Bola.com, Kediri - Pertarungan Persik Kediri kontra PSIS Semarang selalu berjalan sengit. Kedua tim akan bentrokan lagi pada pekan ke-11 BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Sabtu (23/11/2024).
Kisah rivalitas kedua tim dimulai pada Liga Indonesia tahun 2006. Persik memupus ambisi PSIS meraih mahkota juara pada final yang digelar di Stadion Manahan, Surakarta. Sejak itulah tensi pertemuan Persik versus PSIS selalu tinggi.
PSIS yang musim ini masih terpuruk di posisi ke-15 klasemen akan menantang Persik yang berada di peringkat kesembilan. Mahesa Jenar juga mengantongi modal apik dengan rekor dua musim beruntun tak pernah kalah saat tandang ke Kediri.
Kekuatan tim asuhan Gilbert Agius omo pulih kembali untuk meladeni pasukan besutan Marcelo Rospide. Sebagai tuan rumah, Macan Putih telah menyiapkan skuat tangguh untuk meredam kedahsyatan Mahesa Jenar.
Berikut mesin perang yang disiapkan Persik dan PSIS untuk pertempuran nanti.
Gawang Masih Rawan
Musim ini Persik mengimpor kiper asing, Leo Navacchio, untuk mengawal gawang. Namun, performa penjaga gawang asal Brasil ini masih belum stabil. Dia telah kebobolan sebelas gol.
Banyaknya bola yang bersarang memang bukan murni kesalahan Leo Navacchio Karena dalam permainan kolektif pastinya melibatkan peran pemain lain.
Kondisi serupa dialami PSIS. Bahkan jumlah gol mereka minus tujuh. Padahal, PSIS memiliki tiga kiper mumpuni.
Dua di antaranya berstatus kiper Timnas Indonesia, yakni Sahrul Fadila dan Adi Satryo. Ditambah lagi ada sosok senior Rizki Darmawan. Namun, ketiganya secara keseluruhan sudah kebobolan 12 gol.
Melihat statistik ini, partai Persik dan PSIS diprediksi tetap terjadi gol. Tinggal siapa yang lengah menjaga gawangnya.
Adu Bek Paten
Agregat gol Persik lebih bagus ketimbang PSIS. Tim besutan Marcelo Rospide ini memasukkan 11 gol, tetapi juga kebobolan dengan jumlah sama. Hal ini berarti lini belakang Persik belum seimbang dengan kesuburan barisan penyerang.
Namun, Persik punya duet bek paten, yaitu Kiko Carneiro dan Hamra Hehanusa. Posisi mereka belum mampu digoyahkan Didik Wahyu, yang didatangkan dari Persikabo 1973.
Hanya, musim ini posisi bek sayap Macan Putih selalu bermasalah. Yusuf Meilana di sektor kiri sempat cukup lama absen karena cedera.
Begitu pula Agil Munawar yang baru tampil sedikit laga kembali harus naik meja operasi. Untung ada bek muda Dede Sapari yang mampu bermain di sektor kanan dan kiri sekaligus.
Sebenarnya, PSIS juga memiliki bek kukuh bernama Lucas Gama. Tetapi, tampaknya dia belum menemukan chemistry dengan Ruxi Bonet. Sementara posisi kiper terus bergantian sehingga PSIS belum benar-benar punya formasi baku di lini belakang.
Ze Valente Masih Piawai
Pertarungan di lini tengah diprediksi bakal seru. Lini tengah selama ini dianggap menjadi sentral kekuatan dan kesuksesan sebuah tim sepak bola. Persik disokong tiga gelandang impor, Ze Valente, Rohit Chand, dan Ousmane Fane.
Ze Valente adalah jenderal dan dirigen permainan Macan Putih. Dari kaki kidalnya sering meluncur umpan maut yang sulit ditebak lawan. Lalu, Rohit Chand tak kenal kompromi sebagai filter pertama sebagai gelandang bertahan sebelum lawan memasuki daerah terlarang.
Hanya, Ousmane Fane harus absen karena pemulihan cedera. Padahal, jika dalam kondisi fit ,sangat seru bila ditarungkan dengan kompatriotnya, Boubakary Diarra.
Persik masih punya Bayu Otto yang beberapa partai tergeser oleh Ousmane Fane. Boubakary Diarra butuh energi ekstra untuk menandingi kecepatan dan kegesitan Bayu Otto.
Gali Freitas Harus Ditebas
Tak dimungkiri lagi, daya ledak Gali Freitas sangat nggegirisi alias 'mengerikan' di sayap kanan PSIS. Dibutuhkan pemain berlapis untuk menghentikan kecepatan dan kegesitan sayap asal Timor Leste ini.
Gali Freitas tak hanya piawai mengumpan, tetapi juga berani berakselerasi individu. Tugas sisi kiri Persik harus bekerja keras untuk mengimbangi personel Timnas Timor Leste tersebut. Yusuf Meilana dan Ezra Walian tak boleh lengah sekejap pun.
Begitu pula di sektor kanan PSIS yang diisi kapten tim, Septian David Maulana. Tugas Nuri Fasya untuk meredam gerakan David Maulana. Joao Vitor juga tak bisa berleha-leha karena Ezra Walian yang sedang on fire punya kecerdasan mengelabui lawan di sisi kiri.
Yang tak kalah seru, tentunya pertemuan Riyatno Abiyoso dan Haikal Alhafiz di wilayah kanan. Kedua pemain muda ini punya kelebihan masing-masing.
Dua sayap kedua tim akan jadi penentu hasil akhir bentrokan Persik kontra PSIS.