Dihantam Banyak Masalah, Gilbert Agius Anggap Wajar PSIS Terdampar di Papan Bawah BRI Liga 1

oleh Radifa Arsa diperbarui 03 Jan 2025, 06:00 WIB
Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius memberikan arahan kepada anak asuhnya saat melawan Dewa United pada laga pekan ke-8 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Senin (14/8/2023). PSIS Semarang menang telak 4-1 atas Dewa United. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Semarang - Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, mengakui kondisi timnya tidak ideal pada putaran pertama BRI Liga 1 2024/2025. Situasi inilah yang menyeret Mahesa Jenar ke papan bawah klasemen.

PSIS Semarang menutup putaran pertama dengan menempati peringkat ke-13 klasemen BRI Liga 1 2024/2025. Mereka baru sanggup mengumpulkan 18 poin dari 17 laga. Menurut Gilbert Agius, situasinya memang tidak menguntungkan.

Advertisement

Sejak awal musim ini, Mahesa Jenar sudah kehilangan striker asingnya, Sudi Abdallah, yang harus absen dalam durasi yang panjang karena mengalami cedera. Evandro Brandao yang direkrut pun juga masih belum menjawab persoalan.

“Jika mempertimbangkan semua kesulitannya, kami bermain pada putaran pertama tanpa striker. Sedangkan pada laga terakhir melawan Barito Putera, saya kehilangan enam pemain asing,” ujar Gilbert Agius.

Dalam laga yang dimaksud Gilbert itu, PSIS Semarang memang hanya bisa bermain dengan dua amunisi impor, yakni Joao Ferarri dan Roger Bonet. Sedangkan nama-nama lainnya tak bisa diturunkan karena berbagai alasan.

2 dari 4 halaman

Posisi yang Wajar

Para pemain PSIS Semarang merayakan kemenangan pentingnya pada laga Derbi Jawa Tengah melawan Persis Solo dalam duel yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (17/8/2024). (Bola.com/ Radifa Arsa)

Kedalaman skuad juga dianggap sebagai hambatan PSIS Semarang sepanjang putaran pertama ini. Saat mereka harus kehilangan pemain andalannya, tidak ada amunisi dengan kualitas sepadan yang bisa menggantikan. 

Alhasil, Gilbert terpaksa menurunkan pemain-pemain muda minim pengalaman. Beberapa pemuda yang muncul ialah Reiva Apriliansyah (18 tahun), Aulia Rahman (18 tahun), Rahmat Syawal (19 tahun), hingga Zico Febrianatta (22 tahun).

Hal inilah yang menurut pelatih asal Malta itu membuat Mahesa Jenar sulit bersaing. Maka, dia menganggap wajar apabila timnya kini harus terdampar di papan bawah klasemen BRI Liga 1 2024/2025.

“Dalam beberapa laga terakhir ini, saya juga memainkan banyak pemain muda. Saya pikir, saya harus mempersiapkan tim dengan lebih baik. Namun, dengan banyaknya masalah ini, kami memang berada di posisi yang semestinya,” ujarnya.

3 dari 4 halaman

Minim Produktivitas Gol

PSIS Semarang - Ilustrasi Logo PSIS Semarang 2024 (Bola.com/Adreanus Titus)

Salah satu yang menghambat PSIS Semarang untuk bisa bersaing ialah kemampuannya dalam memproduksi gol. Sebab, hingga berakhirnya putaran pertama, mereka baru sanggup menghasilkan total 11 gol ke gawang lawan.

Catatan ini membuat Mahesa Jenar jadi tim dengan produktivitas gol terendah di BRI Liga 1 2024/2025. Jumlah tersebut setara dengan dua tim penghuni zona degradasi, yakni Persis Solo dan Semen Padang.

Sejak awal musim, hambatan ini memang sudah muncul. Tanda-tandanya juga terlihat dari akhir musim lalu ketika PSIS gagal menembus fase championship series. Namun, persoalannya ternyata tak bisa tuntas hingga menuju paruh musim.

4 dari 4 halaman

Persaingan di BRI Liga 1

Berita Terkait