Bola.com, Bangkalan - Kebersamaan Christian Rontini dengan Madura United berakhir prematur. Bek berusia 25 tahun itu dipastikan tak lagi menjadi bagian Laskar Sape Kerrap pada putaran kedua BRI Liga 1 2024/25.
Waktu yang singkat di Pulau Garam memunculkan beragam spekulasi. Menantu legenda Timnas Indonesia, Christian Gonzales ini ditendang tepat sehari setelah FIlipina menyingkirkan Skuad Garuda di Piala AFF 2024.
Pada pertandingan yang berlangsung di Manahan, Solo (21/12/2024), Rontini membantu The Azkals menang tipis 1-0 atas tuan rumah. Eks Persita Tangerang itu sendiri tampil sebagai pengganti sejak menit ke-70 dan menerima kartu kuning.
Kemenangan tipis itu sudah cukup membawa Filipina melaju ke semi-final Piala AFF 2024. Mereka mengunci posisi runner-up dengan enam poin, unggul dua angka dari Timnas Indonesia yang menempati posisi ketiga.
"Pemain Christian Rontini diputus kontraknya oleh klub Indonesia tepat setelah membantu Timnas Filipina menyingkirkan tim Nusantara dari Piala AFF 2024," tulis media Vietnam, Soha.
"Madura United memutus kontrak Christian Rontini pada 22 Desember. Pengumuman itu disampaikan kurang dari sehari setelah Filipina menyingkirkan Indonesia dari Piala AFF 2024. Hal ini membuat suporter menduga klub memecat Rontini untuk menghukum pemain tersebut," sambung media tersebut.
Mirip Kasus Ahn Jung-hwan
Banyak netizen mancanegara yang menyamakan kasus Christian Rontini dengan Ahn Jung-hwan. Pahlawan kemenangan Korea Selatan atas Italia di Babak 16 Besar Piala Dunia 2002 itu dipecat klubnya asal Italia, Perugia setelah laga tersebut.
Pertandingan yang penuh kontroversi itu memang ditentukan golden gol sang pemain di babak tambahan waktu. Aturan yang mana tim pertama yang berhasil mencetak gol di masa injury time, dianggap memenangkan pertandingan.
Selepas pemutusan kerja itu, karier Ahn Jung-hwan di Italia langsung terhenti. Setelah sempat kembali ke kampung halamannya, ia kembali mencoba peruntungan di Jepang, Prancis dan Jerman, sebelum menutup karier di China.
Bantahan Madura United
Manajer Madura United, Umar Wachdin menegaskan pemecatan Christian Rontini tak ada hubungannya dengan kekalahan Timnas Indonesia. Pemecatan pemain berdarah Italia-Filipina itu murni karena alasan teknis/taktikal.
Dengan aturan enam pemain asing yang boleh dimainkan, perekrutan Rontini tampak mubazir. Madura United lebih memercayakan slot tersebut kepada Dida, Pedro Monteiro, Jordy Wehrmann, Iran Junior, Lulinha dan Maxuel Silva.
Rontini hanya bermain sebanyak enam kali sepanjang musim ini dan hanya meraih 277 menit bermain. Dia diturunkan dua kali sebagai starter dan hanya sekali tampil penuh. Sisanya, dia lebih sering jadi pemain pengganti.
"Para pemain hingga tengah musim ini, pasti akan kelihatan kontribusinya sebesar apa. Tentunya pemain dengan kontribusi minim atau bahkan nyaris tidak berkontribusi sama sekali akan kami evaluasi untuk kemudian akan kami cari solusinya," tegasnya.