Bung Towel Sebut Evaluasi terhadap STY Bisa Jadi Kunci Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026: PSSI Jangan Lembek Dong

oleh Radifa Arsa diperbarui 23 Nov 2024, 05:45 WIB
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, saat memimpin pasukannya membungkam Arab Saudi dengan skor 2-0 pada laga keenam Grup C putaran keenam kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (19/11/2024) malam WIB. (Bola.com/Muhammad Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Pengamat sepak bola nasional, Tommy Welly, menyodorkan sederet hasil analisis yang bisa digunakan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, untuk melakukan evaluasi atas kinerja pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.

Menurut Tommy Welly, evaluasi besar-besaran yang dijanjikan oleh Erick Thohir ini penting untuk menjaga peluang Timnas Indonesia lolos dari putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Advertisement

Evaluasi ini bisa menjadi kunci kelolosan skuad Garuda. Sebab, dari hasil evaluasi ini, skuad Garuda diharapkan bisa meraih hasil yang ditargetkan saat menghadapi empat pertandingan tersisa pada tahun depan.

"Kalau untuk menjaga peluang lolos, menurut saya, sisa laga ini targetnya tujuh poin. Secara perhitungan matematis, kalau bisa dapat tujuh poin dari Australia, Bahrain, China, dan Jepang, peluang itu cukup terbuka," kata Tommy Welly dikutip dari Sportify Indonesia.

"Namun, pertanyaannya, bagaimana mencapai tujuh poin ini? Menurut saya, kuncinya adalah evaluasi besar-besaran Ketua Umum PSSI-lah yang akan menjadi kunci. Apakah itu sekadar gimmick atau benar-benar dikerjakan," ujarnya.

2 dari 4 halaman

PSSI Jangan Lembek

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir saat menghadiri konferensi pers mengenai perkembangan Timnas Indonesia Putri yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (21/09/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Pria yang akrab disapa Bung Towel itu juga meminta PSSI untuk tidak bersikap lembek. Menurut dia, ketegasan sangat diperlukan untuk mengevaluasi kinerja pelatih asal Korea Selatan itu.

"Dalam hal ini, menurut saya, PSSI jangan lembek. Harus ada ketegasan, harus punya visi, harus memiliki analisis melihat tren sepak bola Timnas Indonesia. Ketika keluar wacana evaluasi besar-besaran seusai laga Jepang, memang ada banyak faktor," ujarnya.

"Ada banyak hal yang menjadi pemikiran dari perjalanan timnas. Bukan hanya karena kalah 0-4 dari Jepang. Tetapi, ada banyak faktor. Makanya, Erick Thohir bilang soal ego. Apakah ini soal Shin Tae-yong? Mungkin saja," lanjut dia.

3 dari 4 halaman

Kendala Bahasa

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong terlihat memeriksa kualitas rumput saat sesi latihan resmi menjelang laga lanjutan putaran Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (14/11/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Selain itu, pria kelahiran Bandung ini juga menyoroti kecermatan Shin Tae-yong dalam mengantisipasi situasi pertandingan, terutama melawan Jepang. Ada satu momen ketika skuad Garuda kebobolan karena hanya tampil dengan 10 pemain karena Kevin Diks cedera.

Aspek terpenting lainnya ialah hambatan bahasa dari pelatih asal Korea Selatan ini. Memberikan instruksi menggunakan bahasa Korea bisa saja menjadi hambatan karena sebagian besar pemain Timnas Indonesia merupakan pemain diaspora.

"Ada pula kendala bahasa, lalu kecolongan gol kedua ketika bermain 10 pemain saat melawan Jepang karena Kevin Diks cedera. Itu kan menunjukkan keterlambatan Shin Tae-yong mengantisipasi pertandingan," tuturnya.

"Soal komunikasi dan bahasa ini sangat penting. Yang berkali-kali saya bilang dan semua dianggap sepele adalah, dia itu memakai bahasa apa di area teknikal. Kalau pakai bahasa Korea Selatan, padahal yang bermain adalah sembilan pemain naturalisasi dan dua lokal."

4 dari 4 halaman

Aspek Teknik dan Taktik

Pelatih kepala Timnas Indonesia, Shin Tae-yong saat memimpin sesi latihan skuad Timnas Indonesia di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Minggu (8/9/2024) sore jelang menghadapi Australia pada kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa 10 September 2024. (Bola.com/Abdul Aziz)

Selanjutnya, Tommy Welly juga memberikan pandangannya soal aspek teknik dan taktik. Menurutnya, gaya permainan Timnas Indonesia selama berada di bawah asuhan Shin Tae-yong juga mesti masuk daftar catatan untuk dievaluasi.

Sebab, dengan hadirnya pemain naturalisasi, skuad Merah Putih masih belum memperlihatkan perkembangan gaya permainan.

Menurut Towel, gaya ini cenderung tak mengalami perubahan sejak Shin Tae-yong pertama kali tiba.

"Selanjutnya area taktik dan teknik. Kok dari dulu begitu saja taktiknya? Apakah dengan hadirnya banyak pemain naturalisasi cuma bisa dimainkan seperti itu? Itu bisa menjadi dasar pertanyaan untuk evaluasi," ucapnya.

Berita Terkait