam duel yang berlangsung di Stadion Gelora Kie Raha, Kota Ternate, Kamis (21/11/2024) pukul 15.30 WIB itu.
Pemain yang dipanggil memperkuat Timnas Indonesia jelang Piala AFF 2024 ini mengakui Laskar Sambernyawa bakal berjuang mati-matian untuk mengamankan poin demi memperbaiki posisinya di klasemen.
“Untuk pertandingan ini, kami pasti akan bekerja keras untuk meraih poin penuh di Ternate. Tim pelatih sudah menyiapkan taktik yang akan kami jalankan untuk menghadapi Malut United,” kata Zanadin Fariz.
“Apalagi, saat ini kami masih berada di papan bawah klasemen. Satu yang pasti, kami ingin meraih poin penuh pada pertandingan kali ini untuk membawa posisi kami naik ke papan atas klasemen,” lanjut pemain Persis Solo itu.
Finishing Masih Buruk
Gelandang berusia 20 tahun itu tidak menampik jika penyelesaian akhir masih menjadi problem akut bagi Laskar Sambernyawa. Aspek ini kerap kali menjadi hambatan untuk mengamankan poin pada awal musim ini.
“Mungkin yang terutama adalah masalah finishing, Itu karena para pemain belum mendapatkan feel yang bagus buat mencetak gol. Yang pasti, kami selalu ingin mencetak gol dalam setiap pertandingan dan meraih poin penuh,” ujarnya.
Masalah ini setidaknya sudah berlangsung pada dua laga terakhir. Persis Solo berturut-turut gagal mencetak gol saat mengalami kekalahan dari Bali United (0-3) dan PSS Sleman (0-2).
“Apalagi pada dua pertandingan terakhir setelah melawan Borneo FC, kami tidak bisa mencetak gol. Itu pasti menjadi pekerjaan rumah bagi kami untuk menghadapi Malut United. Kami akan berusaha mencetak gol,” kata dia.
Perbaiki Produktivitas Gol
Selain dua pertandingan yang disebutkan di atas, masih ada empat momen lainnya ketika Persis Solo gagal menjebol gawang lawan, tepatnya saat menghadapi PSM Makassar (0-3), PSIS Semarang (0-1), Persik Kediri (0-1), dan Semen Padang (0-0).
Artinya, hambatan itu sudah sering muncul karena terjadi pada enam dari 10 laga awal Laskar Sambernyawa pada musim ini. Masalah inilah yang kerap kali mengganjal Moussa Sidibe dan kolega untuk meraih hasil positif.
Secara keseluruhan, Persis Solo memang baru menghasilkan sembilan gol dari 10 pertandingan. Angka ini terhitung sangat buruk karena termasuk dalam kategori yang rendah di kompetisi BRI Liga 1 2024/2025.
Mereka hanya lebih baik dari Semen Padang (8 gol), Malut United (7 gol), Persita Tangerang (6 gol), dan PSIS Semarang (5 gol). Menariknya, tiga tim yang disebut terakhir peringkatnya justru lebih baik ketimbang Persis.