BRI Liga 1: Madura United Kecewa Wasit Tak Melihat Layar VAR di Momen Terakhir Laga Vs Persebaya

oleh Wahyu Pratama diperbarui 03 Des 2024, 12:00 WIB
Madura United kalah 1-2 dari Persebaya Surabaya di Gelora Bangkalan, Madura (2/12/2024) malam WIB. (Bola.com/Wahyu Pratama)

Bola.com, Bangkalan - Pelatih Madura United, Paulo Menezes mengungkapkan kekecewaannya timnya selepas kalah 1-2 dari Persebaya Surabaya di Gelora Bangkalan, Madura (2/12/2024) malam WIB.

Pria asal Portugal itu merasa timnya tidak pantas kalah dengan cara tersebut. Apalagi timnya mendapatkan dua kemungkinan penalti yang 'diabaikan' begitu saja.

Advertisement

Jordy Wehrmann mendapatkan gangguan saat sepak pojok pertama. Tetapi wasit memilih melanjutkan laga setelah berkomunikasi dengan ruang kontrol VAR.

Momen kedua datang selepas wasit meniupkan peluit panjang. Wasit sempat berkomunikasi terhadap kemungkinan pelanggaran Maxuel. Tetapi lagi-lagi, wasit tak menganggap itu pelanggaran.

"Kami tidak bisa menerima satu laga lagi ketika wasit seharusnya bisa mengecek ke layar VAR untuk beberapa penalti. Saya tidak tahu, pergi ke layar VAR sangat sulit untuk dilakukan," ucapnya.

2 dari 3 halaman

Madura United Pantas Dapat Respek

Pemain Madura United, Koko Ari Araya, berduel dengan gelandang serang Persebaya Surabaya, Bruno Moreira, pada lanjutan BRI Liga 1 2024/2025, Senin (2/12/2024) malam WIB. (Bola.com/Aditya Wany)

Eks juru racik Nejmeh SC itu menilai timnya seharusnya mendapatkan respek dari siapapun. Menghadapi sang pemuncak klasemen, mereka tetap bermain terbuka.

Tetapi sayangnya, hasil akhir tak berpihak kepada mereka. Brace Moh. Rashid membuat mereka makin terbenam di zona degradasi dengan hanya enam poin.

"Saya rasa itu laga yang besar. Saya bangga dengan para pemain. Kami bermain untuk memenangkan laga. Saya merasa terhormat menjadi pelatih mereka," ucapnya.

"Mereka bekerja sangat keras, membuat banyak hap bagus di latihan. Madura pantas mendapatkan lebih banyak respek, begitu juga fans. Kami pantas mendapatkannya," sambung Menezes.

3 dari 3 halaman

Transformasi Wasit

Pelatih berusia 46 tahun itu juga berharap pemangku kebijakan untuk lebih serius memperbaiki kualitas sang pengadil. Dia tak ingin kualitas kompetisi menjadi stagnan.

"Saya senang berada di sini, tetapi ayolah kita harus memperbaiki hal kecil ini untuk mendapatkan masa depan yang bagus bagi sepak bola Indonesia," pintanya.

"Mungkin beberapa laga kami kalah dengan cara bagus. Tapi di laga ini, ayolah. Kami tidak pantas mendapatkannya dan mereka juga tak pantas merasakannya," tutup Menezes.

Berita Terkait