Bola.com, Lisboa - Hasil apik kembali ditorehkan oleh Korea-Korea Selecao saat melakoni laga uji coba kedua mereka selama pemusatan latihan di Portugal pada Rabu (27/11/2024) sore waktu setempat. Tim KKS kali ini berhasil membantai Associacao Desportiva Pasteis da Bola dengan skor 6-1.
Tim KKS mampu menguasai permainan sejak dimulainya pertandingan. Mereka unggul dalam penguasaan bola dan membuat beberapa peluang emas.
Mufid Zainun dan Zhudan Khafid membawa Korea-Korea Selecao unggul 4-0 di babak pertama. Mufid mencetak gol pada menit ke-11 dan ke-16 sementara Zhudan pada menit ke-13 dan ke-24.
Pada babak kedua, tim tuan rumah mengubah taktik dengan lebih bertahan dan mengandalkan taktik serangan balik. Namun, Korea-Korea Selecao tetap mampu mengantisipasinya dan bahkan bisa mencetak dua gol tambahan yang dilesatkan oleh Satria Putro (68') dan Fayi Athallah (74').
Sayangnya, gawang KKS harus dinodai dengan satu gol AD Pasteis Da Bola lewat Santiago Sobral pada menit ke-70. Laga yang berlangsung di Bobadela tersebut berakhir dengan skor 6-1.
Sekedar informasi, Associacao Desportiva Pasteis da Bola merupakan tim di divisi tiga wilayah Lisbon. Tim tersebut selevel dengan lawan sebelumnya, Vitoria Clube de Lisboa. Namun, mereka memiliki peringkat yang lebih baik dari Vitoria Clube de Lisboa, yaitu peringkat kedua.
Ada Kemajuan dari Para Pemain
Pelatih sekaligus founder dari Korea-Korea Selecao, Justinus Lhaksana mengatakan bahwa adanya kemajuan dari para pemain. Justin menilai para pemain mampu memahami strategi yang diinstruksikan.
"Secara keseluruhan ada perubahan dari sistem, dalam arti pemain lebih mengerti apa yang gue sampaikan kemarin. Lebih bisa menutup ruang. Lebih cepat sirkulasi bolanya dan itu mereka lakukan. Jadi, dari mereka ada ada kemajuan. Itu yang penting," ujar Justin.
Pelatih yang pernah menangani Timnas Futsal tersebut juga menambahkan bahwa para pemain tidak terpancing saat lawan mengganti taktik permainan mereka di babak kedua. Bahkan, pada akhirnya, mereka malah berhasil menambah dua gol lagi.
"Di babak kedua mereka ganti taktik. Mereka lebih bertahan mengincar serangan balik dan kita tidak terpancing," tambah Koci, nama panggung Justinus Lhaksana.
Berhasil Memanfaatkan Ruang Kosong
Asisten pelatih Associacao Desportiva Pasteis da Bola, Quishan Sanjai Lacmane mengakui tim Korea-Korea Selecao tampil luar biasa.
Quishan menyatakan bahwa skuad asuhan Justinus Lhaksana itu mampu bermain dengan memanfaatkan ruang kosong.
"Saya pikir mereka tahu apa yang harus mereka lakukan dengan bermain dengan ruang kosong. Itu adalah hal yang sangat penting. Saya pikir tim Indonesia tampil luar biasa," ujar Quishan.
Quishan juga menambahkan bahwa lini belakang dan lini tengah dari tim Korea-Korea Selecao menjadi faktor utama yang menyulitkan timnya, Associacao Desportiva Pasteis da Bola.
"Mereka sangat kuat dengan bola dan tanpa bola. Mereka mampu menyusun lini belakang dengan baik. Mereka juga mampu melakukan rotasi di lini tengah dengan baik. Hal itu yang menyulitkan kami," tambah Quishan.