Bola.com, Jakarta - Manchester City terus mengalami kesulitan di Liga Inggris 2024/2025, dengan hasil imbang terbaru melawan Everton yang berakhir 1-1. Berikut adalah beberapa fakta mengenai situasi sulit yang dihadapi oleh tim asuhan Pep Guardiola saat ini.
Manchester City saat ini berada dalam krisis yang mendalam, dan hasil imbang melawan Everton menunjukkan bahwa mereka kesulitan untuk menemukan kembali performa terbaik mereka.
Dengan tantangan yang terus berlanjut dan tekanan yang meningkat pada Guardiola, penting bagi tim untuk segera bangkit agar tidak terjebak lebih dalam. Tim-tim di bawahnya sudah siap menyalipnya.
Man City, tak hanya sampai di situ aja, terancam gagal mempertahankan gelar juara Liga Inggris. Jangankan bersaing di puncak klasemen, menembus empat besar saja mereka masih kesulitan.
Hasil Buruk dan Krisis Performa
Dalam tujuh pertandingan terakhir di Liga Inggris, Manchester City hanya meraih satu kemenangan, satu imbang, dan mengalami lima kekalahan. Ini menempatkan mereka di posisi kelima klasemen dengan 27 poin, tertinggal sembilan poin dari Liverpool yang berada di puncak klasemen dan memiliki satu pertandingan sisa.
Man City telah mengalami penurunan performa yang signifikan, dengan hanya satu kemenangan dari 13 pertandingan terakhir di semua kompetisi. Hal ini menyebabkan banyak pihak mempertanyakan kinerja Guardiola sebagai pelatih.
Guardiola mengakui bahwa badai cedera menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi performa tim. Beberapa pemain kunci tidak dalam kondisi terbaik, dan hal ini berdampak pada hasil pertandingan.
Masa Depan Guardiola Terancam
Sebelum imbang melawan Everton, City juga mengalami kekalahan 1-2 dari Manchester United, yang semakin memperburuk situasi mereka di liga.
Dengan hasil-hasil buruk yang terus berlanjut, masa depan Guardiola di Manchester City mulai dipertanyakan. Beberapa laporan menyebutkan bahwa manajemen klub mungkin mempertimbangkan untuk mengganti pelatih jika performa tidak segera membaik.
Permainan menyerang City menjadi monoton dan mudah diantisipasi oleh lawan. Tanpa adanya sumber gol alternatif ketika Haaland tumpul, tim menjadi lebih mudah untuk dihentikan oleh lawan-lawan mereka.
Lini Pertahanan Rapuh, Ketergantungan Pula pada Erling Haaland
Manchester City mencatatkan performa pertahanan terburuk di era Pep Guardiola. Dalam sembilan pertandingan terakhir, mereka kebobolan 21 gol, yang menunjukkan penurunan signifikan dalam kualitas bertahan. Cedera yang dialami pemain kunci di lini belakang seperti Ruben Dias dan John Stones turut memperburuk situasi, membuat Guardiola kesulitan untuk menemukan formasi yang stabil.
City sangat bergantung pada Erling Haaland sebagai pencetak gol utama. Meskipun Haaland telah mencetak 13 gol di Liga Inggris, penyerang asal Norwegia ini mengalami penurunan ketajaman, dengan hanya mencetak satu gol dalam tiga pertandingan terakhir sebelum imbang melawan Everton. Ketidakmampuannya untuk mencetak lebih dari satu gol per pertandingan membuat tim kesulitan untuk menciptakan peluang dan gol.
Sumber: Berbagai Sumber, City XTra