Pemain Timnas Indonesia Dinilai Perlu Sering Bermain Bareng biar Makin Kuat

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 29 Nov 2024, 12:30 WIB
Timnas Indonesia kembali menggelar latihan di Stadion Madya, Jakarta Pusat, Minggu (17/11/2024) pukul 18.00 WIB, jelang menghadapi Arab Saudi pada laga keenam Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Selasa (19/11/2024) malam WIB. (Bola.com/Muhammad Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Kiprah Timnas Indonesia mulai terlihat menawan di bawah arahan pelatih Shin Tae-yong. Terkini, tim berlogo Garuda ini berhasil mengandaskan perlawanan Arab Saudi 2-0 pada laga keenam Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Berkat kemenangan itu, Timnas Indonesia duduk di urutan ketiga klasemen sementara Grup C, dan membuka kesempatan melaju menuju gerbang Piala Dunia 2026.

Advertisement

Thom Haye dkk. baru akan beraksi lagi untuk pertandingan berikutnya pada Maret 2025, atau masih ada waktu empat bulan ke depan.

Memang, masih ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan demi membangun kekuatan Timnas Indonesia yang lebih oke lagi.

Penasihat Strategi Kebijakan Menpora, Hamdan Hamedan, merasa bahwa Timnas Indonesia perlu sering bermain bareng dalam satu tim. Menurutnya, room for growth atau ruang pertumbuhan di Timnas Indonesia masih tinggi dan menjadi pekerjaan rumah tersendiri.

 

2 dari 3 halaman

Butuh Jam Terbang

Gelandang Timnas Indonesia, Iver Jenner, dalam laga melawan Timnas China di Qingdao Youth Football Stadium, Selasa (15/10/2024). (Instagram/Timnas Indonesia)

Hamdan Hamedanmencontohkan Timnas Jepang dengan segala potensi pemain yang dimilikinya sebagai tim kelas wahid di Asia. Kekompakan dan mentalitas Jepang generasi sekarang terbukti berhasil lantaran pasukan Hajime Moriyasu sering bermain bareng. 

"Sebenarnya banyak pemain kita yang belum bermain satu sama lain. Room for growth masih tinggi. Kita bisa bandingkan seperti Jepang ketika Mitoma dan Minamino yang sudah bermain bersama sampai puluhan kali," jelas Hamdan Hamedan di channel Youtube Sportify Indonesia baru-baru ini.

"Waktu bermain Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen yang mungkin kurang dari 10 kali. Beda certia Ivar Jenner, Rafael Struick, dan Justin Hubner sudah dari awal," imbuhnya.

 

3 dari 3 halaman

Harapan Besar

Gelandang Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan, dipeluk rekan-rekannya setelah mencetak gol ke Gawang Arab Saudi pada matchday 6 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), pada Selasa (19/11/2024) malam WIB. (Bola.com/Abdul Aziz)

Apa yang disampaikan Hamdan Hamedan cukup logis. Sebagian besar pemain di Timnas Indonesia memang jarang bermain dalam satu tim. Pemain inti mayoritas diisi oleh pemain diaspora, dan bergabung ke Timnas Indonesia juga dengan waktu yang tidak bersamaan.

Timnas Indoneesia racikan Shin Tae-yong ketika menghadapi Jepang di Piala Asia 2023, tidak sama dengan kekuatan saat bertemu di Jakarta 15 November lalu. 

Pada pertemuan kedua versus Jepang di tahun 2024 ini, ada tambahan nama-nama seperti Maarten Paes, Jay Idzes, Calvin Verdonk, Thom Haye, hingga Ragnar Oratmangoen.

"Pemain-pemain terakhir seperti Mees Hilgers, Eliano Reijnders, dan Kevin Diks juga baru satu dua kali bermain bersama. Ini kan beda dengan saat di klub yang terus latihan rutin. di timnas kan latihan maksimal seminggu menjelang pertandingan," lanjut Hamdan Hamedan.

"Jadi, sekali lagi banyak pemain muda dan waktu bermain barengnya itu sedikit. Semoga ke depan makin bisa menikmati dan chemistry semakin baik," harapnya.

 

Sumber: Kanal Youtube Sportify Indonesia

Berita Terkait