Bola.com, Jakarta - Pemusatan latihan Korea-Korea Selecao di Portugal telah memasuku hari keempat, Minggu (24/11/2024). Sebelum menjalani aktivitas, para pemain menikmati makan siang di Taverna Dos Trovadores, sebuah restoran ternama di daerah Sintra.
Perjalanan memakan waktu sekitar 15 menit dari penginapan para pemain, staf pelatih, dan juga Bola.com. Rombongan mulai berangkat pada pukul 11.30 waktu Portugal.
Jalur kali ini berbeda dari tiga hari sebelumnya. Jika menuju Lisbon rombongan dibawa ke dataran rendah, kali ini bus memerlukan tenaga ekstra untuk menanjak naik.
Tempat makan tersebut terletak di sebuah pemukiman yang lumayan padat penduduk. Di dekatnya ada pasar kecil yang menjajakan berbagai macam dagangan.
Saat berjalan masuk ke Taverna Dos Trovadores, para pemain Korea-Korea Selecao dibuat takjub dengan ragam pernak-pernik hiasannya. Mulai dari lukisan, gitar, hingga benda antik terpajang di dinding-dinding restorannya.
Dibuat Salfok dengan Syal Cristiano Ronaldo
Taverna Dos Trovadores berasal dari dua kata, Taverna berarti Warung sementara Trovadores adalah Musisi. Atau jika diartikan secara penuh sebagai kedai tempat berkumpulnya musisi.
Pantas saja jika ada alat musik seperti gitar hingga biola terpajang di dinding restoran tersebut. Ada pula lukisan klasik dan gambar-gambar unik yang menambah kesan spesial dari restoran tersebut.
Namun, hiasan paling mencuri perhatian adalah syal yang bergambar Cristiano Ronaldo. Disampingnya juga tergantung syal hijau bermotif Sporting CP.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata pemilik dari restoran tersebut adalah Fernando Pereira, seorang fans Sporting CP. Hal itu diperkuat dengan foto dirinya dengan latar bendera klub yang berbasis di kota Lisbon tersebut.
Menyantap Kuliner Menggugah Selera
Santapan makan siang di Taverna Dos Trovadores yang menggugah selera diawali dengan Garlic Bread. Roti yang atasannya di beri bawang putih dan minyak zaitun.
Menu selanjutnya adalah Pizza. Rasanya secara umum seperti pizza pada biasanya namun ada sedikit rasa zaitunnya.
Setelah itu, pelayan mengeluarkan 'main course'-nya. Sempat dikira nasi goreng karena tampilannya, ternyata itu adalah nasi bebek.
Mousse Coklat menjadi penutup hidangan. Rasanya yang manis menutup kenangan cita rasa makanan Portugal yang sulit dilupakan.
Laporan dari Portugal
Liputan Eksklusif dari Portugal (Bola.com/Adreanus Titus)