Liga Inggris: Ruben Amorim Baru Awal di MU Sudah Pusing, Menyesal Gabung?

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 03 Jan 2025, 07:15 WIB
Manajer Manchester United (MU), Ruben Amorim. (Darren Staples / AFP)

Bola.com, Jakarta Ruben Amorim mengalami mimpi buruk di awal masa jabatannya di Manchester United.

Pelatih asal Portugal itu merasakan kekalahan dalam enam dari 11 pertandingan pertamanya sebagai pelatih kepala setelah meninggalkan Sporting. Amorim telah mengakui secara terbuka bahwa ia tidak ingin meninggalkan kerajaan yang dibangunnya sendiri di tanah kelahirannya hingga akhir musim.

Advertisement

Amorim mendarat di Old Trafford pada bulan November dan diharapkan untuk memenuhi tuntutan sepak bola Inggris, menghadapi pertandingan setiap beberapa hari dalam jadwal musim dingin yang padat.

Setelah kekalahan 0-2 di kandang sendiri dari Newcastle United, Amorim mengungkapkan bahwa ia hanya mengikuti empat sesi latihan dengan seluruh tim utamanya sejak tiba.

2 dari 3 halaman

Baru Awal Sudah Pusing

Mereka pun mampu unggul lebih dulu berkat gol Marcus Rashford pada menit ke-2. Sayangnya, gawang Manchester United yang dikawal Andre Onana kebobolan pada menit ke-43. Umpan dari Wes Burns mampu dituntaskan Omari Hutchinson menjadi gol dengan tendangan kaki kiri. (AP Photo/Dave Shopland)

Setan Merah berada di urutan ke-17 dalam tabel performa Liga Inggris sejak pertandingan pertamanya sebagai pelatih. Hasil imbang 1-1 di kandang Ipswich Town dan tersingkir dari Piala Carabao melalui kekalahan 3-4 di markas Tottenham.

Amorim menghadapi enam kekalahan beruntun, dengan perjalanan liga yang menegangkan ke Liverpool dan pertandingan putaran ketiga Piala FA di Arsenal sebagai agenda pertamanya di tahun 2025.

MU telah mencatat awal musim terburuk mereka di bawah Erik ten Hag, itulah sebabnya para pengambil keputusan klub memecatnya beberapa bulan setelah tetap mempertahankan pelatih asal Belanda itu.

3 dari 3 halaman

Beban Besar

Amorim memahami besarnya tugas yang dihadapinya dengan menggantikan Ten Hag dan menemukan keseimbangan dari para pemain yang sudah berkinerja buruk dalam sistem yang sama sekali baru.

Itulah sebabnya pria berusia 39 tahun itu menjelaskan bahwa preferensi pribadinya adalah tetap di Lisbon hingga musim panas sebelum United mengajukan ultimatum.

"Musim dimulai, kami memulai dengan sangat baik, dan kemudian Manchester United datang," kata Amorim menjelaskan setelah mengonfirmasi bahwa ia akan meninggalkan Sporting pada jeda internasional November.

"Mereka membayar di atas klausul kompensasi, dan presiden membela kepentingan klub. Saya tidak pernah membahas apa pun dengan presiden. Selama tiga hari, saya bilang ingin bertahan sampai akhir musim, tapi kemudian saya diberitahu itu tidak mungkin," katanya.

Berita Terkait