Vinicius meminta Presiden La Liga Mencabut Tuduhan Pembajakan terhadapnya

oleh Aning Jati diperbarui 05 Des 2024, 20:41 WIB
Ekspresi jengkel pemain Real Madrid, Vinicius Junior saat laga lanjutan Liga Spanyol 2024/2025 melawan Barcelona di Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol, Minggu (27/10/2024) WIB. (AFP/Oscar Del Pozo)

Bola.com, Jakarta - Bintang Real Madrid, Vinicius Junior, secara pribadi meminta Presiden La Liga, Javier Tebas, untuk menarik kembali pernyataannya terkait tuduhan pembajakan.

Pekan lalu, Tebas secara terbuka menuduh Vinicius menggunakan layanan streaming ilegal untuk menonton pertandingan Liverpool melawan Real Madrid yang dimainkan di Anfield, di Spanyol. Namun, Vinicius menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak benar.

Advertisement

Vinicius sempat mengunggah foto pertandingan tersebut di televisinya melalui media sosial, menunjukkan dukungannya kepada rekan-rekan satu timnya.

Namun, dua hari kemudian, Tebas berbicara dalam sebuah konferensi anti-pembajakan di Buenos Aires dan menyatakan:

"Jika itu di Madrid, dan saya pikir itu memang di Madrid, itu adalah pembajakan. Akses ke konten untuk menonton Liga Champions di Spanyol harus dilakukan melalui Movistar Television."

"Untuk menonton konten ini, Anda memerlukan VPN atau parabola yang diarahkan ke tempat lain. Ini melibatkan tindakan aktif yang melampaui batas layanan Movistar. Dia sedang membajak pertandingan tersebut," tutur Tebas.

2 dari 2 halaman

Gunakan Paket Internasional

Presiden La Liga, Javier Tebas, menilai Barcagate tidak hanya berpengaruh bagi Barcelona namun juga berimbas dan dapat merusak reputasi Liga Spanyol. (AFP/Pierre-Philippe Marcou)

Namun, sumber ESPN mengungkapkan bahwa Vinicius menonton pertandingan tersebut melalui paket internasional yang disediakan oleh operator Brasil. Paket tersebut memungkinkan akses tanpa batasan geografis.

Tim perwakilan Vinicius telah menunjukkan bukti ini kepada La Liga dan meminta Tebas untuk menarik kembali pernyataannya bahwa Vinicius menonton secara ilegal.

Selama satu hingga dua tahun terakhir, Tebas memang menjadikan isu pembajakan siaran sepak bola sebagai satu di antara fokus utamanya. Ia mengklaim bahwa La Liga kehilangan 600 juta euro (Rp10 triliun) per tahun akibat pembajakan.

Meski begitu, Tebas enggan mengakui kritik yang menyebutkan bahwa biaya menonton sepak bola Spanyol adalah yang termahal di Eropa.

 

Sumber: Football Italia

Berita Terkait