Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia masih memiliki empat lawan yang harus dihadapi pada lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Keempat lawan tersebut bakal menjadi penentu nasib skuad Garuda untuk merebut tiket ke fase berikutnya.
Saat ini, posisi Timnas Indonesia masih cukup kompetitif dalam persaingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Berbekal enam poin dari enam pertandingan, anak asuh Shin Tae-yong tersebut menempati peringkat ketiga klasemen sementara.
Skuad Garuda memang memiliki jumlah poin yang setara dengan tiga negara di bawahnya, yakni Arab Saudi, Bahrain, dan China. Namun, Timnas Indonesia unggul selisih gol dan berhak menempati posisi ketiga klasemen.
Nasib Timnas Indonesia akan ditentukan menghadapi empat lawan tersisa di Grup C. Dari keempat pertandingan penentu ini, Rizky Ridho dan kawan-kawan bakal berjuang mewujudkan mimpi menembus Piala Dunia 2026. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.
Australia
Pertandingan terdekat Timnas Indonesia di Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia bakal melawan Timnas Australia. Duel ini akan berlangsung di Sydney Football Stadium pada 20 Maret 2025.
Sebelumnya, skuad Garuda sempat berhasil menahan Socceroos tanpa gol pada pertemuan pertama di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, 10 September 2024.
Kini, skuad Merah Putih harus berhati-hati saat bermain di markas Australia. Pasalnya, kubu lawan juga memiliki ambisi untuk bangkit setelah melewati tiga pertandingan beruntun dengan hasil imbang.
Saat ini, Australia berada di peringkat kedua dengan koleksi tujuh poin dari enam laga. Jika saja berhasil membawa pulang satu poin, peluang skuad Merah Putih untuk melaju ke Piala Dunia 2026 bisa semakin terbuka.
Bahrain
Setelah melawan Australia, Timnas Indonesia akan kembali ke Jakarta untuk menjamu Bahrain. Menurut jadwal, partai ini bakal berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, pada 25 Maret 2025.
Bahrain tentu akan menjadi lawan yang paling harus ditumbangkan skuad Garuda pada fase ini. Timnas Indonesia sempat mengalami nasib pahit setelah kemenangan mereka "dirampok" gol kontroversial Bahrain pada pertemuan pertama.
Dibandingkan seluruh peserta di Grup C, Bahrain tentu jadi lawan yang paling memiliki nilai emosional bagi suporter. Tentu saja, ambisi mempersembahkan tiga poin bakal jadi target yang diusung Rizky Ridho dan kawan-kawan.
Sejak menang atas Australia pada laga pertama, tren Bahrain memang tak begitu mentereng. Pada lima laga berikutnya, mereka hanya bisa meraih tiga hasil imbang dan dua kali kekalahan.
China
Setelah fase Maret 2025 berakhir, Timnas Indonesia dijadwalkan bakal menghadapi China pada medio 5 Juni 2025. Ini menjadi pertandingan kesembilan bagi skuad Merah Putih untuk bersaing menuju Piala Dunia 2026.
Jika mengacu pada hasil putaran pertama, skuad Garuda memang tak begitu buruk dibandingkan The Dragons. Hanya saja, Timnas Indonesia kalah efektivitas dalam menciptakan dan memaksimalkan peluang ketika bertanding di kandang lawan.
Duel kali ini juga bakal menjadi momen penentu kelolosan anak asuh Shin Tae-yong. Apabila berhasil mengamankan tiga poin, kans untuk merebut tiket ke Piala Dunia 2026 bisa tetap terjaga, baik melalui putaran ketiga maupun putaran keempat.
Yang perlu menjadi catatan, China saat ini menjadi juru kunci di Grup C. Meski sama-sama mengoleksi enam poin dari enam laga dengan Indonesia, mereka kalah selisih gol dan harus berada di dasar klasemen.
Jepang
Tak bisa dimungkiri, Jepang adalah lawan yang paling berat pada pertandingan terakhir Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Skuad Garuda sudah merasakan kedigdayaan Samurai Biru saat digempur 0-4 pada pertemuan pertama.
Padahal, ketika itu Timnas Indonesia bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Pertemuan kedua ini nantinya bakal berlangsung di markas Timnas Jepang. Menurut jadwal, duel kedua tim akan berlangsung pada 10 Juni 2025 sekaligus jadi partai terakhir skuad Garuda.
Anak asuh Hajime Moriyasu tersebut tampaknya masih jadi lawan yang sulit diimbangi oleh Indonesia. Apalagi, mereka sudah membuktikan keganasannya pada enam pertandingan pertama. Jepang sukses menang lima kali dan satu kali meraih imbang.
Produktivitas golnya juga sangat mentereng karena sudah menghasilkan 22 gol. Ini menjadi catatan tertinggi, tak hanya di Grup C tetapi juga di seluruh peserta putaran ketiga. Jumlah kebobolannya juga sangat minim karena baru kemasukan dua gol saja.