Kegagalan Shin Tae-yong Bawa Timnas Indonesia Berprestasi di Piala AFF 2024 Jangan Bikin Fans Terpecah Belah

oleh Choki Sihotang diperbarui 25 Des 2024, 15:15 WIB
Shin Tae-yong adalah pelatih tim nasional Indonesia.

Bola.com, Jakarta - Kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 terus memantik perdebatan hangat. Selain seruan STY Out, terkini Ketua Umum PSSI dan seluruh pemain diminta untuk belajar banyak lagi di balik keterpurukan Skuad Garuda di turnamen balbalan terakbar Asia Tenggara.

Terkait hal tersebut, pengamat sepak bola nasional Binder Singh ikut angkat suara. Menurutnya, paska kegagalan Muhammad Ferarri dan kawan-kawan saat ini terjadi kubu-kubuan di tengah masyarakat.

Advertisement

"Kan sekarang ini kalau yang saya perhatikan ada perang digitallah ya. Jadi bahkan sudah dua atau tiga bahkan empat kubu sih. Jadi sudah macam-macam ini. Yang membela si A, si B, si C, dan si D. Ada yang suka dengan analisa dari si A, suka dengan si B, ada yang memojokkan si A, memojokkan si B. Dan ini kan sepertinya bukan sesuatu yang baru," kata Binder Singh via kanal YouTube Liputan6 Sport belum lama ini.

"Kalau di Indonesia kan enggak drama enggak makan. Jadi drama-drama seperti ini memang ada. Sebelumnya juga kan banyak drama-drama seperti ini. Bukan cuma di sepak bola kita, tapi di politik kita juga kan sama. Jadi bukan sesuatu yang baru. Tapi bagi saya sesuatu hal yang mengkhawatirkan," imbuhnya.

 

2 dari 4 halaman

Jangan Ada Lagi Drama

Pemain Timnas Indonesia, Muhammad Ferarri bersiap menerima umpan di dalam kotak penalti pada laga Grup B Piala AFF 2024 melawan Filipina yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (21/12/2024). (Bola.com/Abdul Aziz)

Kondisi ini harus segera dihentikan agar Timnas Indonesia bisa fokus ke pertadingan-pertandingan selanjutnya.

"Ya jelas dong mengkhawatirkan. Karena sekarang kan terpecah belah. Karena menurut saya timnas kita lagi oke," kata Binder Singh.

"Saya dari awal memprediksi kemungkinan lolos dari fase grup. Karena kan secara kekuatan sebenarnya timnas kita punya kekuatan. Apalagi kita punya dua home match. Tapi ternyata dua home match ini kita gagal menang. Itu yang menjadi kendala bagi timnas kita untuk lolos. Artinya, seandainya lawan Laos menang let say lawan Filipina imbang punya kans untuk lolos. Tapi ternyata dua match itu gagal menang. Apalagi terakhir itu kalah," ujarnya.

 

3 dari 4 halaman

Memaklumi

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dalam duel vesus Laos pada laga lanjutan Grup B Piala AFF 2024 di Stadion Manahan, Solo, Kamis (12/12/2024) malam WIB. (Bola.com/Abdul Aziz)

Meski mengaku kecewa, namun pengamat sepak bola kondang ini tak ingin menyalahkan siapa-siapa karena tim yang diterjunkan memang dipersiapkan untuk SEA Games 2025.

"Saya memang kecewa. Tapi saya tidak emosi. Karena memang dari awal saya sudah menurunkan ekspektasi. Sama seperti yang Shin Tae-yong katakan. Saya pikir tak salah juga ia mengatakan begitu. Karena memang kan tim yang dimainkan di Piala AFF 2024 ini kan untuk regenerasi. Itu yang kita baca beritanya di mana-mana. Bukan artinya saya yang buat, Anda yang buat," tandasnya.

"Jadi perlulah pemain-pemain yang muda. Tapi kan saat pemain-pemain muda ini sulit perform, ya saya pikir kita juga perlu memaklumi. Jam terbang mereka di level senior kan minim. Bahkan Muhammad Ferarri seberapa banyak sih bermain di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ya kan. Coba cek saja dulu".

"Kalau Marselino Ferdinan lain cerita. Marselino perform, Asnawi Mangkualam juga performanya menurun, Pratama Arhan juga menurun. Jadi saya pikir begitu banyak pemain muda diberikan menit bermain bukan hal yang salah karena ada upaya regenerasi untuk membentuk tim yang bagus di SEA Games 2025 nanti".

 

4 dari 4 halaman

Tidak Fair Menumpahkan Kesalahan kepada Pihak Tertentu

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (kiri) dan manajer tim Sumardji saat menghadapi Vietnam dalam laga leg pertama babak semifinal Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat (6/1/2023) sore WIB. (Bola.com/Abdul Aziz)

Lebih jauh sangatlah tidak fair untuk menyalahkan pemain, pelatih, serta melontarkan kekesalan kepada PSSI.

"Jadi kan kalau secara prioritas kan bukan untuk jadi juara Piala AFF 2024. Karena kata di awal itu kan untuk regenerasi. Jadi kalau menurut saya nggak masalah. Kalau bagi yang lain bermasalah, coba masalahnya di mana. Dan coba lihat track record-nya apakah mereka sebelumnya juga ingin timnas juara Piala AFF 2024. Kalau kecewa, wajar kita kecewa. Tapi kalau marah dengan pemain, kesal dengan pelatih, sampai kesal dengan Ketua Umum PSSI saya pikir nggak fair juga," ujarnya.

Menurut Binder Singh, dari pemain sampai PSSI telah bekerja keras agar bisa menorehkan pencapaian terbaik di Piala AFF 2024.

"Karena mereka semua sudah berbuat yang terbaik bagi timnas. Para pemain bermain habis-habisan, pelatih berpikir secara keras, ketua umum kita lebih-lebih lagi bekerja secara keras. Emangnya gampang jadi Ketua Umum PSSI untuk ke sana ke mari. Jadi artinya kita jangan mengadu domba pemain dengan pelatih, pelatih dengan Ketua Umum PSSI, Ketua Umum PSSI dengan pelatih dengan pemain. Mereka lagi bekerja saat ini. Jadi kalau memang timnas kita nggak bisa lolos dari fase grup, ya saya pikir itu hal yang wajar," pungkas Binder Singh.

Berita Terkait