Hosting Fee MotoGP Indonesia 2024 Sempat Jadi Polemik, MGPA Buka Suara: Sudah Dibayar Penuh, Sekarang Fokus Menatap Mandalika 2025

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 15 Des 2024, 14:45 WIB
Indonesia akhirnya berkesempatan menjadi tuan rumah satu di antara rangkaian MotoGP 2022, tepatnya di Sirkuit Mandalika. (AFP/Bay Ismoyo)

Bola.com, Jakarta - MotoGP Indonesia 2024 sempat diwarnai polemik pembayaran hosting fee sebelum pelaksanaan pada September 2024. Pada akhirnya event balap motor dunia itu berjalan lancar.

Kini, Mandalika Grand Prix Association fokus untuk memulai persiapan menuju MotoGP Indonesia 2025 dan menegaskan tak ada lagi mmasalah hosting fee untuk pergelaran 2024 karena sudah dibayar penuh.

Advertisement

Pada akhir Agustus 2024, atau sekitar sebulan sebelum pergelaran MotoGP Indonesia 2024 di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat, berlangsung, ada isu mengenai hosting fee yang membuat pergelaran MotoGP di Mandalika terancam batal.

Hosting Fee merupakan kewajiban yang harus dibayarkan tuan rumah MotoGP kepada penyelenggara Dorna Sports. Saat itu biaya yang harus dibayarkan adalah 12,8 juta euro atau sekitar Rp231,29 miliar.

Polemik itu muncul setelah adanya keberatan dari Pemerintah Provinsi NTB, melalui Asisten III Setda NTB, Wirawan Ahmad, yang menyebut nilai itu sangat besar jika harus mereka bayarkan.

Alokasi dana yang didapat dari APBD juga perlu digunakan untuk keperluan lain membuat Pemprov NTB kesulitan untuk bisa membayar hosting fee MotoGP Indonesia 2024.

 
 
2 dari 3 halaman

Tak Ada Masalah

Dirut MGPA, Priandhi Satria. (Bola.com/Gregah Nurikhsani)

Pada akhirnya, MotoGP Indonesia 2024 berlangsung dengan lancar tanpa kendala. MGPA dalam pemaparan laporan pelaksanaan MotoGP 2024 di Biro Pusat Statistik (BPS) Mataram, Lombok, Rabu (11/12/2024), menegaskan tak ada lagi yang perlu dipersoalkan dari hosting fee MotoGP Indonesia 2024.

Bahkan MGPA sudah mulai menjalin komunikasi untuk pergelaran MotoGP Indonesia 2025.

"Kami sampaikan bahwa Hosting Fee untuk MotoGP 2024 telah dibayarkan penuh kepada Dorna. Tidak ada masalah sama sekali dan juga tidak perlu dibesar-besarkan," ujar Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, dalam broadcast message yang diterima Bola.com, Minggu (15/12/2024).

"Malah kami di MGPA telah mulai melakukan diskusi dengan Dorna perihal persiapan MotoGP Indonesia 2025," lanjutnya.

3 dari 3 halaman

Fokus Mempersiapkan MotoGP Indonesia 2025

Para pembalap Moto GP melewati trek indah saat latihan bebas ketiga di Sirkuit Pertamina Mandalika di Mandalika, Pulau Lombok, Indonesia, Sabtu (19/3/2022). (AP Photo/Achmad Ibrahim)

 

Priandhi Satria pun menegaskan bahwa MGPA saat ini adalah menatap MotoGP Indonesia 2025. Menurutnya, sudah saatnya semua pihak terkait untuk bekerja sama dan belajar dari penyelenggaraan sebelumnya agar MotoGP Indonesia 2025 bisa digelar dengan lebih efisien dan lebih baik.

"Sebaiknya semua mulai memikirkan dan bahu membahu memastikan ajang MotoGP 2025 akan bisa dilaksanakan dengan lebih efisien dari sisi biaya, lebih baik dari sisi penyelenggaraan, tontonan, keramaian, dan terutama memberikan manfaat ekonomi dan dampaknya bagi masyarakat, pengusaha di Mandalika, Lombok, NTB, dan Indonesia tentunya," ujar Priandhi.

Tak kalah penting menurut Priandhi, penyelenggaraan MotoGP Indonesia merupakan cara bagaimana Mandalika, Lombok, NTB, dan Indonesia bisa lebih dikenal dunia melalui ajang internasional dengan kehadiran tim balap dunia dan rider-ridernya yang terkenal.

"Harapannya, itu bisa memperkenalkan Mandalika, Lombok, NTB, dan Indonesia kepada dunia, dengan harapan tingkat kedatangan turis asing makin meningkat. MotoGP Indonesia bukan milik MGPA, tetapi milik Indonesia," tegasnya.