Bola.com, Jakarta Performa Barcelona musim ini di bawah asuhan Hansi Flick mulai menunjukkan tanda-tanda turun, terutama setelah kekalahan 0-1 melawan Leganes pada pekan ke-18 La Liga (16/12/2024).
Kekalahan ini memperpanjang tren buruk Blaugrana pada beberapa pekan terakhir, hanya meraih satu kemenangan dalam enam pertandingan terakhir di kompetisi kasta tertinggi liga Spanyol.
Tren buruk itu membuat mereka kehilangan 13 poin yang seharusnya bisa didapat. Hal tersebut membuat Barcelona kini terancam kehilangan posisi puncak klasemen, dapat diambil alih oleh Atletico Madrid atau Real Madrid.
Awal Menjanjikan
Barcelona sebenarnya memulai musim ini dengan sangat meyakinkan, termasuk kemenangan telak atas Bayern Munich 4-1 (24/10/2024) di liga Champions dan berhasil menekuk rival abadi, Real Madrid 4-0 (27/10/2024).
Namun, akhir-akhir ini performa tim Catalan tersebut secara drastis mulai menurun sehingga menjadi perhatian utama publik sepakbola. Bahkan Lamine Yamal dkk lebih buruk dari Valencia dan Alaves yang berada di zona merah.
Barcelona dalam lima pertandingan terakhir La Liga hanya mampu mengumpulkan dua poin, berbanding terbalik dengan Valencia dan Alaves yang memperoleh tiga angka dari lima pertandingan terakhir mereka.
Tak jauh beda dari musim Lalu
Seperti diungkapkan oleh media Spanyol, Sport, Barcelona saat ini memiliki 38 poin dari 18 pertandingan, angka yang identik dengan musim lalu di bawah Xavi Hernandez, musim yang dianggap gagal oleh fans Blaugrana di seluruh dunia.
Perbedaannya dari musim lalu, tim asuhan Hansi Flick mampu mencetak 16 gol lebih banyak dan kebobolan satu gol lebih sedikit dibandingkan saat masih dikomandoi oleh Xavi Hernandez pada musim lalu.
Tak Mampu Bangkit saat Tertinggal
Respons ketidakmampuan Barcelona untuk bangkit saat tertinggal menjadi salah satu poin utama yang dilihat oleh para pengamat pada musim ini. Lamine Yamal dkk seakan kehilangan arah saat tertinggal terlebih dulu sehingga tak mampu menahan imbang apalagi meraih kemenangan.
Menurut Mundo Deportivo (MD), sejak kemenangan comeback melawan Rayo Vallecano dan Valencia pada Agustus lalu, Blaugrana tidak pernah mampu mencuri satu poin pun dari pertandingan di mana tertinggal terlebih dulu.
Kekalahan melawan Osasuna, Real Sociedad, Las Palmas, dan Leganes jadi contoh yang menunjukkan jika mentalitas anak-anak Catalan tidak baik saat menghadapi tekanan untuk mengembalikan keadaan saat tertinggal gol dari lawan-lawannya.
Hansi Flick Terancam?
Performa buruk ini memunculkan pertanyaan besar tentang kemampuan Hansi Flick dalam melatih. Sebagai perbandingan, terakhir kali Barcelona mengalami situasi serupa, Ronald Koeman kehilangan pekerjaannya.
Marca juga menggarisbawahi jika tren negatif terus berlanjut maka bisa saja membuat posisi pelatih asal Jerman itu di Camp Nou bisa semakin terancam.
Pertandingan selanjutnya, Barcelona akan menghadapi ujian besar, melawan Atletico Madrid pada Minggu (22/12/2024) dini hari WIB. Sayangnya, Barcelona harus bermain tanpa wonderkid Spanyol, Lamine Yamal, yang absen akibat cedera.
Ancaman Duo Madrid
Pertandingan ini bisa menjadi titik balik atau malah sebaliknya. Jika Hansi Flick dan para pemainnya tidak segera menemukan performa terbaik, keinginan Barcelona untuk bisa kembali juara bisa saja berakhir lebih cepat.
Mengingat sangat stabilnya performa yang ditunjukkan Atletico Madrid dan Real Madrid pada akhir-akhir ini. Tentu adanya kedua klub itu jadi ancaman nyata yang semakin mempersempit peluang Blaugrana untuk juara La Liga 2024/2025.
Sumber: Football Espana
Penulis: Muhamad Luthfi Ma'ruf (Magang MSIB 7)