Pep Guardiola Terlalu Arogan, Lebih Fokus kepada Dirinya daripada Tim

oleh Aning Jati diperbarui 13 Des 2024, 08:45 WIB
Manchester City menyerah dua gol tanpa balas saat bertandang ke markas Juventus pada duel matchday enam Liga Champions 2024/2025, Kamis (12/12/2024) dini hari WIB. (AP Photo/Luca Bruno)

Bola.com, Jakarta - Pep Guardiola, manajer Man City, mendapat kritik tajam dari mantan pelatih Timnas Inggris, Fabio Capello. Capello menyebut Guardiola sebagai pelatih yang "terlalu arogan" dalam perlakuannya terhadap para pemain Man City di tengah performa buruk tim.

Man City kembali menelan kekalahan pada Kamis dini hari WIB (12/12/2024), kali ini dari Juventus di Liga Champions.

Advertisement

Pada pertandingan itu, gol Dusan Vlahovic dan Weston McKennie memastikan kekalahan menyakitkan bagi Man City. Guardiola bahkan mengaku mulai meragukan dirinya sendiri setelah gagal menghentikan penurunan performa timnya.

Tim yang pernah menjadi juara Liga Champions pada 2023 ini kini berada dalam krisis besar. Mereka telah kalah tujuh dari sepuluh pertandingan terakhir di semua kompetisi, dengan cedera yang menghantam sejumlah pemain penting.

Di Liga Inggris, Man City tertinggal delapan poin dari rival mereka, Liverpool, dalam perburuan gelar.

2 dari 4 halaman

Kritik Pedas

Fabio Capello dikenal sebagai pelatih yang melarang bumbu bagi pemainnya. Ia juga menghapus cokelat, saus tomat, dan mentega dari daftar menu makanannya saat melatih Timnas Inggris. Hasilnya cukup impresif. The Three Lions berhasil meriah 28 kemenangan dari 42 pertandingan. (AFP/Kirill Kudryavtsev)

Capello, yang memenangkan Liga Champions bersama AC Milan pada 1994, memberikan kritik pedas terhadap Guardiola.

Ia menilai pelatih asal Spanyol tersebut terlalu ingin "menjadi pusat perhatian" dibandingkan memberi penghargaan kepada para pemainnya.

"Guardiola adalah pelatih hebat, tetapi dia terlalu arogan dan sombong," kata Capello kepada Sky Sports Italia.

"Kadang-kadang dia kehilangan trofi karena ingin membuktikan bahwa kemenangan adalah hasil dari dirinya, bukan para pemainnya. Ia sengaja mencadangkan pemain kunci dalam pertandingan besar. Menurut saya, itu adalah cara untuk mengambil sorotan dan penghargaan dari timnya," imbuh pelatih kawakan Italia itu.

3 dari 4 halaman

Guardiola Frustrasi

Man City lagi-lagi tidak bermain di level terbaiknya. Mereka lebih banyak menguasai bola, tapi justru Juve yang lebih sering mendapatkan peluang berbahaya. (AP Photo/Luca Bruno)

Setelah pertandingan melawan Juventus di Turin, Guardiola menyampaikan rasa frustrasinya dan mengakui adanya keraguan terhadap dirinya sendiri.

"Tentu saja [saya meragukan diri saya]. Saya punya pemikiran sendiri. Saya stabil baik dalam momen bagus maupun buruk. Saya mencoba mencari solusi. Saya sangat jujur. Jika kami bermain bagus, ya bagus," ungkapnya.

"Ruang ganti stabil. Menang, kami bahagia. Kalah, kami tidak. Apa yang bisa kami lakukan? Merasa kasihan pada diri sendiri? Tidak, kami memperbaikinya dan maju. Kami telah berada dalam situasi ini bulan ini berkali-kali. Besok kami pulih, bersiap untuk melawan United dengan dukungan penggemar kami, tetap pada hal-hal baik yang kami lakukan, dan mencoba menjadi lebih baik," imbuh manajer asal Spanyol itu.

 

Sumber: Mirror

4 dari 4 halaman

Cek Persaingan di Liga Champions Musim Ini

Berita Terkait