Pengakuan Gelandang Inter Miami: Aura Messi Emang Beda, Hasil Imbang Tak Ada di Kamus Mainnya

oleh Aning Jati diperbarui 23 Nov 2024, 20:30 WIB
Pemain depan Argentina #10, Lionel Messi, dari Inter Miami merayakan gol pertamanya bersama rekan setimnya, gelandang Jerman #24, Julian Gressel, dan pemain depan Uruguay #09, Luis Suarez, selama pertandingan musim reguler Major League Soccer (MLS) antara Inter Miami dan Philadelphia Union di Chase Stadium di Fort Lauderdale, Florida, 14 September 2024. (Chris ARJOON/AFP)

Bola.com, Jakarta - Julian Gressel, pemain tengah Inter Miami, mengungkapkan bagaimana standar dan mentalitas Lionel Messi membawa perubahan besar di ruang ganti klub berjuluk Herons tersebut.

Lionel Messi bergabung dengan Major League Soccer (MLS) pada musim panas 2023 dan langsung membantu Inter Miami meraih trofi Leagues Cup 2023, gelar utama pertama dalam sejarah klub.

Advertisement

Tidak lama setelahnya, mantan rekan setim Messi di Barcelona seperti Luis Suarez, Sergio Busquets, dan Jordi Alba menyusul ke Amerika Serikat.

Bersama-sama, mereka membawa Inter Miami menjalani musim reguler terbaik dalam sejarah MLS, mengoleksi Supporters' Shield dengan rekor 74 poin pada 2024 ini.

Pencapaian ini tidak terlepas dari mentalitas juara yang dibawa Messi. Gressel menjelaskan betapa tingginya tuntutan Messi untuk selalu meraih tiga poin di setiap pertandingan.

"Bermain bersama Messi itu menuntut," kata Gressel dalam podcast Major League Journeymen.

"Anda berbicara tentang pemain dengan jumlah kemenangan terbanyak dalam sejarah sepak bola. Mereka datang dengan ekspektasi itu, dan sebagai rekan setim, Anda harus terbiasa dengan standar itu, terutama dengan Lionel Messi, Suarez, Busquets, dan Alba," imbuhnya.

2 dari 3 halaman

Aura Messi Beda

Lionel Messi pun bermain sejak menit awal pertandingan. (Megan Briggs/Getty Images North America/Getty Images via AFP)

Gressel juga membagikan pengalaman saat Inter Miami hanya bermain imbang di awal musim 2024.

"Hasil imbang itu tidak dapat diterima, sesederhana itu," ujarnya.

"Kami pernah bermain imbang di salah satu pertandingan, dan saya ingat, Messi sangat marah di ruang ganti. Dia bilang, 'Kita seharusnya tidak imbang, kita tidak boleh imbang'."

Bahkan mantan pelatih Inter Miami, Gerardo 'Tata' Martino, sempat mencoba menenangkan Messi dengan berkata, "Kadang imbang itu tidak apa-apa. Kita tidak bisa selalu menang, liga ini tidak seperti itu".

Namun, menurut Gressel, aura Messi tetap berbeda.

"Bagi Messi, auranya memang seperti itu," katanya.

3 dari 3 halaman

Reaksi setelah Tersingkir di Playoff MLS

Inter Miami vs Atlanta United dalam pertandingan MLS Cup Playoff di Chase Stadium, Minggu (10/11/2024). (Bola.com/Sumber Foto: MLS)

Kendati Inter Miami mencatatkan rekor 22 kemenangan, delapan hasil imbang, dan empat kekalahan selama musim reguler, mereka gagal melewati babak pertama playoff MLS Cup.

Menghadapi Atlanta United, Inter Miami menang di pertandingan pertama dari format best-of-three, tetapi kemudian mengalami kekalahan beruntun yang membuat mereka tersingkir lebih awal dari yang diperkirakan.

"Setelah kekalahan itu, suasana di ruang ganti sangat sunyi," ungkap Gressel.

"Semua orang hanya terpaku, seolah tidak percaya. Ada rasa kosong, dan juga keraguan, seperti, 'Apa yang baru saja terjadi?'

Martino akhirnya meninggalkan klub karena alasan pribadi, meninggalkan Inter Miami dalam situasi penuh ketidakpastian. Javier Mascherano dikabarkan akan menggantikan Martino di kursi pelatih The Herons.

Kabar baik lainnya bagi para penggemar adalah bakat dan standar kemenangan Messi tetap akan menjadi bagian penting dari Inter Miami ke depannya.

 

Sumber: SI

Berita Terkait