5 Pemain Top dan Hebat Ini Belum Pernah Angkat Trofi: Nasib Sial Banget Nih!

oleh Hendry Wibowo diperbarui 18 Des 2024, 08:00 WIB
Ilustrasi - Jordan Pickford, Harry Kane, Son Heung-min (Bola.com/Adreanus Titus)

 

 

Advertisement

Bola.com, Jakarta - Dunia sepak bola sempat dihebohkan ketika legenda Borussia Dortmund, Marco Reus akhirnya mampu meraih gelar juara liga pertamanya sepanjang karier sepakbolanya saat berseragam LA Galaxy.

Perlu diketahui jika trofi juara liga merupakan salah satu penghargaan paling bergengsi yang didambakan para pesepakbola. Namun, tak semua pemain bisa mendapatkannya mengingat persaingan antar klub yang begitu ketat.

Kisah Marco Reus yang baru-baru ini meraih gelar liga pertamanya bersama LA Galaxy menjadi contoh nyata betapa sulitnya pemain mendapat gelar juara sepanjang kariernya.

Meski mendapatkan kekayaan dan ketenaran, bagi pemain belum lengkap rasanya jika belum mendapatkan trofi, baik bersama klub maupun tim nasional. 

Berikut 5 pesepak bola top yang masih belum mendapat trofi pertama meski sudah aktif bermain cukup lama.

 

 

 

 

 

2 dari 6 halaman

1. Harry Kane

Pemain Bayern Munchen, Harry Kane, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Augsburg dalam laga pekan 11 Bundesliga 2024/2025 yang dihelat di Allianz Arena, Sabtu (23/11/2024). (AFP/Lukan Barth-Tuttas)

Tak ada yang meragukan kemampuan Harry Kane sebagai salah satu striker terbaik dunia. Bertahun-tahun, Kane menjadi andalan Tottenham Hotspur, bahkan hampir membawa klub London Utara itu meraih gelar Premier League dan Liga Champions.

Namun nasib baik tidak juga datang, setelah sekian lama berjuang di kasta tertinggi liga Inggris, Kane masih tanpa trofi.

Akhirnya striker Timnas Inggris tersebut memutuskan hijrah ke Bayern Munchen pada 2023 untuk mengincar trofi pertamanya.

Keputusan tersebut seharusnya jadi langkah tepat, mengingat sangat mendominasinya Bayern di Bundesliga.

Sayangnya, musim pertama di Jerman, justru melihat Bayer Leverkusen tampil superior dan tak terkalahkan, dan menyegel gelar Bundesliga.

Sementara itu, Bayern Munchen malah menutup musim tanpa satu pun trofi. Nasib malang Kane pun terus berlanjut, pemain 30 tahun itu seperti benar-benar dikutuk.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3 dari 6 halaman

2. Gregor Kobel

Kiper Borussia Dortmund, Gregor Kobel, sempat termenung setelah gawangnya dibobol Vinicius Junior. (AP Photo/Manu Fernandez)

Sebagai penjaga gawang Borussia Dortmund, Gregor Kobel telah membuktikan dirinya sebagai salah satu kiper terbaik di Bundesliga.

Sayangnya meski diakui sebagai Pemain Terbaik Bundesliga sebanyak dua kali, trofi juara masih belum mampir ke pinangannya. 

Kobel menjadi salah satu saksi perjuangan Dortmund di kompetisi domestik dan Eropa, termasuk saat mereka nyaris memenangkan Liga Champions pada 2024 sebelum pada akhirnya harus puas sebagai runner-up usai kalah dari Real Madrid di final. 

