Mengapa Mohamed Salah Lebih Ingin Memenangi Liga Inggris daripada Liga Champions?

oleh Aning Jati diperbarui 04 Jan 2025, 08:00 WIB
Mo Salah jadi bintang saat membawa Liverpool menaklukkan Tottenham Hotspur pada laga pekan ke-17 Premier League 2024/2025 di Tottenham Hotspur Stadium pada Minggu (22/12/2024). Pada laga ini, pemain asal Mesir ini menorehkan dua gol dan dua assist untuk kemenangan timnya. (Adam Davy/PA via AP)

Bola.com, Jakarta - Mohamed Salah secara terbuka menyatakan bahwa ia lebih memprioritaskan menjuarai Premier League dibandingkan Liga Champions musim ini.

Keinginannya tersebut didorong oleh ambisi membantu Liverpool menghentikan dominasi Man City dan kembali merebut kejayaan di kompetisi domestik.

Advertisement

Premier League dikenal sebagai liga paling kompetitif di dunia, menuntut konsistensi tinggi sepanjang musim.

Saat ini, Liverpool berada di puncak klasemen Premier League dengan 45 poin dari 18 pertandingan, berkat performa luar biasa Salah dan rekan-rekannya.

Setelah beberapa musim didominasi oleh Man City, memenangkan gelar Premier League akan menjadi titik balik besar bagi Liverpool. Ini bukan hanya soal trofi, tetapi juga pembuktian bahwa The Reds tetap menjadi kekuatan besar di sepak bola Inggris.

Mohamed Salah telah mencetak 17 gol dan memberikan 13 assist dalam 18 pertandingan, dengan rata-rata kontribusi gol setiap 53 menit. Statistik ini melampaui legenda seperti Alan Shearer, Luis Suarez, bahkan Erling Haaland.

Kendati sudah berusia 32 tahun, Mohamed Salah terus menunjukkan bahwa dirinya berada di puncak performa.

2 dari 5 halaman

Liga Champions: Pertarungan yang Penuh Risiko

Striker Mesir Liverpool, Mohamed Salah, terlihat saat kiper West Ham United asal Prancis, Alphonse Areola, menyelamatkan tendangannya selama pertandingan Liga Primer Inggris antara West Ham United dan Liverpool di Stadion London, di London pada 29 Desember. (Adrian Dennis/AFP)

Liga Champions adalah turnamen yang penuh gengsi, tetapi juga penuh risiko dan dipengaruhi oleh banyak faktor eksternal.

Salah pernah mengalami dua kekalahan menyakitkan di final, termasuk kekalahan dari Real Madrid pada 2018 di mana ia harus keluar karena cedera.

Kendati Liverpool tetap menjadi favorit juara, ketidakpastian dalam kompetisi ini membuat perjalanan meraih gelar menjadi lebih sulit dibandingkan Premier League, di mana peluang lebih jelas dengan konsistensi permainan dan persiapan taktis yang baik.

3 dari 5 halaman

Salah: Pusat Kebangkitan Liverpool

Ekspresi pemain Liverpool, Mohamed Salah (kanan), setelah membobol gawang Girona pada matchday 6 Liga Champions 2024/2025, Rabu (11/12/2024) dini hari WIB. (Josep LAGO / AFP)

Salah bukan hanya pencetak gol terbanyak, tetapi juga inti dari permainan Liverpool. Kombinasinya bersama Luis Diaz dan Cody Gakpo telah menghasilkan 30 gol dalam 18 pertandingan, menjadikan trio ini momok bagi lini pertahanan lawan di Premier League.

Pelatih Arne Slot memuji Salah sebagai pemain yang luar biasa, tidak hanya karena kemampuannya menyerang, tetapi juga kerja kerasnya saat bertahan.

Pengaruh Salah tidak hanya terlihat dalam statistik, tetapi juga dalam kepemimpinannya di ruang ganti.

4 dari 5 halaman

Menghentikan Dominasi Man City

Penyerang Liverpool asal Mesir #11, Mohamed Salah, melepaskan tendangan penalti untuk mencetak gol kedua tim selama pertandingan Liga Primer Inggris antara Liverpool dan Manchester City di Anfield di Liverpool, Inggris barat laut pada tanggal 1 Desember 2024. (Adrian Dennis/AFP)

Liverpool terakhir kali menjuarai Premier League pada 2020, sebelumnya meraih trofi Liga Champions pada 2019. Namun, sejak itu, dominasi domestik Man City terus berlanjut.

Dengan performa mereka saat ini, memenangkan Premier League akan menjadi pernyataan kuat bahwa Liverpool kembali menjadi satu di antara tim terkuat di Inggris. Gelar ini juga menjadi simbol kebangkitan The Reds setelah beberapa musim berada di bawah bayang-bayang Man City.

5 dari 5 halaman

Kesimpulan

Pemain Liverpool, Mohamed Salah, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ketiga timnya ke gawang Newcastle pada laga lanjutan Liga Inggris 2024/2025 di St James Park Stadium, Newcastle, Inggris, Kamis (05/12/2024) WIB. (AP Photo/Ian Hodgson)

Dengan performa stabil di Premier League, persiapan matang di bawah pelatih Arne Slot, serta kenangan pahit di Liga Champions, Mohamed Salah memiliki alasan kuat untuk memprioritaskan gelar domestik musim ini.

Bagi Liverpool, memenangkan Premier League bukan hanya soal trofi, tetapi juga langkah strategis untuk mengembalikan kejayaan, menyemarakkan kembali persaingan domestik, dan membuktikan bahwa mereka masih menjadi kekuatan besar dalam sepak bola dunia.

 

Sumber: Sirshanksalot

Berita Terkait