Bola.com, Jakarta Liverpool kembali mencatatkan musim terbaiknya di bawah manajer baru, Arne Slot.
Kokohnya lini belakang dengan empat bek sejajar juga jadi sorotan utama, terlebih The Reds sampai pekan ke-17 baru hanya kebobolan 16 gol dalam 16 pertandingan Liga Inggris.
Kesuksesan ini tentu menarik perhatian khususnya tertuju pada Virgil van Dijk, bek andalan yang telah menjadi figur penting dalam perjalanan tim sejak bergabung pada 2018 dengan nilai transfer £75 juta dari Southampton.
Namun, isu mengenai masa depan Van Dijk mulai mencuat seiring dengan kontraknya yang akan segera berakhir dalam 12 bulan ke depan di Anfield.
Situasi ini membuatnya, bersama Mohamed Salah dan Trent Alexander-Arnold, bisa bebas berbicara dengan klub lain pada Januari mendatang untuk bergabung secara free transfer atau gratis.
Peran Krusial Van Dijk
Van Dijk telah kembali ke performa terbaiknya pada musim ini, menjadi benteng kokoh di lini pertahanan Liverpool. Kendati kebobolan tiga gol saat menang telak 6-3 melawan Tottenham, performa secara keseluruhan menunjukkan kualitas yang luar biasa.
Tidak heran jika banyak pihak, termasuk mantan bek Manchester United, Jaap Stam, mendesak Liverpool untuk secepatnya memperpanjang kontrak pemain Timnas Belanda tersebut.
“Virgil adalah pemain yang sangat penting bagi Liverpool. Jika dia pergi, akan sulit menemukan penggantinya yang setara,” ujar Stam dalam wawancara dengan Sport Lens.
Harus berhati-hati
Stam menyoroti bahwa opsi Van Dijk untuk meninggalkan Liverpool harus dipertimbangkan dengan hati-hati dan bijak. Real Madrid disebut sebagai satu-satunya klub Eropa yang mungkin menjadi pilihan tepat baginya.
Namun, pindah ke klub lain dan meninggalkan Anfield bisa saja menjadi risiko besar bagi karier pemain asal Belanda ini, mengingat culture tim dan gaya permainan yang berbeda dari yang dilakukan saat berseragam Liverpool.
“Lihatlah bagaimana Lionel Messi mengalami kesulitan di PSG setelah meninggalkan Barcelona. Hal serupa bisa terjadi pada Virgil jika ia bergabung dengan tim yang tidak memiliki keseimbangan seperti Liverpool,” tambah Stam.
Selain itu, Stam juga membuka kemungkinan Van Dijk untuk melanjutkan karier di Amerika Serikat, jika ingin mencari tantangan baru sambil tetap mengamankan masa depannya secara finansial.
Perlu Bertindak Cepat
Bagi Liverpool, mempertahankan Van Dijk adalah langkah cepat yang harus diambil. Di usia 33 tahun, Van Dijk masih menjadi bek dengan kualitas yang sulit ditandingi oleh bek-bek terbaik lainnya di dataran Eropa.
Stam bahkan membandingkan situasi ini dengan kesalahan Sir Alex Ferguson yang menjual dirinya dari Manchester United, sebuah langkah yang diakui Ferguson sebagai blunder.
“Liverpool harus memberikan kontrak baru, meski hanya untuk satu atau dua tahun. Tanpa Virgil, Liverpool akan kesulitan mempertahankan kualitas pertahanan mereka,” kata mantan pemain MU itu.
Jadi Legenda di Anfield
Selama hampir enam tahun di Liverpool, Van Dijk telah mencatatkan hampir 300 penampilan dan membantu klub meraih gelar Premier League serta Liga Champions. Ia tidak hanya menjadi pemimpin di lapangan, tetapi juga ikon klub yang memiliki pengaruh besar dalam menjaga keseimbangan tim.
Kemenangan atas Tottenham pada Minggu malam (22/12/2024) mengukuhkan posisi Liverpool di puncak klasemen dengan selisih empat poin dari Chelsea di peringkat kedua dengan satu laga lebih banyak.
Keberhasilan ini tidak lepas dari peran sentral Van Dijk di lini belakang. Memberikan kontrak baru merupakan langkah tepat untuk memastikan Liverpool bisa terus kompetitif di masa mendatang terutama di lini pertahanan.
“Virgil layak mendapatkan perpanjangan kontrak. Dia adalah pemain yang tidak tergantikan, dan Liverpool akan sulit menemukan pengganti yang sepadan,” tutup Stam.