Bola.com, Jakarta - Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, secara terbuka mengkritik pemainnya, Nicolo Zaniolo, lantaran merayakan golnya dengan cara yang memprovokasi pendukung Cagliari pada pertandingan pekan ke-16 Serie A. Atalanta menang 1-0 di Sardegna Arena.
Gasperini menyebut tindakan tersebut sebagai sesuatu yang "tidak dapat diterima."
Kendati Atalanta berhasil meraih kemenangan ke-10 secara beruntun di Serie A dan tetap kukuh di puncak klasemen, Gasperini terlihat tidak sepenuhnya puas saat wawancara pasca-pertandingan.
Ia mengungkapkan bahwa tidak semua pemain di skuad Atalanta memiliki kedewasaan yang cukup untuk bersaing memperebutkan Scudetto, dan mendorong mereka untuk belajar dari pemain-pemain senior.
Gasperini Kritik Langsung Zaniolo
Dalam konferensi pers, Gasperini secara spesifik menyebut nama Zaniolo sebagai contoh pemain yang perlu memperbaiki sikapnya.
"Zaniolo mencetak gol yang bagus dan menunjukkan beberapa pergerakan yang baik ketika ia masuk. Ia jelas meningkat dalam hal dinamika permainan," ujar Gasperini.
"Tapi, dia harus lebih bekerja keras dalam mempertahankan posisi yang tepat dan bertahan, terutama di tahap akhir pertandingan."
"Apa yang tidak bisa kami terima adalah setiap kali dia mencetak gol, dia justru memprovokasi penonton dan mengubah keunggulan menjadi kerugian. Pada saat itu, Cagliari sedang tertekan, tetapi kami justru membuat situasi di mana pendukung mereka kembali bersemangat.
"Ini sudah kedua kalinya dia melakukan hal seperti ini, dan itu tidak bisa ditoleransi," tegas pelatih berusia 66 tahun itu.
Insiden Perayaan Gol Pemicu Kontroversi
Zaniolo sebelumnya juga mendapat kritik atas selebrasi berlebihan saat mencetak gol melawan mantan klubnya, AS Roma, di Stadio Olimpico. Dalam laga itu, ia melepas kausnya dan menerima kartu kuning.
Namun, dalam laga melawan Cagliari, tindakannya dianggap lebih tidak beralasan. Zaniolo berlari ke arah tribune pendukung tuan rumah sambil berteriak, yang memicu ejekan dari penonton sepanjang sisa pertandingan.
Ia kembali mendapat kartu kuning atas selebrasi tersebut.
Zaniolo, yang masih berstatus pemain pinjaman dari Galatasaray dengan opsi pembelian yang bisa menjadi kewajiban, telah lama dibayangi reputasi sikap buruk di sepanjang kariernya.
Pentingnya Kolektivitas
Selain kritik terhadap Zaniolo, Gasperini juga menyoroti pentingnya kolektivitas tim, terutama saat mempertahankan keunggulan di pertandingan yang ketat seperti melawan Cagliari.
"Saya memiliki skuad yang sangat kompetitif, yang terkadang mampu menutupi kekurangan pemain lain ketika tidak semua 11 pemain bermain sebagai satu kesatuan," kata Gasperini.
"Namun, jika kami ingin tetap berada di puncak klasemen, kami perlu meningkatkan performa. Jika ada yang perlu saya kritik dari tim, itu adalah kami seharusnya lebih efektif dalam menyerang di tahap akhir sehingga tidak perlu menderita terlalu banyak," jelasnya.
Gasperini juga memuji beberapa pemain yang disebutnya sebagai pejuang karena mampu bertahan dengan baik bahkan ketika Atalanta bermain dengan 10 orang di lapangan.
Sumber: Football Italia