8 Klub yang Bernasib Sial di Liga Inggris, Puncaki Klasemen saat Natal tetapi Gagal Juara: Liverpool Paling Sering

oleh Choki Sihotang diperbarui 27 Des 2024, 17:00 WIB
Liga Inggris - Ilustrasi Logo dan Piala Premier League 2024/2025 (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Liverpool masih memuncaki klasemen sementara Liga Inggris 2024/2025. The Reds melaju sendiri bermodalkan 42 poin hasil dari 17 laga dengan torehan 13 kemenangan, tiga kali seri, dan sekali kalah.

Liverpool unggul tujuh angka atas pesaing terdekatnya, Chelsea, di posisi kedua dengan tabungan 35 poin.

Advertisement

Kesuksesan tim asuhan Arne Slot membuat Liverpool berpeluang merebut gelar juara Liga Inggris musim ini. Syaratnya,Virgil van Dijk dan kawan-kawan harus bisa tampil konsisten hingga akhir musim.

Soalnya, tak sedikit tim-tim yang memuncaki klasemen saat Natal atau akhir tahun justru bernasib sial. Artinya, mereka gagal menjadi juara karena tersalip tim-tim pesaing.

Di musim-musim sebelumnya, Liverpool kerap diterpa kesialan di momen Natal dan akhir tahun. Setidaknya itu menjadi pelajaran penting bagi Arne Slot dan pemainnya agar tak lagi mengalami nasib serupa.

Termasuk Liverpool, berikut tim-tim pemuncak klasemen saat Natal yang bernasib sial seperti dilansir Planet Football

 

2 dari 9 halaman

1. Arsenal (2023/2024)

Reaksi kecewa pemain Arsenal, Bukayo Saka setelah gagal mencetak gol melalui tendangan penalti ke gawang West Ham pada laga lanjutan Liga Inggris 2022/2023 di London Stadium, London, 16 April 2023. Nasib The Gunners lagi-lagi seperti saat melawan Liverpool. Sempat unggul 2-0 melalui Gabriel Jesus dan Martin Odegaard. The Gunners sempat memiliki peluang untuk memperbesar kedudukan saat skor 2-1 melalui tendangan penalti Bukayo Saka. Bukannya mencetak gol, skuad asuhan Mikel Arteta tersebut malah membuang peluang dan tiga menit kemudian kebobolan melalui Jarrod Bowen. Laga pun kembali berakhir dengan skor 2-2. (AFP/Ben Stansall)

Setelah mengalami penurunan pada tahun sebelumnya, Liverpool yang ditangani Jurgen Klopp bangkit kembali untuk menyiapkan persaingan ketat perebutan gelar musim lalu.

Mereka kemudian memuncaki klasemen pada Boxing Day dan bertahan di sana hingga awal April. Namun, setelah itu The Reds tersandung parah di akhir musim, akhirnya finis di urutan ketiga, terpaut sembilan poin dari Manchester City yang merebut gelar Liga Inggris empat kali berturut-turut.

Namun sebenarnya Arsenal yang berada di puncak klasemen pada hari Natal setelah hasil imbang 1-1 yang sulit di Anfield beberapa hari sebelumnya.

The Gunners asuhan Mikel Arteta kemudian langsung tersandung dengan kekalahan beruntun dalam derby London melawan West Ham dan Fulham dan memasuki 2024 dengan banyak hal yang harus dikejar.

Mereka nyaris tidak melakukan kesalahan sejak saat itu, memenangi 16 dari 18 pertandingan terakhir.

Namun, kekalahan kandang dari Aston Villa pada awal April akhirnya cukup untuk menghancurkan impian mereka untuk meraih gelar pertama dalam 20 tahun. Manchester City yang selalu menang, seperti biasa tampil lebih gigih dalam pertandingan selanjutnya.

Arsenal finis dengan perolehan poin gemilang, yakni 89 poin, tertinggal dua poin dari City. Sungguh menyebalkan.

 

3 dari 9 halaman

2. Arsenal (2022/2023)

Selebrasi gelandang Manchester City, Jack Grealish setelah mencetak gol kedua ke gawang Arsenal pada laga Liga Inggris 2022/2023 di Emirates Stadium, London (15/2/2023). Arsenal kembali kalah di laga ke-22 yang menjadi laga tunda pekan ke-12 atas Manchester City. Pasukan Mikel Arteta menyerah 1-3 lewat gol-gol dari Kevin De Bruyne, Jack Grealish dan Erling Haaland. (AFP/Glyn Kirk)

The Gunners memukau semua orang di musim 2022/2023 dengan menjadi tim termuda kedua di liga, hanya kehilangan empat poin menjelang Natal dan meraih kemenangan melawan Tottenham, Liverpool, dan Chelsea dalam prosesnya.

Sayangnya bagi Arsenal, Manchester City tidak bisa dianggap remeh. Goncangan pada Februari saat mereka kalah dua kali dan seri sekali – satu kekalahan di antaranya terjadi di tangan City – terbukti menjadi kehancuran The Gunners.

Arsenal tetap berada di puncak hingga tiga pekan pertandingan terakhir musim tersebut, saat City mengalahkan mereka lagi pada akhir April dan terus mengangkat trofi dalam perjalanan meraih treble.

