Manajemen PSIS Bantah Isu Intervensi Pelatih: Perombakan Jadi Kewenangan Gilbert Agius

oleh Radifa Arsa diperbarui 17 Des 2024, 14:30 WIB
PSIS Semarang - Ilustrasi Logo PSIS Semarang 2024 (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Semarang - Manajemen PSIS Semarang membantah dugaan melakukan intervensi terhadap pelatihnya. Bantahan ini merupakan bentuk respons dari tuntutan yang diajukan dua kelompok suporter Mahesa Jenar, Panser Biru dan Snex.

Melalui surat balasan resmi dengan tanggal 15 Desember 2024 dengan nomor 168/PSIS-MJS/XII/2024, manajemen PSIS Semarang menegaskan komitmennya untuk tetap berlaku profesional dalam mengelola klub.

Advertisement

Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, menegaskan jika langkah-langkah dalam melakukan perombakan skuad tetap menjadi wewenang penuh pelatih kepala, Gilbert Agius.

“Manajemen tidak pernah melakukan perombakan berdasarkan like and dislike, tetapi sepenuhnya diserahkan kepada pelatih yang memiliki kewenangan dalam memilih dan mengganti pemain,” ujar Yoyok Sukawi.

PSIS Semarang menekankan perombakan yang akan dilakukan pada bursa transfer tengah musim ini merupakan bagian dari evaluasi untuk meningkatkan performa Mahesa Jenar sesuai dengan kebutuhan yang diajukan pelatih kepala.

2 dari 5 halaman

Bantah Intervensi Pelatih

Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius saat melawan Dewa United pada laga pekan ke-8 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Senin (14/8/2023). PSIS Semarang menang telak 4-1 atas Dewa United. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Selain itu, manajemen PSIS Semarang turut menyampaikan bantahannya terhadap intervensi dalam pemilihan pemain.

Keputusan dalam menyeleksi, mendatangkan, maupun mendepak pemain pada bursa transfer sudah dilakukan melalui prosedur yang berlaku.

“Permintaan seleksi, perekrutan, dan pelepasan pemain selalu diawali dengan permohonan tertulis dari tim pelatih. Isu intervensi adalah fitnah keji yang tidak berdasar,” jelas manajemen PSIS Semarang.

3 dari 5 halaman

Pembenahan Internal

Para pemain PSIS Semarang merayakan kemenangan pentingnya pada laga Derbi Jawa Tengah melawan Persis Solo dalam duel yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (17/8/2024). (Bola.com/ Radifa Arsa)

Komitmen manajemen untuk memperbaiki tata kelola klub juga telah dibuktikan dengan keberhasilan PSIS mendapatkan lisensi klub profesional AFC pada 2024. Ini jadi yang pertama kali dalam sejarah Mahesa Jenar.

“PSIS selalu berpegang teguh pada kontrak kerja yang berlaku antara klub, pemain, pelatih, dan ofisial," pernyataan PSIS Semarang.

"Perjanjian ini dilindungi hukum FIFA dan PSSI, sehingga setiap permasalahan diselesaikan melalui jalur resmi seperti NDRC dan portal hukum FIFA,” lanjut pernyataan tersebut.

4 dari 5 halaman

Komunikasi Dua Arah

PSIS Semarang - Ilustrasi Logo (Bola.com/Adreanus Titus)

Manajemen PSIS Semarang juga merespons tuntutan suporter mengenai transparansi dan komunikasi yang optimal. Mahesa Jenar memastikan bahwa forum pertemuan dengan suporter akan tetap digelar pada pertengahan musim.

“Komunikasi dua arah sangat penting bagi kami. Melalui forum ini, masukan dari suporter akan menjadi perhatian serius dalam upaya memperbaiki performa PSIS Semarang,” tulis Yoyok Sukawi.

“Manajemen bekerja sesuai tugas dan fungsi masing-masing. Kami harap semua pihak dapat memberikan kepercayaan kepada tim untuk membangun PSIS menjadi lebih baik,” lanjutnya.

 
 
5 dari 5 halaman

Persaingan di BRI Liga 1

Berita Terkait