Bola.com, Jakarta Piala AFF 2024 akan dimulai 8 Desember. Turnamen yang dulunya bernama AFF Cup tersebut merupakan ajang paling bergengsi bagi negara Asia Tenggara.
Timnas Indonesia akan berjuang di Grup B. Namun, bukan berarti di Grup A kurang menarik. Ada tiga negara kuat yang bersaing di sana. Seperti Thailand, Singapura dan Malaysia.
Bola.com mengulas barisan para bomber yang bisa jadi daya tarik Grup A. Meski secara resmi setiap negara belum merilis pemain yang didaftarkan, bisa diprediksi beberapa nama yang akan dibawa karena selama ini mereka sudah jadi langganan membela negara.
Khusus di Thailand, banyak yang penasaran seperti apa sosok pengganti Teerasil Dangda. Karena penyerang 36 tahun itu sudah tidak lagi jadi langganan tim berjuluk Gajah Putih tersebut.
Padahal Dangda merupakan pencetak gol terbanyak sebanyak sepanjang turnamen se-Asia Tenggara ini. Dia mengoleksi 25 gol dari 5 edisi Piala AFF. Itu menggambarkan betapa tajamnya penyerang yang pernah berkarir di Spanyol bersama UD Almeria tersebut.
Selain Dangda, menarik untuk disimak siapa yang jadi tumpuan gol di Singapura dan Malaysia, dua negara itu termasuk tim kuat di Asia Tenggara. Meskipun dalam beberapa tahun terkahir performanya menurun.
Berikut barisan bomber yang bakal jadi magnet di Grup A Piala AFF 2024.
Suphanat Mueanta (Thailand)
Usianya baru 22 tahun. Namun, dia sudah punya pengalaman mumpuni untuk jadi striker utama Thailand. Dalam dua tahun terakhir dia bermain di Liga Belgia, yakni bersama OH Lueven.
Di tim itu, Suphanat tampil dalam 17 pertandingan dan mencetak 1 gol. Tidak terlalu banyak memang. Tapi untuk ukuran pemain Asia Tenggara, bermain di kasta tertinggi Belgia jadi capaian yang apik. Kini, dia kembali ke klub asalnya, Buriram, Thailand. Di Belgia, dia hanya berstatus sebagai pemain pinjaman. Tujuannya agar performanya lebih matang.
Perlu diketahui, Suphanat sudah membuat beberapa rekor di Thailand. Dia merupakan pemain termuda dalam sejarah Liga Thailand. Suphanat menjalani debutnya bersama Buriram ketika usianya masih 15 tahun. Di musim itu juga dia mencetak gol. Sehingga menjadi pencetak gol termuda sepanjang sejarah liga di negaranya.
Sedangkan bersama timnas senior Thailan, Suphanat juga produktif. Dia mencetak 11 gol dalam 25 pertandingan. Darah sepakbola sangat kental didarahnya. Karena Suphanat merupakan adik dari gelandang Timnas Thailand, Supachok Sarachat. Menarik ditunggu seperti apa kiprahnya saat menggantikan Dangda di ASEAN Cup kali ini.
Ikhsan Fandi (Singapura)
Publik Asia Tenggara sudah tidak asing lagi dengan nama yang satu ini. Ikhsan sudah bermain untuk tim senior Singapura pada 2017. Kini dia berada di usia matang, 25 tahun. Dengan postur jangkung dan kekar, itu jadi modal untuk jadi targetman. Bersama Singapura, dia mencetak 18 gol dalam 38 pertandingan.
Kini, dia bermain di Liga Thailand bersama Pathum United. Di klub, Ikhsan tidak terlalu subur. Sepanjang karirnya, dia belum pernah mencetak dua digit gol dalam satu musim. Maklum, dia harus bersaing dengan pemain asing dari benua Eropa atau Amerika untuk dapat kesempatan bermain.
Jika dapat banyak kesempatan bermain dan suplai bola yang matang dari rekan-rekannya, Ikhsan diprediksi bisa mencetak lebih banyak gol. Dia mewarisi bakat sang ayah, yakni striker legendaris Singapura, Fandi Ahmad, mantan pemain yang pernah merumput di kasta tertinggi Belanda bersama Groningen.
Paulo Josue (Malaysia)
Dalam beberapa tahun terakhir, Malaysia sering berganti striker. Mereka sepertinya masih mencari sosok yang tepat untuk jadi tumpuan utama di lini depan. Namun, ada satu nama yang kini mulai sering membela tim Harimau Malaya, yakni striker naturalisasi Paulo Josue. Usianya sudah tidak muda lagi.
Pemain kelahiran Brasil itu sudha berusia 35 tahun. Tapi, pengalamannya yang membuat Paulo masih dapat tempat di timnas Malaysia. Saat ini, dia memiliki 19 caps dan mencetak 5 gol.
Sementara di klub, dia merupakan kapten tim klubnya, Kuala Lumpur FC. Dari 12 pertandingan musim ini sudah 10 gol dicetaknya. Dia jadi pemain tersubur kedua di Liga Malaysia. Bisa jadi, di ASEAN Cup, Paulo bisa mengangkat performa Malaysia.