Imbang pada 4 Laga Beruntun di Serie A, Ini 3 PR Besar Juventus

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 18 Des 2024, 05:45 WIB
Ekspresi kecewa striker Juventus, Dusan Vlahovic setelah gagal memanfaatka peluang saat menghadapi FC Nantes pada laga leg pertama babak play-off fase gugur Liga Europa 2022/2023 di Juventus Stadium, Turin (16/2/2023). Dusan Vlahovic yang baru berusia 23 tahun kini mempunyai nilai pasar sebesar 80 juta euro atau setara Rp1,29 triliun. (AFP/Marco Bertorello)

Bola.com, Jakarta - Juventus mengalami kesulitan signifikan di Serie A, mencatatkan empat hasil imbang berturut-turut dalam kompetisi. Mereka memiliki tiga pekerjaan rumah guna menjaga kans bersaing memperebutkan gelar.

Salah satu penyebab utama kegagalan Juventus adalah cedera yang dialami oleh bek utama mereka, Gleison Bremer. Setelah mengalami cedera ligamen, performa pertahanan tim menurun drastis, dengan Juventus kebobolan sepuluh gol dalam enam pertandingan terakhir. Sebelum cedera Bremer, tim hanya kebobolan satu gol dalam tujuh laga. Ketidakstabilan di lini belakang ini membuat Juventus rentan terhadap serangan lawan.

Advertisement

Juventus juga menghadapi masalah dalam hal kreativitas di lini tengah. Meskipun Teun Koopmeiners dan Manuel Locatelli menunjukkan performa yang baik, kurangnya dukungan dari pemain lain seperti Douglas Luiz yang mengalami cedera mengurangi efektivitas serangan.

Hal ini menyebabkan kesulitan dalam menciptakan peluang yang cukup untuk mencetak gol. Ketidakmampuan lini tengah untuk berkontribusi secara signifikan juga berpengaruh pada hasil imbang yang didapat.

Berdasarkan hal-hal di atas, berikut ini tiga PR yang mesti dikerjakan Juventus.

2 dari 5 halaman

Keterbatasan Dalam Mencetak Gol

Sepanjang pertandingan, Jay Idzes mendapat tugas khusus mengawal penyerang Juventus, Dusan Vlahovic. Kapten Timnas Indonesia itu pun berhasil menjalankan tugasnya dengan baik dan membuat Vlahovic tak mampu berbuat banyak. (AFP/Marco Bertorello)

Juventus telah mengalami kesulitan dalam mencetak gol, terlihat dari hasil imbang melawan AC Milan (0-0), Lecce (1-1), Bologna (2-2), dan terbaru Venezia (2-2). Dalam pertandingan melawan Venezia, Juventus bahkan hampir kalah sebelum Dusan Vlahovic menyamakan kedudukan melalui penalti di injury time.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun mereka mampu mencetak gol, seringkali mereka tidak dapat mempertahankan keunggulan atau berjuang untuk menciptakan peluang yang cukup.

Juventus sangat bergantung pada Dusan Vlahovic sebagai striker utama, terutama setelah Arkadiusz Milik absen karena cedera. Kelelahan Vlahovic akibat beban berat untuk mencetak gol sering kali terlihat, dan ketika ia tidak tampil maksimal, Juventus kesulitan untuk meraih kemenangan. Ini menunjukkan bahwa tim perlu mencari alternatif atau pelapis yang dapat membantu mengurangi beban pada Vlahovic.

3 dari 5 halaman

Konsistensi Pertahanan yang Buruk

Pemain Venezia, Jay Idzes, berebut bola dengan pemain Juventus, Dusan Vlahovic, dalam pertandingan pekan ke-16 Liga Italia Serie A 2024/2025 di Allianz Stadium pada Minggu (15/12/2024). Kedua tim bermain imbang dengan skor 2-2. (AFP/Marco Bertorello)

Pertahanan Juventus juga menjadi sorotan, terutama setelah kebobolan dua gol dalam beberapa laga terakhir. Mereka gagal menjaga keunggulan saat melawan tim yang lebih lemah seperti Venezia, yang saat ini berada di dasar klasemen.

Pelatih Thiago Motta mengakui bahwa timnya harus lebih kompak dan fokus dalam bertahan agar tidak memberikan peluang kepada lawan.

4 dari 5 halaman

Tekanan dari Suporter dan Harapan Tinggi

Pada laga kali ini, Jay Idzes, sukses mengukir sejarah dengan mencetak gol perdana di Serie A. Kapten skuad Garuda itu juga jadi orang pertama Indonesia yang berhasil mencetak gol di kasta tertinggi Liga Italia. (AFP/Marco Bertorello)

Hasil imbang yang beruntun ini menyebabkan ketegangan antara pemain dan suporter. Dusan Vlahovic terlibat pertengkaran dengan beberapa penggemar setelah pertandingan melawan Venezia, menandakan meningkatnya frustrasi di kalangan pendukung.

Suporter mengharapkan performa yang lebih baik dari tim, terutama mengingat sejarah Juventus sebagai salah satu klub terkuat di Italia. Ini menciptakan tekanan tambahan bagi pemain untuk segera kembali ke jalur kemenangan.

5 dari 5 halaman

Persaingan di Liga Italia 2024/2025

Berita Terkait