Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, bakal kembali mengandalkan sederet pemain naturalisasi untuk menghadapi Piala AFF 2024. Setidaknya, ada tiga nama yang berpeluang mengukir debut di kejuaraan level Asia Tenggara ini.
Munculnya tiga pemain naturalisasi, yakni Rafael Struick, Ivar Jenner, dan Justin Hubner, ini sekaligus melanjutkan tradisi Timnas Indonesia yang selalu diperkuat pemain-pemain naturalisasi di Piala AFF sejak edisi 2010.
Darin tujuh edisi terakhir Piala AFF, yakni pada edisi 2010 hingga 2022, skuad Garuda sudah tercatat menggunakan 13 pemain naturalisasi.
Memang, tak semua dari pemain naturalisasi ini bisa menjawab ekspektasi. Hanya beberapa pemain yang mampu tampil menonjol sekaligus membantu performa Timnas Indonesia. Ada pula yang hanya bermain beberapa kali, tetapi setelah itu sudah tak pernah lagi dipanggil memperkuat tim Garuda.
Lantas, bagaimana kiprah dan jejak para pemain naturalisasi Timnas Indonesia di Piala AFF ini? Mampukah Rafael, Ivar, dan Justin, membantu Shin Tae-yong menorehkan tinta emas untuk edisi 2024? Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.
Piala AFF 2010: Ketajaman El Loco
Piala AFF 2010 tampaknya menjadi pintu awal bagi hadirnya pemain-pemain naturalisasi untuk Timnas Indonesia. Sebab, dimulai dari edisi ini, PSSI sudah mulai menginisiasi penggunaan kontribusi pemain naturalisasi dengan mendaftarkan Cristian Gonzales.
Ketika itu, striker kelahiran Uruguay ini memang menjadi sosok mesin gol yang paling mematikan di Liga Indonesia.
Dia pun akhirnya resmi mendapatkan status sebagai WNI setelah menanti selama hampir enam tahun.
Penampilannya di Piala AFF 2010 cukup fenomenal. Dengan kontribusi tiga gol, pemain yang akrab dengan julukan El Loco itu sukses membawa skuad Garuda ke final.
Hanya, anak asuh Alfred Riedl takluk dengan agregat 2-4 dari Malaysia.
Piala AFF 2012: Munculnya Tiga Nama
Dua tahun berselang, PSSI lebih gencar dalam memantau potensi pemain keturunan di Belanda. Hasilnya, ada tiga nama pemain yang dinaturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2012.
Mereka adalah Raphael Maitimo, Tonnie Cusell, serta Johnny van Beukering.
Hanya, ketiga pemain ini tak bisa mendongkrak performa skuad Garuda yang ketika itu harus berjuang tanpa kekuatan terbaiknya.
Lantaran dualisme kepengurusan PSSI, Timnas Indonesia tampil compang-camping dan gagal lolos ke fase semifinal.
Dari tiga nama pemain naturalisasi ini, hanya Raphael Maitimo saja yang bisa bertahan lebih lama.
Piala AFF 2014: Prestasi Memprihatinkan
Alfred Riedl kembali mendapatkan kepercayaan untuk melatih Timnas Indonesia pada Piala AFF 2014. Kali ini, dia memperoleh bantuan dari empat pemain naturalisasi, yakni Victor Igbonefo, Raphael Maitimo, Cristian Gonzales, dan Sergio van Dijk.
Meski begitu, performa skuad Merah Putih malah antiklimaks. Berbekal empat senjata tersebut, Tim Garuda justru gagal lolos dari fase penyisihan. Tak ada kontribusi berarti dari empat pemain naturalisasi tersebut.
Akhirnya, skuad Garuda hanya bisa menang satu kali melawan Laos (5-1). Dua laga lainnya berakhir imbang melawan Vietnam (2-2) serta takluk dari Filipina (0-4). Langkah merek terhenti di babak ini.
Piala AFF 2016: Aksi Stefano Lilipaly
Timnas Indonesia akhirnya bisa menurunkan skuad terbaik untuk melakoni Piala AFF 2016. Ada banyak pemain-pemain yang moncer di liga lokal. Mereka mendapatkan bantuan dari Stefano Lilipaly.
Bisa jadi, ini adalah titik ketika Stefano mencuri panggung. Dia bisa membantu striker andalan skuad Garuda seperti Boaz Solossa. Kolaborasi mereka sukses membantu Timnas Indonesia lolos ke final.
Hanya, Thailand masih terlalu kuat untuk ditaklukkan. Tim Garuda kandas setelah tumbang dengan agregat 2-3.
Bersama Kurnia Meiga, Rizky Pora, dan Boaz Solossa, Stefano terpilih menjadi satu di antara pemain yang masuk Best XI Piala AFF 20216.
Piala AFF 2018: Kiprah Alberto dan Stefano
Timnas Indonesia menghadapi sederet tantangan yang luar biasa ketika menghadapi Piala AFF 2018. Sebab, skuad Garuda harus menjalani masa transisi setelah ditinggal pelatih asal Spanyol, Luis Milla Aspas.
Bima Sakti yang ditunjuk PSSI menjadi caretaker gagal menjawab tantangan. Berbekal bantuan Stefano Lilipaly dan Alberto Goncalves, skuad Garuda malah jadi bulan-bulanan di fase penyisihan.
Langkah Timnas Indonesia akhirnya kandas di babak penyisihan. Tim Garuda hanya bisa meraih empat poin dari empat laga dan mengakhiri persaingan di peringkat keempat klasemen.
Beto dan Stefano sama-sama menyumbang satu gol.
Piala AFF 2020: Elkan Curi Perhatian
Setelah lebih banyak memperkuat Timnas Indonesia U-19, Elkan Baggott akhirnya mendapatkan kesempatan pertama tampil di kejuaraan. Dia dipercaya pelatih Shin Tae-yong terjun di Piala AFF 2020.
Ini memang menjadi performa terbaik skuad Garuda pada beberapa edisi terakhir Piala AFF. Dengan mayoritas pemain muda, Timnas Indonesia bisa lolos ke fase final. Performa Elkan cukup menjanjikan.
Dia menyumbang satu gol saat menggasak Malaysia dengan skor 4-1. Aksinya ketika itu jauh lebih menonjol ketimbang dua pemain naturalisasi lainnya yang dibawa Shin Tae-yong, yakni Victor Igbonefo dan Ezra Walian.
Piala AFF 2022: Debut Jordi Amat
Setelah menunggu lama, pendukung Timnas Indonesia akhirnya bisa menyaksikan aksi pemain keturunan Spanyol-Indonesia, Jordi Amat, pada Piala AFF 2022. Di ajang ini, dia mengukir debutnya bersama skuad Garuda.
Selain Jordi, Timnas Indonesia juga diperkuat dua pemain naturalisasi lainnya, yakni Marc Klok dan Ilija Spasojevic. Namun, dari semua nama ini, hanya Jordi Amat yang tampil cukup menonjol di bawah asuhan Shin Tae-yong.
Hanya, kehadiran Jordi masih belum memberi dampak berarti. Tim Merah Putih hanya bisa melenggang sampai semifinal.
Di semifinal, Timnas Indonesia menyerah dengan agregat 0-2 dari Vietnam.