Bola.com, Jakarta - Debut Claudio Ranieri pada periode ketiga melatih AS Roma berakhir buruk. Tandang ke markas Napoli pada lanjutan Liga Italia akhir pekan lalu, I Giallorossi kandas dengan skor 0-1.
Bukan hanya kekalahan, gol kemenangan Napoli juga dicetak Romelu Lukaku yang notabene pemain AS Roma musim lalu.
Ya, Claudio Ranieri merupakan pelatih ketiga AS Roma pada musim 2024/2025 setelah Daniele De Rossi dan Ivan Juric.
Masalahnya tampaknya masalah AS Roma belum teratasi. Bahkan usai dikalahkan Napoli, Claudio Ranieri dipaksa menghadapi dua laga berat lainnya.
Pelatih berusia 73 tahun itu harus memimpin AS Roma menghadapi Tottenham Hotspur di Liga Europa dan lanjut Atalanta di Liga Italia.
AS Roma Harus Bangkit
Kini usai kekalahan 0-1 dari Napoli di Maradona Stadium, AS Roma menempati posisi 12 dengan catatan 13 poin atau hanya empat poin saja dari zona degradasi.
Ini merupakan start musim terburuk AS Roma setelah melewati 13 pertandingan pertama sejak musim 1978/1979.
Usai kekalahan dari Napoli, Ranieri mengajak anak asuhnya untuk segara bangkit, alih-alih menyerah.
"Gol yang kami cetak terjadi karena kurangnya konsentrasi, kami harus meningkatkan konsentrasi kami. Kami harus bekerja dan berkembang, tetapi kami tidak boleh menyerah," tegasnya.
Aspek Positif
Ranieri turut menegaskan, terlepas kekalahan dari Napoli, menurutnya skuad AS Roma sudah memperlihatkan peningkatan permainan, khususnya babak kedua.
"Ketika saya masuk, saya melihat sebuah tim yang terlihat tidak percaya diri, sedikit menurun. Saya ingin mereka lebih aman dan percaya diri di atas lapangan," ungkap Ranieri.
"Dan faktanya, menurut saya, di babak kedua kami lebih banyak mengalirkan bola dibandingkan babak pertama, meskipun tidak memiliki banyak peluang," lanjut juru taktik yang antar Leicester juara Premier League ini.
Sumber: Football Italia
Baca Juga
Jelang Debut Hadapi Napoli, Claudio Ranieri Bicarakan Alasan Keterpurukan AS Roma: Skuad Bagus Kok, Masalah Mentalitas?
Era Baru AS Roma Bareng Claudio Ranieri: Tinggalkan Skema 3 Bek, Pentingkan Stabilitas dan Perkuat Lini Belakang
Claudio Ranieri Datang, AS Roma Berubah dari Special One Menjadi Normal One