Tahun Baru, Semangat Baru: PSS Sleman Targetkan Perubahan Besar di 2025

oleh Choki Sihotang diperbarui 26 Des 2024, 14:00 WIB
Ketua Asosiasi Asprov PSSI, Gusti Randa bercerita perihal pengunduran dirinya sebagai anggota Exco PSSI di Lapangan Sumantri Brojonegoro, Jakarta, Kamis (21/4/2016). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Jakarta - Tahun baru, semangat baru, dan target baru pula. Ya! Jelang berakhirnya 2024 yang tinggal hitungan hari, PSS Sleman bertekad lebih berprestasi di tahun 2025.

Saat ini, tim berjuluk Super Elja (Super Elang Jawa) masih terdampar di posisi ke-14 klasemen sementara BRI Liga 1 2024/2025 dengan torehan 12 poin.

Advertisement

Jebloknya performa Mazola Júnior membuat manajemen melakukan serangkain langkah-langkah terukur guna mendongkrak kinerja Paolo Sitanggang dan kawan-kawan.

Hal tersebut dilontarkan salah satu petingg PSS Sleman yang menjabat sebagai presiden direktur, Gusti Randa.

Via kanal YouTube Bicara Bola besutan Akmal Marhali belum lama ini, Gusti Randa yang juga aktor senior di dunia perfilman Indonesia mengurai rencana-rencana besar PSS Slema di tahun depan.

Langkah tersebut harus segera diambil agar tim kebangaan warga Sleman bisa terhindar dari jerat degradasi sekaligus tetap bertahan di kompetisi balbalan tertinggi di Tanah Air.

Selain itu, perombakan juga bertujuan agar Super Elja tampil lebih kompetitif serta mampu bersaing bahkan dengan tim-tim besar sekali pun.

"Ya pada paruh kedua liga nanti, kita akan ada perombakan skuad agar bisa bertarung menghindari zona degradasi," kata Gusti Randa.

 

2 dari 4 halaman

Pendekatan Keamanan

Saling respek juga ditunjukkan kedua suporter yang secara bergantian menyanyikan lagu kebesaran masing-masing klub sepanjang laga PSS Sleman melawan Persib Bandung. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Tak hanya perombakan di internal tim, Gusti Randa juga menyinggung kebijakan yang membatasi kehadiran suporter tamu setiap kali bermain di Sleman.

Gusti Randa berharap pentingnya pendekatan yang lebih baik kepada aparat keamanan untuk mengatasi persoalan ini.

"Kalau saya menyoroti suporter tandang yang tidak bisa hadir, itu kembali ke pendekatan kepada aparat keamanannya," ujar aktor yang pernah membintangi film Biarkan Kami Bercinta, Cinta di Balik Noda, dan Naga Bonar Reborn.

Pria kelahiran 15 Agustus 1965 tak lupa menyoroti ketidakselarasan antara regulasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Liga Indonesia Baru (LIB).

Terkait hal itu, menurut Gusti Randa, PSS Sleman berencana membentuk tim khusus guna memberikan penilaian terhadap kinerja Ketua Umum PSSI dan Exco PSSI melalui organisasi yudisial.

"Banyak juga usulan antara PSSI dan LIB yang belum selaras. Kita juga sedang membentuk tim yang sedang digodok agar Ketua Umum PSSI dan Exco PSSI bisa diberikan penilaian oleh organisasi yudisial," kata Gusti Randa yang juga berprofesi sebagai pengacara dan politisi.

 

3 dari 4 halaman

Pembangunan Sport Center

Aksi koreografi yang ditampilkan kelompok pendukung PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS), pada pertandingan melawan Persebaya Surabaya di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (26/8/2023). (Bola.com/Radifa Arsa)

Terkait target jangka panjang PSS, Gusti memiliki ambisi besar untuk membangun sport center yang lengkap.

"Target kita jangka menengah bisa bertahan Liga 1, jangka panjangnya ingin membuat sport center yang isinya lapangan latihan, mess pemain dan masih banyak lagi," pungkas Gusti Randa sembari menambahkan bahwa itu merupakan komitmennya untuk membawa PSS Sleman ke level yang lebih tinggi.

Sumber: Bicara Bola

4 dari 4 halaman

Posisi PSS di Liga 1 2024/2025

Berita Terkait