Bola.com, Jakarta - Media-media di Inggris melaporkan bahwa Alejandro Garnacho kehilangan kepercayaan dari pelatih MU, Ruben Amorim, bukan karena performanya, melainkan masalah yang berkaitan dengan sikapnya.
Pemain berusia 20 tahun ini dikeluarkan dari tim utama MU karena insiden yang memicu kemarahan Amorim.
Pada pertandingan Liga Europa melawan Viktoria Plzen (13-12-2025), Garnacho dikabarkan membalikkan badan dan berjalan menjauh saat Amorim memberikan instruksi.
Menurut laporan Daily Mail, tindakan ini membuat pelatih asal Portugal tersebut murka.
Kendati agen Garnacho menyatakan bahwa insiden tersebut hanyalah kesalahpahaman, dan MU menolak berkomentar, kejadian ini tetap memunculkan keraguan terhadap sikap pemain asal Argentina tersebut.
Kehilangan Kesempatan Bermain
Garnacho tidak pernah tampil sebagai starter sejak Derbi Manchester bulan lalu. Ia juga hanya duduk di bangku cadangan selama empat pertandingan berturut-turut.
Dalam kekalahan 0-2 melawan Newcastle, Amorim bahkan memilih Joshua Zirkzee sebagai sayap kiri daripada Garnacho. Namun, keputusan ini tidak membuahkan hasil, karena Zirkzee digantikan hanya 33 menit setelah menunjukkan performa yang kurang memuaskan.
Ruben Amorim dikenal memiliki standar disiplin yang sangat ketat di MU. Siapa pun pemain yang menunjukkan perilaku tidak profesional dapat dikeluarkan dari skuad, terlepas dari performa mereka di lapangan.
Sikap tegas ini tampaknya juga berdampak pada peluang Garnacho untuk bermain.
Berada pada Situasi Sulit
Sebelum Garnacho, Marcus Rashford juga sempat dikeluarkan dari skuad selama empat pertandingan berturut-turut sebelum akhirnya kembali dalam pertandingan melawan Newcastle. Namun, striker berusia 27 tahun itu tidak bermain sama sekali dalam laga tersebut.
Baik Rashford maupun Garnacho kini dikabarkan berisiko dijual oleh MU pada bursa transfer Januari.
Meski begitu, konflik mereka dengan pelatih Amorim masih memberi peluang bagi keduanya untuk tetap bertahan di Old Trafford.
Saat ini, MU berada di peringkat ke-14 klasemen Liga Inggris. Posisi ini tentu menjadi tantangan besar bagi tim untuk memperbaiki performa mereka di sisa musim ini.
Amorim dan para pemainnya harus bekerja keras untuk mengangkat performa tim agar dapat kembali bersaing di level tertinggi.