Cerita Para Raksasa yang Tenggelam di Pegadaian Liga 2 2024/2025: Berjuang Lolos dari Ancaman Degradasi

oleh Hery Kurniawan diperbarui 23 Des 2024, 12:15 WIB
Liga 2 - Ilustrasi Logo Pegadaian Liga 2 Musim 2023/2024 (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Pegadaian Liga 2 2024/2025 telah memasuki fase krusial. Tak lama lagi, babak pendahuluan ajang itu akan berakhir.

Sejauh ini baru ada satu tim yang dipastikan melaju ke Babak Champions Pegadaian Liga 2 2024/2025. Satu tim yang dimaskud adalah Persiraja Banda Aceh.

Advertisement

Persiraja Banda Aceh memang tampil dominan. Laskar Rencong memimpin klasemen sementara Grup 1 Pegadaian Liga 2 musim ini dengan 30 poin.

Beberapa tim lain diperkirakan segera menyusul langkah Persiraja Banda Aceh. Misalnya Bhayangkara FC dan Persela Lamongan.

Selain cerita kesuksesan tim, Pegadaian Liga 2 2024/2025 juga memiliki cerita soal tim raksasa yang tampil bobrok. Bola.com memiliki ulasan mengenai tim-tim tersebut.

2 dari 5 halaman

Sriwijaya FC

Sriwijaya FC pernah dikenal sebagai tim kaya raya bertabur bintang. Tim ini pun sempat bergelimang prestasi.

Total dua gelar juara liga dan tiga gelar juara Piala Indonesia jelas menjadi bukti nyata. Namun, penampilan Sriwijaya FC di Pegadaian Liga 2 musim ini sangat mengecewakan.

Sriwijaya FC menduduki posisi kedelapan klasemen sementara Grup 1. Elang Andalas pun dipastikan harus masuk ke Babak Degradasi.

Selain itu, Sriwijaya FC juga sempat dilanda kabar tidak sedap. Di mana pemain dan pelatih mereka telat menerima gaji.

 
3 dari 5 halaman

Persipura

Striker legendaris, Boaz Solossa mencetak satu gol saat Persipura Jayapura menang 4-0 atas Persipal Palu dalam lanjutan Pegadaian Liga 2 2024/2025, Sabtu (9/11/2024). (Dok. Persipura)

Sama seperti Sriwijaya FC, Persipura Jayapura pun memiliki reputasi besar di sepak bola Indonesia. Namun, kini mereka harus terseok di Pegadaian Liga 2 2024/2025.

Persipura Jayapura kini menempati posisi keenam Grup 3. Mutiara Hitam baru mengoleksi 17 poin dari 12 laga.

Peluang Persipura untuk lolos ke Babak Champions masih ada. Namun, peluang mereka untuk terjerembab ke Babak Degradasi tampaknya lebih besar.

4 dari 5 halaman

Persikabo 1973

Striker FC Bekasi City, Saddam Gaffar mencetak gol ke gawang Persikabo 1973 dalam lanjutan Pegadaian Liga 2 2024/2025 di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu (12/10/2024). (Dok. FC Bekasi City)

Setelah merger dengan PS Tira pada 2019, Persikabo 1973 sempat konsisten bermain di Liga 1. Mereka bahkan sempat menembus 10 besar.

Namun, pada akhir musim 2023/2024, Persikabo 1973 harus terdegradasi ke Pegadaian Liga 2. Penampilan Laskar Pajajaran di kompetisi kasta kedua musim ini sangat mengecewakan.

Persikabo 1973 mengalami masalah finansial. Makan Konate dan kawan-kawan pun terjebak di posisi juru kunci Grup 1 dengan hanya memiliki lima poin. Mereka pun harus berjuang di Babak Degradasi.

5 dari 5 halaman

RANS Nusantara

Pemain terbaik dunia dua kali itu beraksi selama 30 menit ketika RANS Nusantara FC menghadapi Persik pada partai pertama trofeo Meet the Star. (Bola.com/Iwan Setiawan)

RANS Nusantara sempat membuat heboh sepak bola Indonesia. Mereka muncul dengan cara yang mewah.

Pemain-pemain dengan nama besar sempat merapat ke RANS Nusantara. Misalnya Arif Satria, Hilmansyah, Paulo Sitanggang, dan beberapa pemain yang lain.

Namun, pada akhir musim 2023/2024, RANS Nusantara terdegradasi ke Pegadaian Liga 2. Setelah itu RANS mengalami penurunan drastis.

Di Pegadaian Liga 2 2024/2025, RANS terjebak di posisi ketujuh Grup 3. Tim yang kini berkandang di Pasuruan itu pun harus berjuang lewat Babak Degradasi.

Berita Terkait