Deretan Biang Kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Versi Pengamat

oleh Ana Dewi diperbarui 22 Des 2024, 17:15 WIB
Pemain Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan terjatuh saat berebut bola dengan pemain Filipina pada laga Grup B Piala AFF 2024 yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (21/12/2024). (Bola.com/Abdul Aziz)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia tersingkir dari Piala AFF 2024. Langkah skuad Garuda terhenti setelah kalah 0-1 dari Timnas Filipina pada matchday terakhir penyisihan Grup B. Filipina unggul via eksekusi penalti Bjorn Kristensen pada menit ke-63.

Pertandingan yang dihelat di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (21/12/2024) malam WIB, berlangsung menarik dan penuh drama.

Advertisement

Klasemen akhir Grup B Piala AFF 2024 menempatkan pasukan Shin Tae-yong finis di posisi ketiga dengan poin empat. Tiket semifinal dari grup ini menjadi milik Vietnam (10 poin) dan Filipina (enam poin).

Pelatih sekaligus pengamat sepak bola nasional, Erwan Hendarwanto, menilai ada sejumlah faktor yang membuat Timnas Indonesia gagal melaju lebih jauh di Piala AFF tahun ini. Apa saja?

"Secara keseluruhan memang harus kita akui bahwa minimnya jam internasional serta pengalaman bertanding di level senior timnas membuat performa di lapangan sulit untuk berkembang," ujar Erwan kepada Bola.com, Minggu (22/12/2024).

"Keputusan-keputusan yang dilakukan oleh pemain Timnas Indonesia masih sering terburu-buru dan cenderung emosional saat menerima tekanan," sambungnya.

2 dari 3 halaman

Problem Klasik

Striker Timnas Indonesia, Hokky Caraka, di Piala AFF 2024. (Bola.com/Abdul Aziz)

Skuad Garuda hanya bisa mencetak empat gol dari empat pertandingan di Piala AFF 2024. Tiga gol di antaranya dicetak oleh pemain belakang dan satu gol sisanya berasal gol bunuh diri.

Komposisi lini depan yang dihuni oleh Rafael Struick, Hokky Caraka, Arkhan Kaka, dan Ronaldo Kwateh melempem. Para pemain ini kepayahan membobol gawang lawan sepanjang penyisihan grup.

"Sebenarnya problem lini depan tidak hanya saat ini saja, tapi menjadi problem juga saat pemain-pemain senior yang tampil," kata Erwan.

"Namun, ketika pemain senior yang tampil bisa ditutup dengan kreativitas lini tengah dan kukuhnya lini belakang, yang membuat keseimbangan tim lebih terjaga," lanjut asisten pelatih PSIM Yogyakarta itu.

3 dari 3 halaman

Tak Punya Sosok Leader

Muhammad Ferrari saat pertandingan Timnas Indonesia melawan Laos di laga kedua Grup B Piala AFF 2024 di Stadion Manahan, Solo, Kamis (12/12/2024). (Bola.com/Abdul Aziz)

Erwan Hendarwanto menyebut Timnas Indonesia tidak memiliki seorang pemain yang bisa berperan sebagai leader di lapangan tengah. Menurutnya, sosok playmaker sangat penting untuk membuat keseimbangan permainan.

"Problem besar Timnas kita di Piala AFF kali ini memang tidak adanya leader, terutama playmaker yang bisa mengatur ritme permainan sehingga membuat semua lini tidak bisa bermain optimal," paparnya.

"Lini tengah ibarat jantungnya permainan, ketika jantungnya tidak berfungsi dengan baik otomatis memengaruhi kinerja sektor lainnya," jelas eks pelatih Persekat Tegal tersebut.

Berita Terkait