Bola.com, Jakarta - Seorang mahasiswa bernama Muhammad Aksa Karim Syahri bertanya kepada manajer Timnas Indonesia, Sumardji, dalam Catatan Demokrasi tvOne yang tayang di kanal YouTube tvOneNews.
Mahasiswa dari satu di antara perguruan tinggi swasta di Jakarta itu melihat bahwa pihak-pihak yang mengkritik pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, kerap mendapatkan serangan.
Selain itu, nahasiswa beralmameter hijau ini juga mencurigai bahwa Shin Tae-yong antikritik atau mempunyai pendengung alias buzzer. Sumardji lantas menjawabnya.
"Berkaitan dengan kritik-mengkritik Shin Tae-yong, itu sebenarnya dia mendengarkan. Dia mau mendengarkan dan mengoreksi. Itu soal kritik," ujar Sumardji.
Boleh dan Sah Kritik Shin Tae-yong
Kursi Shin Tae-yong memanas pasca-kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024. Tidak sedikit netizen yang meminta arsitek asal Korea Selatan itu untuk diganti.
"Sebenarnya masyarakat atau pencinta dan pengamat sepak bola mau mengkritik Shin Tae-yong, sah-sah saja dan boleh-boleh saja," imbuh Sumardji.
"Tentu itu semua kalau saya dengar, yang kira-kira kritik itu memang betul-betul untuk arah kebaikan, pasti akan saya sampaikan dan saya suruh mendengarkan dan laksanakan. Itu berkaitan dengan kritik-mengkritik," ucap Sumardji.
Bertanya ke Shin Tae-yong
"Soal Shin Tae-yong mempunyai buzzer atau tidak, saya tidak bisa menjawab. Karena apa? Saya pernah bertanya ke Shin Tae-yong apakah memiliki buzzer, dia bolang tidak punya," ungkap Sumardji.
"Sekarang yang bisa menilai adalah masyarakat. Saya menjawab apa adanya, real sesuai apa yang saya komunikasikan dengan Shin Tae-yong," tutur Sumardji.
Shin Tae-yong masih mempunyai kontrak sebagai pelatih timnas Indonesia hingga 2027. PSSI baru memperpanjang masa baktinya selama tiga tahun yang awalnya habis pada pertengahan tahun ini.
Baca Juga
Sumardji Luruskan soal Polemik Target Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
Tagar Shin Tae-yong dan Erick Thohir Out Menggema di Media Sosial: Jangan Hanya Gara-Gara Gagal di Piala AFF 2024
Sumardji Sebut Shin Tae-yong Baru Bisa Jadi Sasaran Tembak Jika Timnas Indonesia Melempem di Kualifikasi Piala Dunia 2026