Bos JDT Temui Presiden FIFA, Jelaskan Proyek Timnas Malaysia: Gianni Infantino Berikan Dukungan Penelitian, Infrastruktur, dan Pengembangan

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 18 Des 2024, 14:19 WIB
Presiden FIFA dengan pemilik Johor Darul Ta'zim (JDT), Tunku Ismail Idris. (Bola.com/Dok.Instagram Tunku Ismail Idris)

Bola.com, Kuala Lumpur - Bos Johor Darul Ta'zim (JDT), Tunku Ismail Idris, bertemu dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, di Doha, Qatar, Selasa (17-12-2024). Keduanya membahas Timnas Malaysia.

Tunku Ismail Idris ditemani oleh Tim Cahill, legenda Timnas Australia dan Everton, yang kini menjadi penasihatnya.

Advertisement

Tunku Ismail Idris, yang juga putra berstatus sebagai Bupati Johor dan putra dari Raja Malaysia, Sultan Ibrahim Iskandar, menjelaskan mengenai rencana Timnas Malaysia kepada Gianni Infantino.

"Yang Mulia Tunku Ismail, Pemangku Raja Johor, mengadakan pertemuan dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, pada 17 Desember 2024," demikian tertulis dalam akun media sosial.

2 dari 3 halaman

Disukai Erick Thohir

Momen Ketua Umum PSSI, Erick Thohir bertemu Putra Mahkota Johor, Mayor Jenderal Tunku Ismail Idris Ibni Sultan Ibrahim. (Dokumentasi PSSI)

"Dalam pertemuan tersebut, Infantino diberi penjelasan mengenai proyek Timnas Malaysia yang diprakarsai oleh Yang Mulia Pemangku Raja Johor, yang juga telah mendapat dukungan dari Pemerintah Malaysia," jelas Tunku Ismail Idris.

"Infantino menyatakan keyakinannya terhadap inisiatif nasional yang dipimpin oleh Yang Mulia Pemangku Raja Johor."

"Juga sepakat untuk memberikan dukungan kepada Malaysia dalam hal penelitian, infrastruktur, dan pengembangan," jelas Tunku Ismail Idris.

Ketua PSSI, Erick Thohir, turut menyukai unggahan Tunku Ismail di akun Instagram, @hrhcrownprinceofjohor.

3 dari 3 halaman

Cari Pemain Keturunan Malaysia

Sebelumnya, pada Minggu (15/12/2024), Tunku Ismail Idris sempat mengungkapkan agenda pertemuannya dengan perwakilan FIFA untuk memperoleh daftar pemain keturunan Malaysia di luar negeri.

"Ada rapat dengan perwakilan FIFA untuk mendapatkan data pemain keturunan Malaysia di luar negeri," imbuh pria berusia 40 tahun tersebut.

Berita Terkait