Marselino Ferdinan Dapat Pujian dari Eks Striker Timnas Indonesia: Kini Sudah Makin Tenang dan Matang!

oleh Radifa Arsa diperbarui 26 Nov 2024, 15:00 WIB
Gelandang Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan, mencetak gol ke Gawang Arab Saudi pada matchday 6 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), pada Selasa (19/11/2024) malam WIB. (Bola.com/Abdul Aziz)

Bola.com, Jakarta - Pemain Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan, mendapatkan pujian dari pelatih yang pernah mengasuhnya saat bermain bersama Persebaya Surabaya, Mustaqim. Ada beberapa perkembangan pesat yang diperlihatkan pemain berusia 20 tahun itu.

Dua gol yang dicetak Marselino Ferdinan saat Timnas Indonesia menumbangkan Arab Saudi dengan skor 2-0, pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia itu menjadi bukti perkembangan yang diperlihatkan pemain kelahiran Jakarta tersebut.

Advertisement

Mustaqim, yang sempat menangani Marselino pada masa-masa awal dipromosikan ke tim senior Persebaya, menyebut eks anak asuhnya itu sudah semakin tenang dalam memaksimalkan peluang. Ini membuktikan jika pemain yang akrab disapa Lino tersebut makin matang.

“Menurut saya, kedua gol yang dicetak Marselino itu tak terlepas dari ketenangannya. Sekarang ini, dia sudah semakin dewasa dalam bermain sepak bola,” kata Mustaqim dikutip dari YouTube Bicara Bola by Akmal.

“Saat masih di Persebaya, dia memang sudah bagus. Namun, saya lihat setelah dia bermain di luar negeri, ketenangannya saat menguasai bola, kapan harus feinting, itu sudah semakin matang,” lanjut dia.

 

2 dari 4 halaman

Postur Juga Berubah

Gelandang Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan, mencetak gol ke Gawang Arab Saudi pada matchday 6 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), pada Selasa (19/11/2024) malam WIB. (Bola.com/Abdul Aziz)

Juru taktik yang kini menjadi asisten pelatih Persik Kediri itu juga melihat adanya perkembangan positif dari postur Marselino Ferdinan. Jika dibandingkan saat masih muda yang kurus, kini tubuhnya tampak lebih berisi.

“Selain itu, saya melihat sekarang badannya lebih berisi. Padahal dahulu saat masih muda, badannya Marselino Ferdinan ini sangat kurus,” kata mantan penyerang Timnas Indonesia tersebut.

“Kalau itu dihadapi pemain grusak-grusuk, itu pasti bolanya bakal diambil secara langsung. Sedangkan itu bolanya hanya di-placing. Nah itu adalah ketenangan. Itulah mengapa saya bilang dia lebih matang,” tambahnya.

 

3 dari 4 halaman

Posisi Strategis

Marselino Ferdinan sukses menjadi bintang kemenangan Timnas Indonesia atas Arab Saudi pada laga kualifikasi Piala Dunia 2026. Persembahan dua gol mantan pemain Persebaya itu tidak hanya membawa skuad Garuda meraih tiga poin tapi juga sekaligus membungkam para haters. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Duel melawan Arab Saudi memang memperlihatkan Marselino Ferdinan mendapatkan posisi strategis. Bermain lebih ke tengah, dia bisa leluasa dalam mencari ruang-ruang kosong di area pertahanan lawan.

“Saat bermain di Persebaya, memang ada area-area yang disiapkan untuk Marselino dalam meminta bola. Pemain ini meski masih berusia muda, tetapi kuat dalam menguasai bola. Nah ini modalnya,” ucap dia.

“Metika bermain di posisi sayap, areanya kan kecil dan sempit. Sedangkan jika dia muncul dari belakang atau second line, dia jadi lebih leluasa dalam mengambil pilihan,” tambah mantan striker andalan Persebaya di era Perserikatan itu.

 

4 dari 4 halaman

Sempat Dikritik

Gaya Marselino Ferdinan di Lapangan (Sumber: Instagram/marselinoferdinan10)

Lelaki yang akrab disapa Abah Taqim itu memang menyadari anak asuhnya itu sempat menuai banyak kritik. Namun, kritikan semacam ini sudah menjadi risiko. Sehingga, kata dia, Marselino harus menanggapinya secara dewasa.

Terbukti, kini pemain kelahiran 9 September 2004 itu bisa menjawab kritik tersebut dengan performa istimewa. Terlebih, kemenangan atas Arab Saudi turut membuka asa skuad Garuda lolos ke Piala Dunia 2026.

"Itu wajar. Saya juga pernah mengalami seperti itu. Artinya, itu adalah suka-duka sebagai pemain sepak bola. Ketika kita bermain bagus, pasti dipuji-puji orang. Tetapi ketika enggak, ya harus siap. Itu risiko public figure,” kata dia.

Berita Terkait