 

4 dari 9 halaman

3. Liverpool (2020/2021)

Kompetisi kasta teratas di Inggris ini resmi ditunda hingga 4 April 2020. (AP/Rui Vieira)

Tim Reds asuhan Klopp berada di puncak klasemen menjelang Natal setelah hanya memainkan 14 pertandingan pada 2020/2021 karena tertundanya awal musim akibat pandemi COVID-19. Mereka bermain dengan sangat baik di setiap stadion.

Manchester United adalah tim yang paling menekan The Reds saat itu. Adapun juara bertahan City berada di posisi kedelapan menjelang Natal.

Namun, Liverpool terhuyung-huyung setelah perayaan itu, menjalani lima pertandingan tanpa kemenangan hingga akhir Desember dan Januari. Sementara itu, rekor tak terkalahkan di kandang mereka dipatahkan oleh Burnley.

Cedera melanda The Reds saat pertahanan mereka runtuh. City memanfaatkan kegagapan Liverpool dan Manchester United untuk finis di puncak dan unggul 12 poin atas tetangga mereka yang berisik di posisi kedua. Liverpool merangkak naik ke posisi ketiga setelah bangkit di akhir-akhir musim. 

 

5 dari 9 halaman

4. Liverpool (2018/2019)

Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp yang telah menyatakan akan meninggalkan Liverpool pada akhir musim 2023/2024 tercatat menjadi pelatih aktif dengan masa kerja terlama menangani sebuah klub di Premier League. Musim ini menjadi musim ke-9 ia membesut Liverpool sejak menandatangani kontrak pada awal musim 2015/2016 menggantikan Brendan Rodgers setelah sebelumnya menangani Borussia Dortmund. (AFP/Adrian Dennis)

Meskipun memuncaki klasemen saat Natal dan tampil nyaris tanpa cela, Liverpool tidak dapat menghentikan Man City yang meraih 14 kemenangan beruntun di akhir musim dengan perolehan 98 poin. City melampaui perolehan 97 poin milik The Reds. Standar yang menggelikan.

Memenangi Liga Champions merupakan hiburan yang solid. 

 

 

6 dari 9 halaman

5. Liverpool (2013/2014)

Kapten Liverpool Steven Gerrard terpeleset sehingga striker Chelsea Demba Ba mencetak gol pada laga di Anfield, April 2014. Liverpool tumbang 0-2 dan gagal juara Liga Inggris. (AFP/Andrew Yates)

Sayangnya, The Reds kembali mengalami kekalahan dalam salah satu momen paling bersejarah di Liga Premier.

Kans Liverpool mengangkat trofi Liga Inggris sangat terbuka, namun kapten Steven Gerrard terpeleset, Demba Ba mencetak gol, dan Chelsea menang 2-0 di Anfield. Hasil itu menghancurkan usaha tim asuhan Brendan Rodgers dan membuka peluang bagi City untuk menyelinap masuk dan mengangkat gelar Liga Inggris.

 

7 dari 9 halaman

6. Liverpool (2008/2009)

Anda tidak akan terkejut mendengar Liverpool adalah tim yang paling banyak kehilangan gelar Liga Inggris saat memimpin di Hari Natal.

Pada musim 2008/2009, tim asuhan Rafa Benitez mengawali musim dengan baik, tetapi tersendat menjelang pergantian tahun. Serangkaian hasil imbang membuat Manchester United dapat mengejar ketertinggalan.

Meskipun berhasil mengalahkan MU dengan skor 4-1 di Old Trafford, The Reds akhirnya kalah dari tim asuhan Sir Alex Ferguson pada akhir pekan terakhir musim itu. Gol kemenangan Federico Macheda di kandang sendiri atas Aston Villa beberapa pekan sebelumnya terbukti menjadi kunci bagi MU untuk mengamankan gelar liga ke-18 dan menjadikannya tiga titel berturut-turut.

 

8 dari 9 halaman

7. Arsenal (2007/2008)

Bukti lebih lanjut bahwa tim terbaik tampil gemilang di pengujung musim. Manchester United mengulangi prestasi serupa di musim sebelumnya dengan menyalip Arsenal, yang memuncaki klasemen saat Natal 2007.

Tim asuhan Arsene Wenger sebenarnya turun dari dua besar, finis ketiga dengan 83 poin sementara Chelsea terus menekan Manchester United hingga hari terakhir. Namun, The Blues tetapi akhirnya kalah tipis dari MU. 

Bahkan, Chelsea kemudian keok lagi dari MU di final Liga Champions. 

 

 

9 dari 9 halaman

8. Manchester United (2003/2024)

Mantan pelatih MU, Sir Alex Ferguson, bukanlah penyuka tren sepatu sepak bola warna-warni. Ferguson hanya membolehkan memakai sepatu berwarna hitam terutama untuk pemain-pemain muda. (AFP/Paul Ellis)

Sebelum finis dengan kuat di akhir 2000-an, MU agak terpuruk di pertengahan 2000-an. Chelsea dan Arsenal sama-sama mengalahkan Ferguson.

Setan Merah memuncaki klasemen saat Natal 2003, hanya kalah tiga kali di paruh pertama musim. Tetapi, posisi mereka turun di Tahun Baru, kalah enam kali dan seri empat kali.

Chelsea menyalip mereka untuk posisi kedua, sementara Arsenal menjalani musim yang tak terkalahkan itu – yang belum terulang – untuk menjadi juara.

Sumber: Planet Football

 

Berita Terkait