FAM Malaysia Bakal Gencar Naturalisasi Pemain, Raja Isa: Belum Terlambat untuk Kejar Prestasi Indonesia

oleh Gatot Sumitro diperbarui 26 Nov 2024, 17:00 WIB
Logo Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM). (Bola.com/Istimewa)

Bola.com, Jakarta - Lompatan drastis prestasi sepak bola Indonesia membuka mata Federasi Sepakbola Malaysia (FAM). Negara tetangga itu seolah terkejut dan berambisi mengejar ketinggalan mereka.

Posisi Timnas Indonesia yang melonjak ke posisi 125 dan berhasil menyalip Timnas Malaysia yang terus melorot di urutan 132 ranking FIFA membuat FAM seakan kebakaran jenggot.

Advertisement

Bahkan Presiden FAM, Datuk Hamidin Mohd Amin, menggelar rapat khusus membahas program percepatan prestasi lewat naturalisasi seperti dilakukan Timnas Indonesia dalam rentang tiga tahun terakhir

Pengamat dan pelatih asal Malaysia, Raja Isa Raja Akram Syah mendukung rencana naturalisasi yang digagas FAM.

"Jika sepakbola Malaysia tak ingin tertinggal, program itu harus ditempuh. FAM tak perlu malu mencontoh Indonesia atau negara lain untuk lakukan naturalisasi. Karena ini dampak perubahan globalisasi sepak bola modren," katanya.

 

2 dari 3 halaman

Harus Punya Sosok seperti Erick Thohir

Ketua PSSI, Erick Thohir bersama striker FC Utrecht, Ole Romeny. (Bola.com/Dok.X Erick Thohir).

Pelatih yang pernah 17 musim berkelana di klub-klub Indonesia ini mengatakan Malaysia bisa mencontoh cara naturalisasi yang dilakukan PSSI di bawah kepemimpinan Ketum Erick Thohir.

"Cara PSSI mencari pemain diaspora sangat bagus. Mereka memperkuat dulu Timnas Indonesia senior. Setelah itu menaturalisasi pemain-pemain muda. Ini sangat penting untuk kelanjutan prestasi Indonesia. FAM harus meniru cara itu," ucapnya.

Namun, lanjut Raja Isa, Malaysia harus punya sosok seperti Erick yang memiliki jaringan Internasional dan punya akses di Pemerintahan.

"FAM harus dipimpin orang seperti Erick Thohir, atau mencari figur seperti dia. Karena proses naturalisasi pemain melibatkan pemerintah dan stakeholder sepak bola lainnya," ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

Program Naturalisasi Tidak Mudah

Raja Isa menilai program naturalisasi di Indonesia tak mudah. "Awal program naturalisasi yang dilakukan Indonesia menimbulkan pro dan kontra. FAM juga harus siap menghadapi hal seperti ini. Makanya FAM harus gencar sosialisasi pentingnya naturalisasi nanti," tuturnya.

Tapi dengan pencapaian prestasi Timnas Indonesia yang berhasil di level Internasional membuat publik berbalik mendukung gebrakan PSSI.

"Semua level Timnas Indonesia mampu bicara di Asia. Apalagi Timnas Indonesia Senior saat ini berjuang di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Malaysia harus segera bergerak, karena belum terlambat untuk mengejar prestasi Indonesia," jelasnya.

Berita Terkait