Erick Thohir Minta Shin Tae-yong Jangan Banyak Ngeluh dan Fokus ke Timnas Indonesia Buntut Kritik Format Piala AFF 2024

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 17 Des 2024, 08:30 WIB
Ketua PSSI, Erick Thohir, bersalaman dengan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. (Bola.com/Dok.Instagram PSSI).

Bola.com, Jakarta - Kritik dari pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, terhadap format Piala AFF 2024 mendapatkan respons negatif dari Ketua PSSI, Erick Thohir.

Erick Thohir meminta Shin Tae-yong untuk mengurangi komplain dan lebih berkonsentrasi ke Timnas Indonesia, alih-alih memprotes jadwal padat Piala AFF 2024.

Advertisement

"Ya, semua format pasti melelahkan. Karena itu, saya tidak memaksa kompetisi berhenti," ujar Erick Thohir dalam PSSI Summit 2024 di Hotel Hyatt Park, Jakarta Pusat, pada Senin (16/12/2024).

"Kami fokus ke pemain muda. Semua format memang melelahkan. Kalau kita lihat kompetisi di Eropa. Mereka habis bermain di kompetisi domestik, setelah itu bermain di Liga Champions," jelas Erick Thohir.

2 dari 5 halaman

Komitmen

Ketua PSSI, Erick Thohir dengan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. (Bola.com/Dok.Instagram Erick Thohir).

"Kembali, saya berharap apapun yang sudah kita jadikan program, semua berkomitmen. Jangan banyak bicara, jangan banyak mengeluh, kita fokus saja," ucap Erick Thohir.

"Kita fokus dalam program yang kita sudah sepakati. Bahwa program PSSI baik, pelatihnya baik, dan pemainnya juga harus baik," tutur pria yang juga Menteri BUMN RI ini.

Sebelumnya, Shin Tae-yong, mengungkapkan bahwa Timnas Indonesia kelelahan menjalani penyisihan grup Piala AFF 2024 yang berformat kandang dan tandang.

Bagaimana tidak, Tim Garuda harus bermain empat kali dalam 12 hari, dengan tiga partai di antaranya berlangsung pada periode 9-15 Desember 2024.

3 dari 5 halaman

Tidak Punya Waktu Istirahat Cukup

Timnas Indonesia praktis tidak mempunyai waktu istirahat yang cukup karena jeda antarpertandingan diisi perjalanan dari Tanah Air ke negara lain dan sebaliknya.

Shin Tae-yong memberikan contoh ketika Timnas Indonesia menang 1-0 atas tuan rumah Timnas Myanmar pada 9 Desember 2024. Arkhan Fikri dkk. disebutnya menghabiskan waktu selama 31 jam untuk pulang-pergi.

Tiga hari berselang, Tim Garuda diimbangi Timnas Laos 3-3 di Stadion Manahan, Solo.

Terbaru, Timnas Indonesia takluk 0-1 dari tuan rumah Timnas Vietnam di Viet Tri Stadium, Viet Tri, Minggu (15/12/2024).

4 dari 5 halaman

Unek-Unek Shin Tae-yong

Perjalanan yang sangat lama antarnegara itu, meski masih berada dalam satu regional, disebabkan karena tidak adanya penerbangan langsung. Jadi, Timnas Indonesia harus transit atau ganti pesawat.

"Saya rasa tidak hanya tim kami, tapi semua tim yang mengikuti Piala AFF 2024 menghadapi situasu yang sama," ujar Shin Tae-yong.

"Terutama negara-negara yang tidak punya penerbangan langsung seperti Laos, Myanmar, dan Kamboja," jelas Shin Tae-yong.

"Jadi, setidaknya, membutuhkan 15 jam dari negara kami. Seperti saat kami ke Myanmar, itu membutuhkan 16 jam untuk ke sana, dan kembali 15 jam. Sebagai pelatih, saya rasa ini sangat melelahkan," imbuh Shin Tae-yong.

5 dari 5 halaman

Saran Shin Tae-yong

Shin Tae-yong menyarankan format Piala AFF 2024 untuk diubah. Penyisihan grup digelar secara terpusat atau sentralisasi di satu negara, semifinal atau final baru kandang-tandang.

"Saya tidak bisa membayangkan apa yang dirasakan para pemain. Pasti sangat lelah," ucapnya.

"Dengan sistem ini, seperti apa yang saya bilang sebelumnya, jika Piala AFF mau setiap tim bermain tiga hari sekali, saya sarangkan satu negara di penyisihan grup."

"Ketika semifinal atau final baru seperti sekarang. Pemain mengaku kelelahan dengan ototnya jadi ini sangat berat," jelas Shin Tae-yong.

Berita Terkait