Bola.com, Jakarta - Manchester United (MU) sedang berada di situasi yang sulit terkait kontrak Harry Maguire. Bek The Red Devils itu hanya memiliki kontrak yang berakhir pada musim panas 2025. Namun, klub memiliki opsi memperpanjang selama setahun.
Potensi perpanjangan kontrak ini terancam karena mulai 1 Januari 2025, Harry Maguire bebas menandatangan perjanjian pra-kontrak dengan klub di luar Inggris.
Menurut Laurie Whitwell dari The Athletic, situasi hukum MU bisa diuji jika Harry Maguire mencapai kesepakatan dengan klub asing pada Januari 2025.
FIFA sering kali berpihak kepada pemain dalam sengketa kontrak seperti ini, yang bisa menghambat kemampuan MU untuk menerapkan opsi perpanjangan kontrak.
Taruhannya sangat tinggi bagi Harry Maguire, yang tampil cukup baik pada musim ini meskipun spekulasi terus mengitari masa depannya.
Kebangkitan Harry Maguire pada Musim Ini
Performa Harry Maguire menunjukkan peningkatan signifikan musim ini. Ia telah tampil dalam 13 pertandingan untuk United, termasuk delapan sebagai starter dan lima dari bangku cadangan.
Penampilannya saat melawan Aston Villa di Villa Park dan Manchester City di Etihad, di mana ia berhasil meredam ancaman Erling Haaland, menjadi sorotan utama.
Selain itu, Harry Maguire mencetak gol penyeimbang penting melawan Porto di Liga Europa, menegaskan kontribusinya yang berharga bagi tim.
Manajer United, Ruben Amorim, tampaknya mempercayai Maguire dalam sistem pertahanan tiga bek yang diusungnya. Kepercayaan ini terlihat jelas ketika Maguire diberikan ban kapten dalam kemenangan 4-0 atas Everton baru-baru ini.
Kebangkitan ini meningkatkan posisi Maguire di skuad. Amorim dilaporkan terkesan dengan kualitas kepemimpinan pemain Inggris ini, yang semakin menonjol di tengah musim yang penuh dengan perubahan dan ketidakpastian di Old Trafford.
Ketertarikan dari Klub Luar dan Dalam Negeri
Saat Harry Maguire memasuki bulan-bulan terakhir kontraknya, klub-klub luar negeri mulai menunjukkan minat. Napoli, yang kini diasuh Antonio Conte, menjadi salah satu klub yang tertarik.
Preferensi Conte terhadap pemain Liga Inggris dan fleksibilitas Maguire membuatnya menjadi opsi yang menarik. Kesuksesan Napoli dengan Scott McTominay, rekan setim Maguire di United, semakin memperkuat minat tersebut.
Selain itu, Fenerbahce di bawah asuhan Jose Mourinho juga menjadi pesaing. Mourinho, yang pernah mempertimbangkan Maguire saat melatih United, memiliki sejarah merekrut pemain dari Inggris.
Galatasaray juga memantau situasi ini, yang dapat memicu perang penawaran di antara raksasa Turki.
Sementara di dalam negeri, Leicester City menjadi opsi emosional bagi Maguire, mengingat kesuksesannya di King Power Stadium sebelum pindah ke Old Trafford dengan nilai transfer 80 juta pound pada 2019.
Eks striker MU, Ruud van Nistelrooy, yang kini menjadi pelatih Leicester City, juga mengungkapkan kekagumannya terhadap Maguire, yang dapat membuka peluang lain di kancah domestik.
Waktu yang Semakin Menipis
Dengan Harry Maguire hanya beberapa hari lagi dari kebebasan untuk bernegosiasi dengan klub luar negeri, Manchester United menghadapi tekanan waktu.
Prospek kehilangan pemain yang telah menemukan kembali performanya—dan secara gratis—menambah urgensi situasi ini.
Negosiasi mengenai kontrak baru tampaknya masih berlangsung, dengan Maguire baru-baru ini menyatakan bahwa diskusi berjalan “positif.”
Namun, jendela waktu pengambilan keputusan United semakin menyempit, terutama mengingat kompleksitas penegakan perpanjangan kontrak setelah kesepakatan dengan klub lain tercapai.
Pertanyaan utamanya adalah: bisakah United mengamankan masa depan Maguire di Old Trafford sebelum para peminat eksternal mengambil langkah?
Resolusi dari dilema ini akan menentukan bukan hanya arah karier Maguire, tetapi juga rencana defensif Manchester United ke depan.
Sumber: EPL Index