Bung Towel Ingatkan STY Masalah Eliano Reijnders Bakal Jadi Bom Waktu: Bisa Merusak Tatanan Naturalisasi

oleh Radifa Arsa diperbarui 22 Nov 2024, 17:00 WIB
Timnas Indonesia - Ilustrasi Eliano Reijnders (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Pengamat sepak bola nasional, Tommy Welly, mengingatkan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dan PSSI mengenai permasalahan Eliano Reijnders yang disebut bakal menjadi bom waktu.

Eliano Reijnders berstatus sebagai pemain naturalisasi 'baru', yang memperkuat Timnas Indonesia. Akan tetapi, sejak resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI) dia baru mendapatkan satu kesempatan bermain dari Shin Tae-yong.

Advertisement

Momen itu tepatnya terjadi saat menghadapi Bahrain pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Setelah itu, nama Eliano sempat dua kali menghilang dari daftar susunan pemain (DSP), yakni ketika melawan China dan Jepang.

"Mengenai Eliano Reijnders, menurut saya ini akan menjadi bom waktu. Memang dia masuk DSP saat menghadapi Arab Saudi, tetapi poin analisisnya bukan itu," kata Tommy Welly dalam sesi wawancara di kanal YouTube Sportify.

 

Berstatus naturalisasi tak lantas membuat Eliano Reijnders dapat jaminan bermain secara reguler. Dari tiga laga Timnas Indonesia yang mungkin diikuti Eliano, dia belum pernah masuk starting XI dan dua kali dicoret. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)
2 dari 4 halaman

Sudah Disetujui STY

Pemain Timnas Indonesia, Eliano Reijnders duduk di bangku cadangan pada laga lanjutan putaran ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Arab Saudi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2024). (Bola.com/Abdul Aziz)

Pria yang akrab disapa Bung Towel itu mengatakan, minimnya kesempatan bermain yang didapat Eliano meninggalkan tanda tanya besar. Padahal, pemain asal klub PEC Zwolle ini dinaturalisasi atas persetujuan dan rekomendasi dari Shin Tae-yong.

"Sehari setelah melawan Jepang, Exco PSSI, Arya Sinulingga, dalam sebuah wawancara, menyebut PSSI tidak akan memproses naturalisasi Eliano kalau tidak ada pernyataan oke atau persetujuan dari pelatih," katanya.

"Artinya, ada asesmen dan persetujuan dari pelatih, baru setelah itu PSSI memproses naturalisasi. Pertanyaannya, dia bermain setengah babak melawan Bahrain, lalu tidak masuk DSP melawan China dan Jepang," imbuhnya.

 

3 dari 4 halaman

Prinsip Naturalisasi

Pengamat sepak bola nasional, Tommy Welly dalam Diskusi Turun Minum PSSI Pers Naturalisasi Pemain, Mereduksi atau Memotivasi? yang digelar di Kemenpora RI, Kamis (21/12/2023) (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Selain itu, Bung Towel menyinggung soal prinsip naturalisasi pemain keturunan yang melibatkan beberapa syarat. Selain persetujuan pelatih, kualitas pemain harus di atas rata-rata pemain yang ada saat ini.

"Yang menjadi pertanyaan, ini kan mengobrak-abrik tatanan naturalisasi. Prinsip naturalisasi, seperti yang saya ulangi berkali-kali, kualitasnya harus di atas rata-rata. Pelatih juga harus mengatakan oke," ujar dia.

"Pertanyaannya, kok bisa enggak dipakai? Jadi, buat apa Eliano dinaturalisasi? Prinsip naturalisasi kan pemain yang dinaturalisasi harus punya kualitas di atas rata-rata pemain kita. Berarti dia kualitasnya harus sudah jadi," tambahnya.

 

4 dari 4 halaman

Jadi Bom Waktu

Eliano Reijnders setelah pertandingan Timnas Indonesia versus Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Jumat (15/11/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Menurut pria asal Bandung itu, permasalahan Eliano bisa menjadi bom waktu. Sebab, proses naturalisasi yang dilakukan sudah melewati prosedur ketatanegaraan yang panjang dan melibatkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan sejumlah Kementerian serta lembaga.

"Yang saya maksud bom waktu adalah STY meremehkan proses naturalisasi yang melibatkan legislatif dan eksekutif. Ini kan masalah negara. Ini bisa menggugurkan prinsip naturalisasi," jelasnya.

"Katanya, prinsip naturalisasi harus dari pelatih dahulu. Kok tidak dipakai? Sudah diiyakan, diproses naturalisasi, tetapi tidak masuk di DSP. Itu poin yang penting menurut saya," tegasnya.

Berita Terkait