Setelah Dipecat Timnas Arab Saudi, Roberto Mancini Mengaku Menyesal Mundur dari Timnas Italia

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 27 Nov 2024, 21:45 WIB
5. Roberto Mancini – Legenda Lazio ini baru saja membawa timnas Italia lolos ke Euro 2020. Sebelumnya ia juga telah sukses membawa Inter Milan dan Manchester City merengkuh titel juara. (AFP/Marco Bertorello)

Bola.com, Jakarta - Pelatih asal Italia, Roberto Mancini, baru saja dipecat dari posisinya sebagai pelatih Timnas Arab Saudi. Baru merayakan ulang tahun ke-60, Mancini membuat pernyataan menarik di mana ada penyesalan telah meninggalkan Timnas Italia.

Setelah merayakan ulang tahunnya ke-60, Roberto Mancini melakukan wawancara eksklusif dengan Il Giornale, di mana mantan pelatih Man City itu membahas keputusan besar dalam kariernya, termasuk keputusan meninggalkan Gli Azzurri.

Advertisement

Mancini mengungkapkan bahwa keputusan meninggalkan Timnas Italia adalah sebuah kekeliruan yang dilakukannya. Ia bahkan mengaku tidak akan pernah mengulangi kesalahan itu jika mendapatkan kesempatan kedua.

"Itu adalah pilihan yang salah, dan saya tidak akan melakukannya lagi jika saya bisa kembali," ujar Roberto Mancini seperti dilansir dari Cult of Calcio.

Meskipun sempat membawa Italia meraih gelar juara Euro 2020, kegagalan Gli Azzurri untuk lolos ke Piala Dunia 2022 adalah luka yang paling dalam bagi sang pelatih.

 

2 dari 3 halaman

Sempat Bersitegang dengan FIGC

Terobosan besar diambil oleh beberapa timnas sepak bola di Asia pada awal tahun 2023 ini dengan merekrut pelatih-pelatih top yang sebelumnya berpengalaman membesut klub-klub top Eropa untuk menangani Tim Nasional (Timnas) sepak bola mereka. Tentu saja langkah ini diambil sebagai jalan instan untuk membangun Timnas yang lebih kuat berbekal pengalaman sang pelatih saat menangani klub-klub top Eropa. Berikut daftar 5 pelatih yang dipercaya membesut Timnas negara Asia berbekal pengalamannya menukangi beberapa klub top Eropa. (AFP/Oli Scarff)

Tak hanya merasakan sedih mendalam setelah gagal membawa Italia ke Piala Dunia 2022, Roberto Mancini juga mengaku komunikasinya dengan Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) menjadi tegang.

"Jika saya dan Presiden Gabriele Gravina duduk bersama, berbicara dengan jujur, dan saling menjelaskan, mungkin situasi akan berbeda," ujar Mancini.

"Merasakan bahwa kepercayaan kepada Anda mulai pudar adalah perasaan yang tidak menyenangkan bagi seorang pelatih," lanjutnya.

Mancini mengakui bahwa meskipun tawaran yang datang padanya saat itu cukup menarik, hal itu bukanlah alasan utama ia meninggalkan jabatan pelatih timnas Italia.

"Tawaran itu memang penting, tapi tidaklah menjadi faktor penentu. Itu bukan alasan utama saya mundur," katanya.

3 dari 3 halaman

Impian Kembali Menangani Gli Azzurri

Roberto Mancini pernah menorehkan 34 pertandingan tak terkalahkan dan 16 kemenangan secara beruntun. Selain itu, skuat asuhannya juga pernah menorehkan kemenangan besar dengan jumlah gol yang lebih dari rata-rata. (Foto: AFP/Quirinale Press Office/Handout)

 

Meskipun kariernya bersama Timnas Italia berakhir dengan kegagalan di Kualifikasi Piala Dunia 2022, Roberto Mancini tidak kehilangan harapan untuk kembali melatih timnas Azzurri.

"Saya masih memiliki pekerjaan yang belum selesai. Saya pernah mengatakan ketika pertama kali menjabat bahwa tujuan saya adalah untuk memenangkan Piala Dunia dan Kejuaraan Eropa," ujarnya.

Bagi Mancini, kegagalan Italia untuk tampil di Piala Dunia 2022 masih menjadi bekas yang harus ia perbaiki, dan ia mengungkapkan hasrat untuk kembali ke kursi kepelatihan Italia suatu hari nanti.

Mancini, yang telah berkarier panjang di dunia kepelatihan, menunjukkan rasa cinta dan dedikasi yang mendalam terhadap timnas Italia.

Meskipun dipecat dari Arab Saudi dan tidak lagi memegang jabatan pelatih, impian untuk mengembalikan Italia ke kejayaan internasional tetap menyala di hati Mancini.

Sumber: Cult of Calcio

Berita Terkait