5 Pelatih yang Pernah Cekcok dengan Pep Guardiola: Jose Mourinho hingga Diego Simeone Kena Nyinyiran Pedas

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 10 Des 2024, 15:00 WIB
Aksi pelatih Manchester United, Jose Mourinho (kiri) dan pelatih Manchester City, Pep Guardiola (R) saat menyaksikan anak asuhnya berlaga pada laga Premier League di Old Trafford, Manchester, (10/9/2016). (AFP/Oli Scarff)

Bola.com, Jakarta - Pep Guardiola dikenal sebagai pelatih yang cenderung berkepala dingin. Namun, bukan berarti manajer Manchester City asal Spanyol ini tak pernah berkonflik. 

Pep Guardiola dikenal sebagai pelatih yang sukses. Dia punya rekam jejak menjanjikan selama menangani Barcelona, Bayern Munchen, hingga Manchester City.

Advertisement

Ia tercatat pernah memenangi 12 gelar liga sejak berkiprah sebagai pelatih pada 2007. Pria berusia 53 tahun tersebut mengukuhkan diri sebagai salah satu manajer terbaik dalam sejarah sepak bola dunia. 

Namun, perjalanan kariernya juga tak datar-datar saja.  Pep Guardiola pernah bermasalah dengan beberapa manajer sepanjang kariernya.

Berikut ini lima manajer yang pernah bermasalah dengan Pep Guardiola

 

 

2 dari 6 halaman

1. Jose Mourinho

Dua pelatih, Jose Mourinho (Tottenham Hotspur) dan Pep Guardiola (Manchester City), bersalaman usai laga lanjutan Liga Inggris pekan ke-9 di Tottenham Hotspur Stadium, London, Minggu (22/11/2020) dini hari WIB. Tottenham menang 2-0 atas City. (AFP/Neil Hall/Pool)

Rivalitas di antara keduanya sangat sengit selama sama-sama menangani tim Liga Spanyol. Guardiola di Barcelona dan Mourinho di Real Madrid. 

Tensi di antara kedua pelatih itu mencapai titik didih setelah Barcelona menyingkirkan Real Madrid di semifinal Liga Champions pada 2010/2011.

“Suatu hari nanti, saya ingin Josep Guardiola memenangkan kompetisi ini dengan baik. Jika saya memberi tahu UEFA apa yang sebenarnya saya pikirkan dan rasakan, karier saya akan berakhir sekarang,” kata Mourinho dalam kata-kata kasar yang menakjubkan pada 2011.

“Saya berharap suatu hari nanti Guardiola memiliki peluang memenangkan kejuaraan yang cemerlang dan bersih tanpa skandal.”

Bahkan sampai hari ini, kedua pelatih tersebut tidak bisa menahan diri untuk tidak melontarkan olok-olok satu sama lain ketika mendapat kesempatan.

Menyusul kekalahan 0-2 yang dialami Man City baru-baru ini di Anfield, Guardiola mengikuti tingkah Mourinho dengan mengacungkan enam jari ke arah penonton sehubungan dengan enam gelar Premier League yang ia menangkan.

Ketika ditanya tentang perbandingannya dengan Mourinho, Guardiola berkata dengan gokil. “Mungkin pada akhirnya kami sangat mirip, dan saya seperti Jose. Tapi dia menang tiga kali, saya menang enam kali.”

Mourinho menanggapi hinaan itu.  “Saya ingin menang, namun saya ingin menang dengan bersih dan adil. Dia  memenangkan enam trofi dan saya memenangkan tiga, tapi saya menang dengan adil dan bersih," kata Mourinho. 

“Jika saya kalah, saya ingin mengucapkan selamat kepada lawan karena lebih baik dari saya. Saya tidak ingin menang dengan menangani 150 kasus.”

3 dari 6 halaman

2. Sergio Conceicao

Manajer tim FC Porto, Sergio Conceicao memberi instruksi kepada timnya saat menghadapi Rio Ave dalam laga lanjutan Liga Portugal 2020/21 di Dragao Stadium, Porto, Senin (1/2/20201). FC Porto menang 2-0 atas Rio Ave. (AFP/Miguel Riopa)

Mantan bos Porto itu bertengkar dengan Guardiola saat pertandingan Liga Champions pada 2020.

Guardiola terlihat bersemangat di pinggir lapangan sepanjang pertandingan. Conceicao menggambarkan sikap Guardiola sangat tidak menyenangkan.

