Striker Juventus Dusan Vlahovic Ternyata Dapat Ancaman Pembunuhan dari Fans

oleh Hendry Wibowo diperbarui 16 Des 2024, 22:15 WIB
Ekspresi kecewa striker Juventus, Dusan Vlahovic setelah gagal memanfaatka peluang saat menghadapi FC Nantes pada laga leg pertama babak play-off fase gugur Liga Europa 2022/2023 di Juventus Stadium, Turin (16/2/2023). Dusan Vlahovic yang baru berusia 23 tahun kini mempunyai nilai pasar sebesar 80 juta euro atau setara Rp1,29 triliun. (AFP/Marco Bertorello)

Bola.com, Jakarta - Menurut La Gazzetta dello Sport, striker Juventus, Dusan Vlahovic menerima ancaman pembunuhan sebelum terlibat dalam keributan dengan para suporter di akhir laga melawan Venezia di Serie A akhir pekan lalu.

Dusan Vlahovic memang terlibat konfrontasi panas dengan sejumlah pendukung di tribun Allianz Stadium usai laga berakhir imbang 2-2.

Advertisement

Melawan Venezia, striker Serbia itu berhasil mencetak gol via titik penalti di masa injury time untuk menyelamatkan satu poin bagi Bianconeri.

Dusan Vlahovic kemudian mengeluarkan pernyataan di Instagram. Dia memohon kepada para pendukung untuk tetap bersatu  mendukung tim.

"Saya memahami rasa frustrasi atas hasil terakhir, dan Anda memiliki hak untuk mengekspresikannya,” tulis sang striker.

"Saya selalu menghormati Anda dengan memberikan segalanya untuk seragam ini, dan saya berterima kasih atas dukungan yang Anda berikan kepada kami setiap hari." 

"Sekarang penting untuk tetap bersatu untuk mendukung tim dan memulai lagi, bersatu," lanjut striker berusia 24 tahun itu. 

 

2 dari 3 halaman

Ancaman Pembunuhan

Sepanjang pertandingan, Jay Idzes mendapat tugas khusus mengawal penyerang Juventus, Dusan Vlahovic. Kapten Timnas Indonesia itu pun berhasil menjalankan tugasnya dengan baik dan membuat Vlahovic tak mampu berbuat banyak. (AFP/Marco Bertorello)

Nah diberitakan La Gazzetta dello Sport pada hari Senin, ternyata ada alasan khusus Dusan Vlahovic punya reaksi keras terhadap fans usai laga kontra Venezia.

Disebutkan eks striker Fiorentina itu mendapat penghinaan dan ancaman pembunuhan dari fans yang hadir di Curva Sud. 

Menurut laporan terbaru dari Calciomercato.com, insiden tersebut kini sedang diselidiki oleh polisi, menggunakan rekaman CCTV dari stadion untuk mengidentifikasi pelaku.

3 dari 3 halaman

Komentar Thiago Motta

Pada sesi konferensi pers pascapertandingan, pelatih Juventus, Thiago Motta, merespons kejadian itu.

"Para penggemar memiliki kebebasan untuk mengekspresikan emosi dan perasaan mereka. Para pemain adalah orang pertama yang berharap mereka dapat mengubah keadaan dan menang, jadi ini bukan momen yang baik. Hal-hal seperti ini terjadi, ini bukan pertama kalinya, dan tentu saja tidak akan menjadi yang terakhir," tutur Motta.

"Kami harus bersatu dan terus maju demi kebaikan Juventus. Kami semua ingin mengubah situasi ini. Para penggemar memiliki hak untuk mengekspresikan diri mereka, tetapi kami harus tetap bersatu dan bersama-sama mengubah keadaan," ujarnya.

Sumber: Football Italia

Berita Terkait