Pemain Keturunan Indonesia Mengkritik Kualitas Wasit Liga 1: Sebagian Tolong Banyak Belajar Lagi

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 09 Des 2024, 05:30 WIB
Layar monitor yang menunjukkan ada kejadian yang membutuhkan pemeriksaan rekaman VAR saat laga leg kedua semifinal Championship Series BRI Liga 1 2023/2024 antara Borneo FC menghadapi Madura United di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (19/5/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Jakarta Jordy Wehrmann sedang menikmati kiprahnya bersama Madura United di BRI Liga 1 2024/2025. Kesempatan ini menjadi pengalaman pertamanya mencicipi kompetisi sepak bola Indonesia.

Jordy Wehrmann didatangkan tim berjulukan Laskar Sape Kerrab dari klub sebelumnya, NK Vukovar di Liga Kroasia. Ia juga pernah berseragam ADO Den Haag,

Advertisement

Musim pertamanya di Liga Indonesia berjalan baik. Wehrmann selalu bermain di 13 laga bersama Madura United dengan mencatat satu assist. Namanya kembali dikait-kaitkan untuk peluang membela Timnas Indonesia.

Jordy Wehrmann baru-baru ini blak-blakan berbicara mengenai sepak bola Indonesia, tidak hanya Timnas namun juga kualitas kompetisi. Sudah belasan kali ia bermain musim ini, dan mengalami berbagai pengalaman tentang kompetisi di sepak bola Indonesia.

2 dari 4 halaman

Sudah Baik, tapi...

Madura United - Lulinha dan Jordy Wehrmann (Bola.com/Adreanus Titus)

Dalam kanal Youtube Yussa Nugraha, Jordy Wehrmann menjawab pertanyaan mengenai kualitas kompetisi kasta tertinggi Indonesia yakni BRI Liga 1. Menurutnya, kompetisi sepak bola Indonesia masih perlu terus mengikuti perkembangan di negara-negara maju, terutama menyangkut kinerja wasit.

"Fasilitas dan perkembangan kompetisi sepak bola Indonesia sudah baik. Tapi Indonesia perlu terus melihat dan mengikuti perkembangan di negara yang maju sepak bolanya, sebab sepak bola di sini bisa terus berkembang. Kita bisa merasaskan kalau tidak semua wasit punya pengalaman yang sama," terangnya.

"Jadi ada momen saat mengecek VAR, terlalu lama dan itu membuat pemain akan sangat terganggu. Kadang kita harus menunggu 4-5 menit hanya untuk VAR, sementara kita sudah tahu apakah itu penalti atau tidak," lanjut gelandang berusia 25 tahun.

3 dari 4 halaman

Yuk Berbenah

Jordy tak menyebut semua wasit di Indonesia bertindak kurang baik. Namun perlu penyeragaman wasit yang benar-benar berkualitas menjadi hal yang wajib diperhatikan.

Bekas pemain ADO Den Haag ini mengaku tidak ada kata terlambat bagi kompetisi sepak bola Indonesia untuk meningkatkan kualitas para perangkat pertandingannya.

"Bukan hal yang terburuk, tapi menghilangkan ritme permainan kita, terutama saat pelanggaran yang terlihat jelas. Wasit di sini harus benar-benar harus berbenah," sambung Jordy Wehrmann.

"Contoh lainnya ketika kami bertem Malut United di pekan pertama, saat kiper kita cedera lalu wasit memberi bola dan ditangkap kiper, dianggap pelamggarang berupa tendangan bebas langsung di kotak penalti."

4 dari 4 halaman

Maksimalkan Adanya VAR

Kompetisi sepak bola Indonesia, khususnya BRI Liga 1 sudah menggunakan teknologi video assistant referee (VAR). Teknologi yang sangat membantu kinerja wasit ini sudah digunakan di BRI Liga 1 sejak babak Championship Series 2023/2024.

Laga pertama yang menggunakan VAR adalah pertandingan semifinal antara Bali United versus Persib Bandung pada 14 Mei 2024. Kemudian VAR juga digunakan hingga partai final Championship Series yang mempertemukan Persib melawan Madura United, dan berlanjut hingga musim ini.

"Kebetulan malam harinya ada pertandingan Manchester City dan persis ada momen seperti tim kami alami tadi, namun tidak terjadi apa-apa," lanjut Wehrmann.

"Mungkin wasitnya mengira kiper kami dua kali menangkat bola di kotak penalti. Maksud saya, kenapa wasit tidak mengecek dulu di VAR. Akhirnya itu merugikan kami dan kehilangan poin penuh," jelasnya memungkasi.

Sumber: Kanal Youtube Yussa Nugraha

Berita Terkait