“Saya harus belajar banyak dari Pep Guardiola, dalam cara dia menekan wasit, berbicara dengan pemain lawan, dan saat di bangku cadangan,” kata Conceicao kepada wartawan selepas pertandingan.

“Dia berbicara tentang negara kami dengan menggunakan kata-kata yang buruk. Sikap Guardiola sangat tidak menyenangkan."

"Jika ada yang mengeluh, itu seharusnya adalah bangku cadangan Porto, karena kami sangat kesulitan melakukannya.”

Guardiola kemudian menanggapinya. “Dia bisa berkata, mungkin itu pendapatnya tapi saya tidak setuju kami menekan wasit. Sejujurnya, kami bukan tipe tim yang melakukan hal ini.”

4 dari 6 halaman

3. Paul Cook

Pelatih Manchester City, osep Guardiola (2kiri) terlibat adu mulut dengan pelatih Wigan, Paul Cook pada laga babak kelima Piala FA di DW Stadium, Wigan, (19/2/2018). Manchester City kalah 0-1. (AP/Rui Vieira)

Setelah Fabian Delph mendapat kartu merah langsung menjelang turun minum dalam pertandingan Piala FA di kandang Wigan Athletic, Guardiola terlibat pertengkaran sengit dengan Cook.

Para manajer terus berdebat dan akhirnya harus dipisahkan karena Guardiola terus mengamuk.

Di akhir pertandingan, Guardiola mengecilkan perselisihan mereka. Cook menegaskan tidak punya masalah dengan bos Man City itu menyusul kemenangan bersejarah Wigan dengan skor 1-0.

5 dari 6 halaman

3. Diego Simeone

Manajer Manchester City Spanyol Pep Guardiola (kanan) dan pelatih Atletico Madrid Argentina Diego Simeone bereaksi di pinggir lapangan dalam pertandingan leg kedua perempat final Liga Champions di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Kamis (14/4/2022) din

Menyusul pertandingan perempat final Liga Champions antara Manchester City dengan Atletico Madrid pada 2022, Guardiola ingin menggali taktik pertahanan Simeone.

“‘Simeone menempatkan Antoine Griezmann di paling kanan dan Joao Felix di paling kiri, dan mereka menang 5-5-0,” kata Guardiola kepada wartawan setelah pertandingan leg pertama.

“Dua baris dengan lima pemain. Di zaman prasejarah, saat ini dan dalam seratus ribu tahun, menyerang 5-5 sangatlah sulit.”

Meskipun komentar Guardiola tidak diterima dengan baik oleh banyak pemain Atletico, Simeone santai saja dengan komentar nyinyir Simeone tersebut. 

"Saya selalu menempatkan diri saya pada posisi mereka. Saya memahami bahwa ada berbagai cara untuk memainkan setiap permainan. Jadi ketika ada pelatih yang menghina, saya tidak percaya itu,” kata Simeone menanggapi komentar Guardiola.

“Kita semua boleh berpendapat, tapi antarsesama pelatih tidak. Setiap orang mempunyai cara tertentu dalam melakukan sesuatu dan saya selalu menghormati rekan-rekan saya, selalu, selalu, selalu.”

6 dari 6 halaman

5. Rafael Benitez

1. Rafael Benitez. Manajer berpaspor Spanyol ini mulai menukangi Chelsea 21/11/2012 hingga dipecat pada 30/6/2013. Total ia menghuni Stamford Bridge selama 220 hari. Mempersembahkan 1 trofi Liga Europa. (AFP/Glyn Kirk)

Senada dengan komentarnya tentang tim Atletico asuhan Simeone, Guardiola melontarkan sindiran kepada Benitez pada Desember 2017.

“Kami benar-benar melakukan segalanya tetapi sulit untuk bermain ketika tim lain tidak ingin bermain,” kata Guardiola menyusul kemenangan tandang 1-0 Man City di Newcastle.

Benitez tak tinggal diam. Setelah pertandingan, dia membela taktiknya. “Saat Anda bermain melawan Manchester City, Anda harus menyadari cara mereka melakukan sesuatu sekarang."

“Kami berada dalam permainan sampai akhir, itu sangat dekat. Penggemar kami cerdas dan mereka tahu kami perlu melakukan hal-hal seperti ini," imbuh Benitez. 

Sumber: Planet Football

Berita Terkait