Bola.com, Jakarta - Real Madrid kembali menelan kekalahan di Liga Champions 2024/2025 setelah takluk 0-2 dari Liverpool di Anfield pada Kamis, 28 November 2024 dini hari WIB.
Hasil ini memperpanjang catatan buruk mereka di kompetisi ini. Dalam lima pertandingan, Los Blancos hanya mampu meraih dua kemenangan dan menderita tiga kekalahan.
Kekalahan dari Liverpool, Lille (0-1), dan AC Milan (1-3) membuat mereka terdampar di peringkat ke-24 klasemen sementara.
Format baru Liga Champions musim ini menambah tantangan bagi Real Madrid. Hanya delapan tim teratas yang akan langsung lolos ke babak gugur, sementara tim peringkat 9-24 harus melalui play-off untuk melanjutkan perjalanan.
Dengan hanya menyisakan tiga laga dan mengoleksi enam poin, Madrid secara matematis masih memiliki peluang untuk lolos, tapi kemungkinan harus melalui jalur play-off.
Masalah Serius di Lini Serang
Absennya dua pemain andalan, Vinicius Jr. dan Rodrygo, terbukti menjadi pukulan besar bagi lini serang Madrid. Ditambah performa di bawah standar Kylian Mbappe, pasukan Carlo Ancelotti kesulitan mencetak gol dalam pertandingan-pertandingan krusial mereka musim ini.
Kehilangan Vinicius dan Rodrygo sangat terasa bagi Real Madrid. Vinicius adalah mesin gol utama, sementara Rodrygo sering menjadi pembeda di laga besar.
Ketergantungan pada Kylian Mbappe sebagai sumber serangan malah menjadi bumerang karena pemain Prancis itu tampil di bawah ekspektasi, terutama dalam laga-laga besar seperti melawan Milan dan Liverpool.
Selain itu, kreativitas lini tengah juga tak mampu menutupi absennya kedua pemain Brasil tersebut. Eduardo Camavinga dan Luka Modric kesulitan menciptakan peluang.
Ketergantungan pada pemain muda seperti Arda Guler juga memperlihatkan kurangnya kedalaman skuad dalam menghadapi tekanan di Liga Champions.
Format Baru dan Peluang Madrid
Liga Champions musim ini memperkenalkan format baru dengan sistem liga tunggal di fase grup, di mana setiap tim memainkan delapan pertandingan melawan lawan yang berbeda.
Format ini membuat persaingan untuk finis di delapan besar semakin ketat. Real Madrid, yang biasanya menjadi unggulan di kompetisi ini, kini harus bersaing dengan tim-tim lain untuk mengamankan posisi di play-off.
Dengan tiga laga tersisa, Madrid harus menang di semua pertandingan jika ingin memperbesar peluang mereka. Tantangan ini tidak hanya menguji kualitas skuad, tetapi juga strategi Carlo Ancelotti.
Kritik terhadap pelatih Italia itu semakin tajam setelah serangkaian hasil buruk di berbagai kompetisi musim ini, termasuk di La Liga.
Disadur dari: Bola.net (Richard Andreas, 28/11/2024)