4 dari 6 halaman

3. Dimitri Payet

Dimitri Payet. Gelandang serang berusia 35 tahun ini sempat membela West Ham United di Liga Inggris selama 1,5 musim, mulai 2015/2016 hingga pertengahan 2016/2017 usai didatangkan dari Marseille dengan nilai transfer 15 juta euro. Ia total tampil dalam 60 laga di semua ajang bersama The Hammers dengan torehan 15 gol dan 23 assist. Pada pertengahan musim 2016/2017 ia kembali ke Liga Prancis usai dilepas West Ham ke klub lamanya Marseille dengan nilai transfer 29,3 juta euro. Hingga kini ia masih terikat kontrak hingga Juni 2024 dengan Marseille. (AFP/Nicolas Tucat)

Di usianya yang telah menginjak 37 tahun, Dimitri Payet melanjutkan sisa kariernya di Brasil bersama Vasco da Gama.

Meski memiliki karier panjang di liga top Eropa, sampai usianya hampir menyentuh kepala empat, trofi bergengsi selalu luput dari genggaman winger Timnas Prancis itu.

Pemain kelahiran 1987 itu sebenarnya hampir mencicipi gelar Liga Europa bersama Marseille pada 2018 dan Euro 2016 bersama timnas Prancis, tapi keduanya kalah di partai puncak. 

Di Vasco da Gama sendiri, Payet musim ini hanya berhasil membawa klub ke posisi ke-10 Serie A Brasil dan semifinal kejuaraan negara bagian Rio de Janeiro.

Dengan performa yang makin meredup, tampaknya Payet akan pensiun tanpa meraih trofi satupun.

 

5 dari 6 halaman

4. Jordan Pickford

Kiper Inggris, Jordan Pickford berusaha menangkap bola saat sesi latihan menjelang laga final Euro 2024 melawan Spanyol di Blankenhain, Jerman, Sabtu (13/07/2024) WIB. (AFP/Adrian Dennis)

Jordan Pickford sering kali menjadi bahan cibiran di media sosial oleh para netizen akibat penampilan kurang memuaskan bersama Timnas Inggris. Meski begitu, kiprahnya bersama The Three Lions juga patut diapresiasi.

Tercatat, Pickford memainkan peran krusial bersama Timnas Inggris. Dengan total 73 penampilan, Pickford membawa The Three Lions sampai ke final Euro 2020 dan semifinal Piala Dunia 2018, meski pada akhirnya takb da satu pun yang juara.

Di level klub, presentase Pickford untuk memenangkan trofi terbilang kecil. Pasalnya ia hanya memperkuat Everton, tim yang kerap berjuang di zona degradasi Liga Inggris.

Jika tetap di sana, kemungkinan mimpi sang penjaga gawang untuk mengangkat trofi  akan tetap menjadi mimpi.

 

 

 

 

 

 

6 dari 6 halaman

5. Son Heung-min

Penyerang Tottenham Hotspur asal Korea Selatan bernomor punggung 07, Son Heung-Min, mencetak gol kedua tim selama pertandingan Liga Primer Inggris antara Southampton dan Tottenham Hotspur di Stadion St Mary di Southampton, Inggris selatan, Senin dini hari WIB (16-12-2024). (JUSTIN TALLIS/AFP)

Son Heung-min adalah salah satu pemain Asia paling sukses di Eropa saat ini. Keahliannya mencetak gol dan menciptakan peluang menjadikannya sosok vital bagi Tottenham Hotspur selama bertahun-tahun. 

Sayangnya, seperti mantan rekan setimnya, Harry Kane, Son juga mengalami kegagalan saat mencoba meraih gelar bergengsi pertamanya bersama Spurs.

Medali emas asian Games 2018 bersama tim U-23 Korea Selatan memang membebaskan Son dari kewajiban wajib militer, tetapi itu belum cukup untuk diakui sebagai trofi bergengsi bagi pesepakbola profesional.

Di usianya yang telah menginjak 32 tahun, semakin tipis waktu bagi Son untuk meraih trofi bergengsi. Untuk mendapatkan itu, pilihan sulit menantinya, tetap setia di Spurs atau mencari klub baru yang berpotensi meraih trofi.

Penulis: Muhamad Luthfi Ma'ruf, mau mengumpulkan tulisan dari link:

Sumber: Planetfootball

Berita Terkait