Satu di Antara Alasan Minimnya Bomber Tajam Timnas Indonesia: Minim Menit Bermain, Tergerus Pemain Asing Liga 1

oleh Ana Dewi diperbarui 23 Des 2024, 21:30 WIB
Striker Timnas Indonesia, Hokky Caraka, di Piala AFF 2024. (Bola.com/Abdul Aziz)

Bola.com, Jakarta Lini depan Timnas Indonesia menjadi sorotan seusai tersingkir dari Piala AFF 2024. Skuad Garuda menjadi satu-satunya tim yang gagal mencetak gol dari skema open play atau permainan terbuka.

Armada Shin Tae-yong itu hanya bisa melesakkan empat gol dari empat laga di Piala AFF 2024. Tiga gol di antaranya lahir dari lemparan jauh Pratama Arhan, yang diselesaikan pemain belakang serta satu gol sisanya berasal gol bunuh diri.

Advertisement

Komposisi barisan depan yang dihuni oleh Rafael Struick, Ronaldo Kwateh, Hokky Caraka, dan Arkhan Kaka melempem. Para pemain ini kepayahan membobol gawang lawan sepanjang penyisihan grup.

Ironisnya, Timnas Indonesia tercatat sebagai kolektor kartu merah terbanyak di fase grup. Dua kartu merah diterima oleh Marselino Ferdinan saat melawan Laos dan Muhammad Ferarri ketika jumpa Filipina.

2 dari 4 halaman

Striker Lokal Tergerus Legiun Asing

Selebrasi pemain Persis Solo, Ramadhan Sananta setelah mencetak gol pertama timnya ke gawang PSM Makassar pada laga matchday kedua Grup A Piala Presiden 2024 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (22/7/2024). (Bola.com/Abdul Aziz)

Minimnya kontribusi lini serang Timnas Indonesia membuat mantan pelatih Persis Solo, Rasiman, merasa prihatin. Juru taktik asal Banjarnegara, Jawa Tengah itu menyebut ada satu faktor yang membikin Garuda kesulitan memiliki bomber tajam di era saat ini.

"Kalau striker, lini depan sampai kapanpun Indonesia akan tetap kesulitan mencari atau melahirkan striker berkualitas karena statistik dari 18 tim yang ada di kontestan Liga 1 semuanya menggunakan striker asing," ujarnya kepada Bola.com, Senin (23/12/2024).

"Bahkan bukan satu bisa jadi dua, nah itu ya enggak ada bagian pemain Indonesia mempunyai stiker yang tajam. Kita hanya punya Ramadhan Sananta yang mungkin lebih senior dan striker PSS Sleman Hokky Caraka yang memang masih di umur itu," sambungnya.

3 dari 4 halaman

Tidak Ada Opsi Lain

Selebrasi gol pemain Timnas Indonesia U-19, Arkhan Kaka, di Piala AFF U-19 2024. (Bola.com/Aditya Wany)

Selain itu, nama-nama seperti Arkhan Kaka dan Ronaldo Kwateh yang ikut dibawa pada Piala AFF 2024 juga tidak lebih baik dari pemain yang disebut di atas. Ayah kandung dari gelandang Persija Jakarta, Syahrian Abimanyu itu menilai kedua talenta muda itu minim pengalaman.

"Yang lainnya saya rasa tidak bisa, Arkhan Kaka tidak main di liga, Ronaldo Kwateh juga pertanyaan besar karena baru comeback dari cedera. Itu yang menjadi catatan jadi itu bukan persoalan tim ini tetapi soal sepak bola kita arahnya mau kemana," kata Rasiman.

"Kalau dijadikan pembenahan menurut saya oke tapi kalau hasil itu di Piala AFF dijadikan parameter seharusnya kirim tim senior biar fair karena perbandingan ini tim junior dan senior memang berbeda," lanjutnya.

4 dari 4 halaman

Gagal Total

Timnas Indonesia gagal melaju ke semifinal Piala AFF 2024, seusai kalah tipis 0-1 kontra Timnas Filipina pada pertandingan pamungkas penyisihan Grup B ajang dua tahunan tersebut.

Gol tunggal kemenangan Filipina diciptakan Bjorn Martin Kristensen lewat penalti di menit ke-63. Partai penentuan itu berlangsung di Stadion Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu (21/12/2024) malam WIB.

Klasemen akhir Grup B Piala AFF 2024 menempatkan Asnawi Mangkualam dkk. finis di posisi ketiga dengan nilai empat. Tiket semifinal dari grup ini menjadi milik Vietnam (10 poin) dan Filipina (6 poin).

Berita Terkait