Bertahan di Man City, Guardiola: Mungkin 4 Kekalahan Itu Alasan Mengapa Saya Tak Bisa Pergi

oleh Aning Jati diperbarui 22 Nov 2024, 22:13 WIB
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola saat menghadapi Yokohama Marinos pada laga uji coba pramusim 2023/2024 di Tokyo, Jepang (23/7/2023). (AP Photo/Shuji Kajiyama)

Bola.com, Jakarta - Pep Guardiola memperpanjang kontraknya sebagai manajer Manchester City untuk dua musim lagi, seperti yang diumumkan pada Kamis waktu setempat (21/11/2024).

Keputusan ini diambil oleh pelatih asal Spanyol tersebut karena merasa belum saatnya meninggalkan klub, terutama saat Manchester City menghadapi satu di antara periode terberat dalam sejarahnya di Etihad Stadium.

Advertisement

Spekulasi mengenai masa depan Guardiola sempat mencuat, mengingat Manchester City sedang menghadapi sidang terkait 115 tuduhan pelanggaran regulasi keuangan Premier League. Tuduhan tersebut telah dibantah sepenuhnya oleh klub.

Selain itu, performa Manchester City di lapangan juga menurun, dengan empat kekalahan beruntun di semua kompetisi — catatan terburuk sepanjang karier manajerial Guardiola, kecuali melalui adu penalti.

Saat ini, Manchester City berada di posisi kedua Premier League, tertinggal lima poin dari Liverpool yang memimpin klasemen.

Meski begitu, laporan pada Selasa lalu mengindikasikan bahwa Guardiola, yang telah memenangkan 18 trofi bersama The Citizens sejak bergabung pada 2016, termasuk enam gelar Premier League, memilih untuk bertahan.

Hal ini tetap terjadi, meski Direktur Sepak Bola, Txiki Begiristain, satu di antara sekutu dekat Guardiola, telah mengonfirmasi akan meninggalkan Manchester City pada akhir musim. Ia digantikan oleh Hugo Viana, mantan pemain Newcastle yang saat ini menjadi direktur olahraga Sporting Lisbon.

2 dari 4 halaman

Alasan Bertahan

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola mendapatkan penghargaan pelatih terbaik FIFA 2023 pada acara Best FIFA Football Awards yang berlangsung di Eventim Apollo, Hammersmith, London, Senin (15/01/2024) waktu setempat. Hal itu menyusul performa gemilangnya membawa The Cityzens memenangkan treble pada tahun lalu, yaitu Liga Inggris, Piala FA, dan Liga Champions. Guardiola memenangi penghargaan itu setelah mengumpulkan 28 poin, mengungguli Luciano Spalletti (Napoli), dan Simone Inzaghi (Inter Milan) dalam pemungutan suara. Pelatih berkebangsaan Spanyol itu unggul 10 angka dari Spalletti, dan 17 angka dari Inzaghi. (AFP/Adrian Dennis)

Guardiola, yang membawa The Citizens meraih treble Premier League, Piala FA, dan Liga Champions pada 2023, awalnya berencana menjadikan musim ini sebagai yang terakhir. Namun, ia mengubah pikirannya.

"Sekarang saya tidak bisa pergi," ujar Guardiola dalam wawancara di situs resmi klub setelah menyetujui perpanjangan kontrak hingga 2027.

"Mungkin empat kekalahan itu alasan mengapa saya merasa tidak bisa pergi."

"Sejak awal musim saya banyak berpikir. Saya akan jujur, saya merasa (musim ini) seharusnya menjadi yang terakhir. Tetapi, dengan situasi yang terjadi, masalah yang kami hadapi bulan lalu, saya merasa sekarang bukan waktu yang tepat untuk pergi. Saya tidak ingin mengecewakan klub," tegasnya.

Ia juga mengungkapkan rasa percaya diri yang diberikan oleh Manchester City Chairman, Khaldoon Al Mubarak, Txiki Begiristain, dan seluruh pihak di klub.

"Saya merasakan dukungan mereka, dan saya merasa harus melanjutkannya," ucap pelatih berusia 53 tahun itu.

3 dari 4 halaman

Banyak PR

Pelatih Manchester City Pep Guardiola mencium trofi setelah memenangkan pertandingan sepak bola final Liga Champions antara Manchester City dan Inter Milan di Stadion Olimpiade Ataturk, Istanbul, Turki, Minggu (11/6/2023). Manchester City menang 1-0. (AP Photo/Manu Fernandez)

Guardiola menyebut treble pada 2023 sebagai "impian yang menjadi kenyataan" dan menganggap empat gelar Premier League berturut-turut sebagai "sesuatu yang luar biasa".

Meski begitu, ia menekankan bahwa masih ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengembalikan Manchester City ke performa terbaik.

"Kami memiliki masa lalu, pelajaran, dan kesalahan yang telah kami atasi untuk sampai pada momen di mana kami lebih stabil dan konsisten," ujarnya.

"Kami harus memulihkan itu karena saat ini kami belum memilikinya, dan itu adalah target yang harus dicapai."

4 dari 4 halaman

Fokus Berikutnya

Pep Guardiola berhasil membawa Manchester City meraih trofi juara Premier League untuk keempat kalinya secara beruntun. (AP Photo/Dave Thompson)

Dalam pernyataan awalnya di situs resmi klub, Guardiola menyatakan bahwa Manchester City memiliki arti yang sangat besar baginya.

"Saya memiliki perasaan yang sangat spesial untuk klub ini. Itulah mengapa saya sangat bahagia bisa bertahan dua musim lagi," kata Guardiola, 

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pemilik klub, Khaldoon Al Mubarak, chairman Ferran Soriano, Txiki Begiristain, dan para penggemar atas dukungan mereka.

"Saya telah mengatakan ini berkali-kali sebelumnya, tetapi saya memiliki segalanya yang diinginkan seorang manajer, dan saya sangat menghargainya. Semoga sekarang kami bisa menambah lebih banyak trofi ke koleksi yang telah kami miliki. Itu akan menjadi fokus saya," ucap Guardiola.

 

Sumber: France 24

Berita Terkait